Lamang Baluo adalah kuliner khas Minangkabau yang terbuat dari ketan dan kelapa parut yang lezat nan mantap. Secara harfiah, Lamang berarti ketan dan Baluo berarti berisi parutan kelapa dan gula aren. Makanan ringan ini biasa disantap ketika berbuka puasa. Jadi, tak heran jika kuliner ini sulit dijumpai diluar bulan suci Ramadhan. Berikut cara membuat Lamang Baluo; Bahan yang perlu disiapkan: 1. Beras Ketan 1/4kg. 2. Air 100ml. 3. Kelapa muda parut secukupnya. 4. Gula merah secukupnya. 5. Garam secukupnya. 6. Daun pandan 2 helai. 7. Daun pisang 1 batang besar. Langkah-langkah: 1. Tanak beras ketan dengan sedikit air. Inilah yang akan menjadi lamang. 2. Masak campuran gula merah, parutan kelapa, dan sedikit garam dengan api kecil. Aduk hingga rata. Inilah yang disebut Luo. 3. Beri daun pandan ke campuran Luo tadi agar beraroma. 4. Lebarkan Lamang (ketan) di atas daun pisang. 5. Taruh Luo di atas Lamang, lalu gulung hingga Luo be...
Sala Bulek Sala bulek merupakan jajanan wajib bagi warga Pariaman. Sala memiliki makna goreng dan bulek yang artinya bulat. Dua makna tersebut menggambarkan bagaimana bentuk fisik makanan tersebut. Perpaduan tepung, kunyit, bawang merah dan putih serta garam menjadikan rasa makanan ini lengket bagi masyarakat minang. Proses pembuatannya pun tidak rumit dan tidak membutuhkan bahan yang banyak. Berikut resep dan langkah membuat Sala Bulek: Bahan : 1 bks tepung beras 600 ml air 1 btg daun bawang di iris halus 5 lbr daun kunyit di iris halus 2 sdm cabe giling merah Bumbu halus : 5 cm kunyit Langkah pembuatan: Tepung dan semua bumbu diletakkan di baskom kecil Kemudian siram menggunakan air panas yang telah mendidih Aduk...
Makanan ini merupakan salah satu makanan yang dibawa oleh keluarga pengantin wanita ke rumah orang tua pengantin pria. Makanan ini dibawa pada saat menjemput pengantin pria. Berikut cara membuatnya. Bahan-bahan : 1 Kg Daging Sapi 2 Lembar Daun Salam 2 Batang Serai 5 buah Asam Kandis 2 lembar Daun Kunyit Bumbu Halus : 5 siung bawang merah 5 siung bawah putih 100 gr Cabe Merah 1 ruas Jahe 2 Ruas Lengkuas 5 butir Kemiri Secukupnya Air Secukupnya Garam Langkah : â--ÂHaluskan semua bumbu halus â--ÂCuci daging â--ÂMasukkan bumbu halus dan daging â--ÂNyalakan kompor â--ÂTambahkan daun kunyit, daun salam, serai dan asam kandis â--ÂAduk sesekali, masak dengan api sedang â--ÂTambahkan garam secukupnya â--ÂTunggu hingga kisat â--ÂAngkat...
Makanan ini merupakan salah satu makanan yang dibawa oleh keluarga pengantin wanita ke rumah orang tua pengantin pria. Makanan ini dibawa pada saat menjemput pengantin pria. Berikut cara membuatnya. Bahan-bahan : 1 Kg Daging Sapi, 2 Lembar Daun Salam, 2 Batang Serai, 5 buah Asam Kandis, 2 lembar Daun Kunyit Bumbu Halus : 5 siung bawang merah, 5 siung bawah putih, 100 gr Cabe Merah, 1 ruas Jahe, 2 Ruas Lengkuas, 5 butir Kemiri, Secukupnya Air, Secukupnya Garam Langkah : Haluskan semua bumbu halus Cuci daging ___|Masukkan bumbu halus dan daging \ _ |Nyalakan kompor Tambahkan daun kunyit, daun salam, serai dan asam kandis Aduk sesekali, masak dengan api sedang Tambahkan garam secukupnya Tunggu hingga kisat Angkat dan sajikan atau kemas OSKMITB2018
VIVA.co.id – Ratusan nelayan di kawasan Pantai Muaro Lasak Kota Padang, Sumatera Barat, di akhir pekan kemarin menggelar prosesi ritual Malapeh Biduak ka Lauik (melepas biduk atau kapal tangkap ke laut). Ritual ini sebagai rasa syukur dan bentuk permohonan agar biduk yang baru saja dibuat mampu membawa berkah. Selain itu agar nelayan yang pergi selalu diberikan perlindungan, kesehatan, serta limpahan rezeki yang banyak. Ritual Malapeh Biduak biasanya dilakukan warga setempat setelah biduak baru saja selesai dibuat atau direnovasi. Prosesi dimulai dengan 'mandarah', menggunakan darah ayam hitam serta penyiraman air campuran bunga tujuh rupa dengan jeruk nipis di sekeliling biduak. Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan berdoa dan makan bersama. Setelah prosesi selesai, biduak tersebut akan didorong dari tepi pantai menuju ke laut oleh ratusan nelayan dan warga. Untuk selanjutnya siap mengarungi lautan dan digunakan sebagai kapa...
