Benteng Martello terletak di salah satu ujung Pulau Kelor. Pulau Kelor merupakan salah satu pulau di dalam gugusan Kepualaun Seribu, yang secara adminstiratif masuk dalam wilayah Pemerintah DKI Jakarta. Pulau mungil tak berpenghuni itu terletak tidak jauh dari Pulau Bidadari, Pulau Kelapa, dan Pulau Onrust. Konon, nama ‘kelor’ ini lantaran pulau ini tidak begitu lebar alias selebar daun kelor. Nama sebenarnya pulau ini adalah Pulau Kherkof, dan termasuk dalam kawasan cagar budaya Pulau Onrust. Pulau Kelor seolah-olah merupakan dunia lain yang sunyi di tengah deburan ombak. Tidak ada tempat berteduh, kecuali bekas benteng mungil VOC bernama Martello dan empat pohon besar yang melindunginya. Selebihnya hanyalah pasir putih, pemecah ombak, jalan setapak yang telah di beton, puluhan bibit pohon yang mulai tumbuh, dan semak belukar. Namun, semenjak bulan Agustus, Pulau Kelor dan benteng Martello ini tiba-tiba menjadi headline di sejumlah media, baik...
Situs Warungboto, salah satu rekomendasi tempat untuk dikunjungi di Jogja. Kata saudara aku yang kebetulan tukang menjamah budaya, situs Warungboto itu dulunya tempat istirahat salah satu Sri Sultan Hamengku Buwono. Selain itu, situs ini juga termasuk bagian dari cagar budaya Jogjakarta gitu, wah patut kita lestarikan ya gan sist :) Untuk masuk ke tempat ini, tidak dipungut biaya sama sekali, tapi tempat parkir untuk mobil dan motor situs ini terbilang sempit, serta gerbang masuk situs ini tidak jelas keberadaannya, sehingga untuk masuk situsnya saya melalui gang rumah warga :( . Selain itu, Situs Warungboto kalau ditilik-tilik sekilas mirip dengan situs Tamansari, tapi tempat ini belum terlalu banyak terjamah oleh turis-turis yang berkunjung ke Jogjakarta nih, mungkin karena struktur bangunannya mirip dengan situs Tamansari kali ya, hehehe. Tapi setelah masuk, tempat ini sangat kaya akan nilai estetik gan sist, pokonya ga nyesel deh ke Warungboto bagi yang suka dengan temp...
Gunungkidul merupakan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ternyata daerah Gunungkidul adalah sebuah kawasan yang pernah dijadikan rumah oleh beberapa komunitas manusia purba. Terbukti dari ditemukannya situs sejarah di daerah Gunungkidul berupa beberapa situs sejarah berupa artefak kuno yang dipercaya berasal dari zaman megalitikum atau zaman batu tua. Situs sejarah di kawasan Gunungkidul berada di kawasan Sokoliman. Kawasan Sokoliman sendiri merupakan sebuah dusun di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Konon nama Sokoliman berasal dari temuan beberapa batuan besar yang berada di salah satu lahan pertanian di kawasan dusun ini. Kata ‘liman’ berasal dari angka lima berdasar temuan 5 buah soko berbentuk batu besar yang menjadi salah satu temuan terbesar di komplek situs ini di masa pemerintahan Belanda oleh seorang pakar arkeologi bernama JL Moens pada tahun 1934. Situs ini memuat budaya-budaya megalitikum seperti menhir, sarkofagus, dan punden berundak....
Indonesia adalah sebuah negara dengan berbagai kebudayaan yang berbeda – beda. Indonesia memiliki sekitar 17.000 pulau yang dihuni oleh 255 juta penduduk dengan berbagai keanekaragaman budaya, etnis, agama, ras, dll. Budaya di Indonesia sangat berbeda dengan budaya Barat yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti pengalaman, keyakinan, agama, pengertian, dan masih banyak lagi. Namun, karena hebatnya globalisasi di Indonesia, budaya barat mulai masuk dan menutupi budaya – budaya asli Indonesia sendiri. Padahal, kita sebagai Warga Negara Indonesia harus terus melestarikan budaya – budaya tersebut dan mempertahankan keestetikaannya. Indonesia memiliki berbagai macam metode pengobatan tradisional yang manjur, seperti : jamu, pijat, kerokan, dan masih banyak lagi. Di kota Yogyakarta, terdapat sekelompok warga yang disebut warga Imogiri (daerah Bantul), mereka mempunya metode pengobatan tradisional yang disebut dengan gurah . Apa itu Gurah ?...
UPACARA TARAPAN KERATON YOGYAKARTA INDONESIA Tarapan adalah upacara untuk memeringati haid pertama (menarche) seorang gadis. Di keraton Yogyakarta upacara ini dilakukan di Bangsal Sekar Kedaton. Gadis yang sedang menarche memakai baju khas keraton Yogya dengan rambutnya disanggul. Keluarga membuat tumpeng, sesaji yang terdiri dari rempah-rempah dan bumbu dapur serta bubur merah putih. Sesaji itu dimaksudkan untuk menolak bala. Pada upacara ini tidak ada pria yang boleh ikut, termasuk Sultan. Upacara Tarapan di Surakarta sedikit beda. Dalam perayaan ini si Gadis mengenakan batik dalam ritual siraman. Kemudian si Gadis berganti baju dengan kain bermotif grompol sebagai lambang permohonan kebahagiaan dan kesejahteraan. Grompol (menggerombol) artinya agar selalu dikelilingi oleh teman-temannya. Perayaan diakhiri dengan syukuran bersama. Sedangkan masyarakat Jawa pada umumnya cukup memeringati menarche dengan membuat bubur...
