Seiring dengan pergantian walikota lima tahun lalu, Arief yang kini menjabat kembali sebagai Walikota Tangerang menggagaskan ide cemerlang mengenai pembangunan ikon-ikon baru di Kota Tangerang. Salah satunya adalah Jam Gede Jasa. Nama Jam Gede Jasa dapat diartikan sebagai Jam yang besar sekali. Kata ‘Jasa’ di Tangerang seringkali diartikan sebagai ‘sangat’ atau ‘banget’. Nama Gede selain berarti besar juga mewakili Situ Gede yang terletak di Kota Tangerang. Jam Gede Jasa terletak di Jalan M.H Thamrin, Tangerang, Cikokol. Ikon ini bertetangga dengan Taman Potret, Taman Cikokol, dan Mall Tangerang City. Untuk mewakili Kota Tangerang yang disebut sebagai Kota Industri atau Kota Sejuta Jasa, Jam Gede Jasa memiliki bentuk metamorfosis dari sebuah ‘ gear ’ yang merupakan perantara penggerak mesin sebuah industri. Proyek mercusuar gagasan Arief Wirmansyah ini digarap oleh PT Trinajaya Bersinar, mul...
Cina Benteng merupakan julukan yang tidak asing bagi warga tangerang yang beretnis Tionghoa. Ya, Tidak sedikit warga tangerang merupakan orang yang beretnis Tionghoa. Kota Tangerang memiliki sebuah julukan yaitu Kota Benteng. Julukan ini diambil sesuai lokasi Museum Benteng Heritage yang berada di Jalan Cilame No.20, Pasar Lama, Tangerang yang merupakan Zero Point nya kota Tangerang. Museum Benteng Heritage merupakan bukti adanya perkembangan peradaban etnis Tionghoa di Kota Tangerang. Museum ini merupakan hasil restorasi sebuah bangunan berarsitektur tradisional Tionghoa yang diperkirakan dibangun pada abad ke-17. Tindakan restorasi ini diawali pada kesadaran akan pentingnya melestarikan peninggalan sejarah dari setiap budaya dan tradisi yang ada di Bumi Persada Nusantara. Menurut salah satu relawan museum, Hendra, Kondisi bangunan ini sebelum dijadikan museum tidak terawat dan memprihatinkan. Pada November 2009, Udaya Halim mengambil alih bangunan tua itu karena merasa b...
Upacara pernikahan merupakan salah satu hal yang lumrah dan sering diadakan di berbagai daerah. Namun, berbeda dengan upacara pernikahan Cio Tau yang mungkin terdengar asing di telinga kebanyakan orang karena upacara pernikahan Cio Tau ini sudah jarang dilakukan. Upacara pernikahan Cio Tau ini sendiri berasal dari daerah Tangerang, Banten lebih tepatnya upacara pernikahan Cio Tau ini biasa dilakukan oleh suku Tionghoa Benteng yang merupakan masyarakat asli di wilayah Tangerang. Pada upacara pernikahan Cio Tau ini mula-mula pasangan pengantin diharuskan untuk melakukan sembahyang di meja samkai sebagai simbol penghormatan kepada leluhur. Kemudian, orangtua dari kedua mempelai diharuskan melakukan penyalaan lilin besar yang berada di meja samkai sebagai simbol dari memberi penerangan bagi anak-anaknya sebelum menikah. Setelah itu, pasangan pengantin melakukan sembahyang di tempat penghormatan kepada Thien atau Tuhan yang biasanya terletak di depan rumah dan dilanjutkan dengan...
PERTUNJUKAN RAMPAK BEDUG Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhi Saya Naufal Riandi, saya berkuliah di Institut Teknologi Bandung, tepatnya di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara. Saya bertempat tinggal di Provinsi Banten. saya pernah bersekolah di SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School. Di provinsiku ada suatu pertunjukan musik yang terkenal yaitu rampak bedug. Rampak Bedug merupakan budaya asli dari Banten. Rampak bedug adalah salah satu kesenian memainkan alat musik khas dari provinsi banten, tepatya kabupaten pandeglang. Kesenian ini mengkombinasikan antar kekompakan pemain bedug dalam memukul bedug dan para penari yang sangat atraktif. Rampak bedug merupakan pengiring Takbiran, Ruwatan, Marhabaan, Shalawatan (Shalawat Badar), dan lagu-lagu bernuansa religi lainnya. Sejarah Rampak Bedug Tahun 1950-an merupakan awal mula diadakannya pentas rampak bedug. Pada waktu itu, di Kecamatan Pandeglang pada khususnya, sudah diadakan pertandingan antar kampung....