“Batagak gala” (Mewariskan gelar) Batagak gala merupakan tradisi minangkabau yang masih berjalan sampai saat ini namun jarang ditemui pada daerah perkotaan. Gala (gelar) ini diperuntukan untuk anak laki-laki di Minangkabau. Batagak gala merupakan pertanda bahwa anak laki-laki dimangkabau sudah memasuki tahap dewasa. Gala (gelar)yang diberikan merupakan suatu pusako yang didak berwujud seperti pusako lainya. Biasanya batagak gala diadakan sehari sebelum pernikahannya di waktu malam selpas maghrib dan dihadiri oleh tokoh tokoh masyarakat adat dan keluarga besar kedua mempelai pengantin. Gelar yang didapatkan (diwarisi) oleh calon marapulai (pengantin laki-laki) dari gelar mamak yang tertua dari kaumnya. Gala (gelar) yang diberikan berfungsi sebagai panggil...
Merantau sudah menjadi budaya turun temurun dari Suku Batak sendiri. Merantau memang adalah pilihan bagi orang Batak. Ketika orang Batak merantau, umumnya mereka akan menetap seterusnya di daerah rantau. Bahkan, banyak orang Batak sendiri yang merantau ke luar Sumatera Utara termasuk ke Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Banyak akhirnya dari mereka yang membentuk punguan (perkumpulan) dari sesama suku marga (Dongan Tubu Na). Penulis sendiri menjadi bagian dari Punguan Guru Mangaloksa atau biasa disingkat PGM. PGM merupakan perkumpulan dari marga Panggabean (Simorangkir Lumban Ratus, Simorangkir, serta Siagian), Hutabarat, Hutagalung, dan Tobing (Hutatorman dan Hutapea). Di Payakumbuh, mereka bersama- sama membentuk PGM. PGM bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan orang-orang perantau di Kota Payakumbuh dan Kab. Lima Puluh Kota. Dalam kegiatannya, diadakan minimal pertemuan bulanan atau arisan di rumah anggota secara bergiliran. Pertemuan dapat juga diadakan bila ada hal-...
Rabab adalah salah satu alat musik gesek tradisional khas Minangkabau yang terbuat dari tempurung kelapa, bentuk alat musik nya mirip dengan biola dan orang yang memainkannya disebut tukang rabab. Biasanya dalam rabab ini dikisahkan berbagai cerita nagari atau dikenal dengan istilah Kaba. Rabab ada bermacam-macam yaitu Rabab Darek, Rabab Piaman dan Rabab Pasisia. Rabab Darek berkembang di daerah Tanah Datar, 50 Kota dan Agam, rabab Piaman terdapat di daerah Pariaman dan rabab Pasisie terdapat di daerah Pesisir Selatan dan Painan. Kesenian barabab umumnya untuk menyampaikan pesan moral dari suatu cerita tersebut. Biasanya rabab pasisia dimainkan saat menjelang acara resepsi pernikahan pada malam hari. Rabab Pasisia diawali dengan raun sabalik. Baik tukang rabab dan tukang gendang bernyanyi berupa pantun secara bergantian. Mereka, membawakan berbagai macam irama yang diiringi oleh rabab. Mendekati tengah malam, baru masuk pada rabab yang sesun...
Randang Paku Lokan Randang paku lokan adalah masakan khas Minang Kabau khususnya daerah Bukittinggi. Pada saat ini masakan ini sangat langka karena hanya sedikit orang yang pandai memasaknya. Sebetulnya cara memasak masakan ini sangat sederhana tetapi dibutuhkan keahlian khusus dan pengalaman yang banyak dalam memasak gulai. Dari segi bahan, masakan ini membutuhkan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Orang Minang Kabau umumnya memasak masakan rendang paku dalam berbagai campuran seperti teri,udang,lokan,dan lainnya. Khusus daerah Bukittinggi menggunakan campuran lokan. Masakan ini biasanya dibuat pedas sesuai lidah orang Minang Kabau. Makanan ini biasanya dibuat dalam acara tertentu biasanya dalam perjamuan adat, mendoa, hari besar islam dan hari-hari penting lainnya di Minang Kabau. Berikut adalah bahan-bahan dan cara membuatnya : Bahan-bahan 1. 300 gr pakis (dipotong) 2. &nb...