Rempeyek Jingking adalah makanan khas Daerah Istimewa Yogyakarta yang hanya bisa didapatkan di daerah pantai. Makanan ini dapat dijumpai di pesisir Pantai Parangtritis, Bantul atau di Pantai Baron, Gunungkidul. Rempeyek ini pada dasarnya sama seperti rempeyek pada umumnya hanya saja peran kacang atau kedelai diganti dengan hewan jingking. Jingking sendiri adalah kepiting kecil yang dapat ditemukan di sekitar pantai di Gunungkidul dan Bantul. Jenis makanan ini nyaris tidak bisa didapatkan di kios atau warung-warung karena hampir 90 persen makanan jenis ini dijajakan dengan cara asongan di sepanjang garis pantai Laut Selatan Bantul atau Gunungkidul. Jadi, untuk mendapatkan makanan jenis ini orang harus mencari penjualnya di pantai sebab penjual makanan jenis ini untuk saat ini semakin sulit ditemukan. Langkanya penjual rempeyek jingking di pasaran tersebut berkait erat dengan semakin sulitnya orang mendapatkan bahan baku peyek jingking, yakni binatang Jingking itu...
Tradisi Apeman Tradisi Apeman ini adalah gabungan dari unsur keagamaan dan adat kesenian budaya orang jawa. Acara ini diadakan setiap menjelang datangnya bulan suci ramadhan, tradisi ini memiliki makna sebagai permohonan ampun kepada Tuhan Yang Maha ESA, saling meminta maaf lahir batin antar umat muslim sebelum datangnya bulan suci ramadhan, sebagai bentuk dari rasa syukur atas rizki bagi umat muslim di yogyakarta dan unrtuk mendoakan para leluhur terdahulu. Pertama-tama tradisi ini dilakukan untuk ruwatan yaitu mendoakan para tokoh-tokoh agama islam terdahulu, seperti para kiyai-kiyai besar, para leluhur desa, dengan mengadakan pengajian bersama, lalu masyarakat membersihkan makam para kiyai dan anak cucu keturunannya serta para leluhur desa dengan pandu oleh juru kunci makam tersebut untuk memperingati hari meninggalnya. Setelah membersihkan makam, dilanjutkan denga...
Blangkon adalah nama khas ikat sekaligus penutup kepala yang terbuat dari kain batik dari daerah Jawa Tengah (khususnya DI Jogjakarta). Di daerah lain, nama ikat kepala ini mempunyai sebutan masing-masing, contohnya di daerah Jawa Barat (suku Sunda) atau di daerah Banten, ikat kepala seperti ini banyak disebut sebagai "Udeg". Nama Blangkon sendiri lebih dikhususkan kepada bentuk ikat kepala yang menutupi semua bagian atas kepala, sedangkan yang berbentuk hanya sperti kain yang diikat di kepala (seperti bandana), biasa disebut dengan sebutan ikat kepala. Dahulu, Blangkon ada sebagai aksesoris kepala untuk merapihkan rambut para pemudanya. Pasalnya, para pemuda dulu lebih umum memiliki rambut yang panjang, yang umumnya kurang tertata dengan rapih. Oleh karena itu, dengan bantuan ikat kepala ini, rambut para pemuda saat itu bisa terlihat lebih rapih. Blangkon juga dijadikan sebagai salah satu alat pembeda antara suatu suku dengan suku lainnya, pasalnya setiap suku memiliki ciri k...
Kota Jogjakarta, disebut juga kota pelajar, kota seni dan budaya, kota keraton, dan banyak sebutan lainnya. Tapi ada satu sebutan yang sangat menarik perhatian. Kota gudeg? Apakah makanan tersebut sungguh mendarah daging di Kota Yogyakarta sehingga membuat Kota Yogyakarta disebut demikian? Jawabannya adalah ya! Di tempat kelahirannya, makanan yang sangat khas ini merajalela di seluruh penjuru Jogjakarta. Di pinggir jalan, restoran tenda, sampai ke restoran yang bernama pasti ada makanan yang satu ini di Jogja. Tapi sebenarnya apa sih gudeg itu? Gudeg adalah makanan khas Jogja yang terbuat dari buah nangka yang direbus dalam santan dan gula kelapa selama beberapa jam. Hasilnya adalah nangka yang berwarna coklat kemerahan dengan rasa manis bercampur gurih yang sangat cocok dengan lidah masyarakat Jawa pada umumnya. Tentu saja gudeg tidak dimakan begitu saja. Gudeg seringkali disajikan dengan nasi putih, opor ayam, telur rebus, dan rebusan kulit sapi segar dan diberi sambal yang be...