Dodol ny. Lauw adalah pabrik dodol yang berlokasi di pasar lama, tangerang. Pabrik ini sudah berdiri sejak tahun 1962 dan adalah sebuah bisnis keluarga. Sampai saat ini pabrik dodol ini masih tetap menggunakan cara tradisional untuk proses pembuatannya. Hal ini tentunya menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk melihat proses pembuatan dodol secara tradisional. Pabrik dodol ini dibagi menjadi 4 bagian dan pabrik ini memiliki 8 kuali tempat pengadukan dodol. Dodol harus diaduk sekitar 4 sampai 5 jam sampai siap saji. Akhirnya pengadukan dodol baru selesai setelah pemilik pabrik sudah merasa bahwa dodol tersebut sudah sesuai. Tidak hanya membuat dodol saja pabrik dodol ny. Lauw juga membuat kue keranjang, namun kue keranjang hanya diproduksi menjelang imlek. Kue keranjang ini melambangkan arti yang cukup dalam bagi masyarakat tionghoa, yaitu melambangkan rezeki dan kemakmuran. OSKMITB2018
Salah satu kuliner yang terkenal dari Tangerang adalah Kecap Benteng. Ada beberapa Kecap Benteng yang telah berdiri sejak dulu, namun yang bertahan hingga era sekarang ini hanya dua, yaitu Kecap Siong Hin (SH), dan Teng Giok Seng. Kecap Benteng Teng Giok Seng lebih dikenal dengan merk Kecap Cap Istana. Kecap Cap Istana didirikan pada tahun 1882 oleh Teng Hay Soey, seorang pedagang keturunan Tionghoa yang tinggal di sekitar Pasar Lama, Tangerang.Lalu diteruskan oleh Teng Giok Seng. Dan kecap ini merupakan kecap tertua yang beroperasi di Indonesia. Pabrik kecap Teng Giok Seng terletak di sekitar wilayah Pasar Lama, Kota Tangerang. Berbeda dengan kecap Siong Hin (SH) yang lebih sering dijadikan tambahan pada masakan jadi, Kecap Teng Giok Seng lebih sering digunakan koki restoran, terutama restoran chinese food karena lebih legit dan kental. Pada masa kejayaannya kecap Teng Giok Seng terdiri dari tiga tipe. Tipe A adalah kecap manis yang paling kental dan harganya paling m...
Angeun memiliki arti sayur dan lada memiliki arti pedas. Angeun Lada merupakan makanan menyerupai soto daging atau empal daging di daerah lain. Ciri khas Angeun Lada adalah pemakaian daun walang yang beraroma kuat. Daun walang sendiri dalam bahasa ilimiahnya biasa disebut Aschasma Walang (blum) val merupakan jenis tanaman herba dengan batang lunak dan tinggi rata-rata dua meter. Daun walang banyak tersebar di derah selatan Banten. Disebut daun walang karena memiliki aroma kuat seperti walang sangit. Masyarakat Baduy sering menggunakan tanaman ini sebagai penghusir hama tanaman padi dengan cara dibakar. Bahan utama Angeun Lada adalah jeroan dan tetelan kerbau. Ada juga yang menggunakan tetelan dan tulang iga daging sapi. Aroma khas dari campuran rempah-rempah membuat Angeun Lada banyak diminati masyarakatnya. Rasa gurih dari kuah santan dan pedas nya cabai rawit giling sangat menambah cita rasa dari Angeun Lada. Angeun Lada biasa disajikan pada hari-hari besar di Banten....
Pawai Obor adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Banten di beberapa daerah. Daerah di Banten yang merayakan Pawai Obor ini adalah Serang, Rangkas Belitung, Labuan, Pandeglang, Anyer, Merak, Tangerang, dan Cilegon. Pawai Obor adalah sebuat tradisi warga Banten dimana masyarakat Banten yang beragama Islam berkumpul dan berjalan mengelilingi daerah sambil membawa obor yang menyala. Ritual ini dilakukan oleh warga Muslim untuk merayakan Tahun Baru Islam. Acara ini dilakukan untuk mengingatkan masyarakat yang mungkin sudah lupa dengan tradisi ini. Tradisi ini memiliki makna kebersamaan dan persaudaraan. Pawai Obor ini dilakukan oleh semua kalangan dengan berbagai umur dan berbagai pekerjaan. Pawai ini dipimpin oleh kepala daerah. Pawai ini dimulai dari sekitar jam 20.30. Biasanya masyarakat berkumpul di Masjid lalu berjalan dengan membawa obor ke alun-alun. Selain berjalan ada beberapa orang yang mengendarai sepeda motor yang sudah dihias. Pawai Obor in...
Seluruh penduduk Kota Tangerang pasti mengetahui Klenteng Boen Tek Bio, Pasar Lama karena berada di dekat pusat kota dan menjadi destinasi utama etnis tionghoa yang datang dariberbagai daerah di Indonesia. Namun, tak semua orang mengetahui tentang Prosesi YMS Kwam Im Hud Couw atau Arak-arakan 12 Tahunan Toapekong. Seperti nama sebutannya, arak-arakan ini dilaksanakan setiap 12 tahunan. Tradisi ini berawal pada tahun 1856, tahun Naga Tanah. Kelenteng Boen Tek Bio diperkirakan dibangun pada tahun 1684 baru dipugar untuk kedua kalinya, setelah pemugaran pertama tahun 1774. Selesai dipugar, kim-sin Yang Mulia dan Suci (YMS) Kwan Im Hud Couw, yang juga dikenal dan dimuliakan sebagai Guan Shi Yin. Pada waktu pemugaran disemayamkan sementara di Kelenteng Boen San Bio di Pasar Baru dan disambut kembali ke kelenteng yang selesai dipugar dengan arak-arakan yang sangat ramai. Sejak itulah peristiwa tersebut menjadi tradisi yang diulang kembali setiap 12 tahun sekali, yakni setiap tahun Naga....