Pata-pata itu semacam ‘senjata’ yang dibuat dari sebatang bambu yang khusus untuk itu. Dibuat semacam tangkai, dengan ‘pendorong’ dari bambu yang diraut, gunanya untuk mendorong ‘peluru’ keluar dari pata-pata dan menghasilkan bunyi/letupan. Mereka bermain sambil ‘baku tembak’ satu terhadap lain. Ibarat seorang tentara yang sedang berperang, mereka mengisi pata-pata dengan ‘peluru’-nya, lalu lari ‘menyerang’ rekannya, sambil bersembunyi di balik pohon, atau langsung berhadap-hadapan (‘baku tada’) lalu menembak satu terhadap lain. Kadang terdengar mereka saling mengejek, jika kedapatan temannya dinilai ‘panaku’ (penakut), dan selalu bersembunyi, dan tidak berani ‘baku tada’. Ada kalanya juga, jika kehabisan ‘peluru’, mereka meminta pasokan dari persediaan teman, yang dala permainan itu menjadi lawannya. Mentalitas ‘militerisme&...
Lagu daerah dari Maluku satu ini memiliki makna cukup dalam. Lagu ini berjudul "Huhate". Lagu Huhate berisi tentang nasihat bagi sesorang untuk menceri teman. Jangan sampai dapat kulit durian. Seperti banyak lagu daerah lama, pencipta lagu Huhate anonim atau tidak diketahui penciptanya. Lagu ini berbahasa Ambon dan banyak kata yang dipahami karena menggunakan bahasa Melayu. Lagu Huhate mengandung nasihat bagaimana seseorang mencari teman. Teman di sini bisa diartikan sebagai teman hidup atau jodoh. Dalam mencari jodoh, harus hati-hati atau jangan sampai paparipi atau tergesa-gesa. Apalagi bagi anak muda, lirik lagu Huhate mengajarkan agar mencari teman yang baik. Sementara, teman yang tidak baik diibaratkan dengan kulit durian. Kulit durian yang berduri bisa membuat luka. Jangan sampai si anak muda tersakiti karena salah memilih teman. Pasang mata telinga kalau mencari teman . Artinya, tidak hanya sekedar me...
Lagu Rasa Sayange atau Rasa Sayang-Sayange merupakan lagu anak anak yang selalu dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu kala oleh masyarakat Maluku sebagai ungkapan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan juga sosialisasi antar masyarakat. Meski lagu Rasa Sayange populer di Indonesia, namun sekitar bulan Oktober 2007 lagu Rasa Sayange sempat diklam milik Malaysia. Lagu ini pada waktu itu digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan pariwisataan Malaysia. Hingga Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras bahwa “Lagu Rasa Sayange” adalah milik Indonesia. Gubernur melihat bukti otentik bahwa lagu Rasa Sayange adalah merupakan lagu rakyat Indonesia berbahasa Maluku, yang di buktikan dengan rekaman lagu Rasa Sayange yang direkam oleh perusahaan rekaman Lokananta Solo 1962 pada tanggal 11 November 2007. Lagu Rasa Sayange direkam Lokananta, Solo Indonesia pada tahun 1962 dalam pi...
Dilihat dari judul lagunya yaitu ‘Ambon Manise’ kita sudah dapat menebak kalau salah satu lagu daerah Indonesia ini berasal dari Ambon Maluku. Melihat ungkapan Ambon Manise atau Ambon Manis, mungkin dalam benak kita langsung terpikir dengan wanita dan pria suku Ambon yang berparas cantik dan rupawan. Tak heran banyak selebriti dengan wajah-wajah eksotis asal Kota Ambon yang menghiasi dunia hiburan nasional. Namun ungkapan Ambon tak hanya mewakili dari paras cantik dan rupawan orang-orang suku Ambon saja, tetapi secara lebih luas Ambon Manise telah menjadi citra dari Suku Ambon di Maluku ini. Sebutan itu bukan karena tanpa alasan, dan yang pasti adalah karena alam nya yang subur, karakteristik wisata bahari yang mentapakkan ciri khas Kota Ambon sebagai kota kepulauan, termahsyurnya kekayaan alam di darat dan lautan hingga ke benua Asia, Eropa, Afrika dan Arab. Kota Ambon memang dikenal dengan indahnya wisata lautnya, seperti pantai dengan panorama yang indah...
Lagu daerah Maluku berjudul Buka Pintu merupakan salah satu lagu Maluku terkenal. Lagu ini biasa dinyanyikan sebagai lagu anak-anak, sehingga tak heran anak-anak dari daerah lain juga mengenal lagu ini. Dengan nada riang, lagu ini sangat asyik didengarkan. Liriknya cukup simpel dan mudah diingat. Meski sangat kental bahasa daerah, lirik lagu Buka Pintu mudah dipahami karena ada campuran bahasa Indonesia. Jika melihat liriknya, lagu ini cukup menggelitik. Ceritanya tentang seseorang dengan kata ganti orang pertama "beta". Beta dalam bahasa Indonesia berarti "saya". Beta meminta tolong kepada seorang perempuan untuk membuka pintu, tapi si nona tak kunjung membukakan pintu. Beta ini mengatakan agar nona buka pintu karena ada anjing menggonggongnya. Sudah digonggong anjing, hujan pula. Tapi, meski sudah berkali-kali minta dibukakan agar bisa masuk menghindari anjing dan berteduh dari hujan, nona ini tidak juga membukakan pintu. Nona itu ti...
Di sebuah desa di pulau Tanimbar (Maluku), hiduplah seorang pria kaya bersama istri dan 2 orang anak yang sudah tumbuh menjadi seorang pemuda dan seorang gadis, mereka berdua sangat dimanjakan oleh ayah mereka sehingga mereka mempunyai sifat yang malas dan sombong. Mereka memiliki banyak pelayan yang siap melayani semua keinginan mereka. Ketika ayah mereka meninggal, semua pelayan pergi karena tidak tahan dengan perlakuan mereka. Sehingga sang ibulah yang menggantikan tugas-tugas para pelayan itu. Mulai dari mempersiapkan makanan, menyapu, mengepel, hingga menyetrika dikerjakan oleh ibunya dengan ikhlas. Namun, sungguh tidak terpuji. Kedua anak itu memperlakukan ibu mereka seperti pelayan. Jika ada yang salah mereka tak segan-segan membentak, seperti seorang majikan yang sedang marah kepada budaknya. Hati ibu yang malang sungguh sangat sakit, tetapi hanya bisa pasrah. Bagimanapun juga, mereka adalah putra-putrinya tercinta. Sekurang-ajar apapun perlakuan mereka, ibuny...
Ada satu Desa di jazirah Baguala namanya Desa Poka, biasanya disebut Desa Poka-Rumah Tiga. Dulu di Desa ini tinggal satu keluarga yang sangat sederhana namun mereka hidup bahagia. Kepala keluarga bernama Bapak Bram. Beliau bekerja sebagai petani dan biasanya mendayung perahu membawa penumpang dari Poka-Rumah Tiga ke Galala pulang pergi, sedangkan istrinya bernama Ibu Mina. Ibu Mina adalah wanita yang cantik, rajin dan bekerja membantu Bapak Bram menambah penghasilan keluarga yaitu dengan cara bakar sagu untuk dijual. Bapak Bram dan Ibu Mina mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik, saat itu berusia 16 tahun. Anak itu bernama Martha, berkulit hitam, rambutnya ikal panjang terurai hingga betis. Setiap sore sehabis Ibu Mina membakar sagu, biasanya Martha berjalan menjual sagu kepada orang-orang disekitar Desa Poka. Dia selalu memakai baju cele merah muda (baju adat wanita Ambon), dengan rambut yang dikonde, dan sagu ditaruh diatas baki. Martha berjalan menjualnya denga...
Alkisah pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang putri yang bernama Ta Ina Luhu dari Negeri Luhu di Pulau Seram. Ia adalah anak dari Raja Negeri Luhu yang begitu bijaksana, baik, dan berbudi pekerti luhur. Suatu ketika Belanda menguasai Negeri Luhu dan seluruh keluarga Raja tewas dibantai Belanda kecuali sang putri yang ditangkap namun berhasil melarikan diri. Singkat cerita, ia diselamatkan oleh kerajaan lain yang bernama Soya. Sang putrid diperlakukan layaknya keluarga kerajaan. Namun, ternyata Putri Ta Ina Luhu dihamili oleh para serdadu Belanda yang menangkapnya. Ia merasa tidak enak merepotkan Raja Soya dan melarikan diri dari Kerajaan Soya. Sang Putri Ta Ina Luhu ingin hidup sendiri dengan keadaannya saat ini. Ia kabur dari Istana Soya dengan menaiki kuda kerajaan dan pergi menyusuri hutan belantara yang dingin dan mencekam. Setelah berjalan jauh, akhirnya Ta Ina Luhu kelelahan dan terjatuh dari kuda. Setelah istirahat, Putri Ta Ina Luhu pun melanjutkan perjalanan dengan b...
Badendang dalam bahasa Ambon berarti berdansa/bergoyang. Tradisi Malam Badendang merupakan sarana untuk berkumpul keluarga dan membangun kebersamaan dalam hidup bermasyarakat. Dalam acara ini para peserta acara akan menarikan tari-tarian daerah seperti katerji dan orlapei. Acara yang berlangsung semalam suntuk ini juga dimeriahkan dengan karoke dan makanan khas Maluku. Selain dilaksanakan untuk acara kumpul keluarga, malam badendang juga diselenggarakan untuk memeriahkan acara seperti pernikahan,sidi,wisuda, dll. Acara ini digelar setelah jam 12 malam saat para tamu undangan telah pulang dan yang tinggal hanya keluarga dan kerabat. Lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu yang energik dan yang slow. Tarian dalam acara seperti ini adalah tarian bebas layaknya sedang dugem di club malam. Sumber : https://keepo.me/royke.warella/7-tradisi-masyarakat-maluku-yang-menjadi-daya-tarik-pariwisata