Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
cerita rakyat Maluku Ambon
Legenda Tanjung MarthaFons
- 5 Januari 2019
Ada satu Desa di jazirah Baguala namanya Desa Poka, biasanya disebut Desa Poka-Rumah Tiga. Dulu di Desa ini tinggal satu keluarga yang sangat sederhana namun mereka hidup bahagia.
Kepala keluarga bernama Bapak Bram. Beliau bekerja sebagai petani dan biasanya mendayung perahu membawa penumpang dari Poka-Rumah Tiga ke Galala pulang pergi, sedangkan istrinya bernama Ibu Mina. Ibu Mina adalah wanita yang cantik, rajin dan bekerja membantu Bapak Bram menambah penghasilan keluarga yaitu dengan cara bakar sagu untuk dijual.
Bapak Bram dan Ibu Mina mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik, saat itu berusia 16 tahun. Anak itu bernama Martha, berkulit hitam, rambutnya ikal panjang terurai hingga betis.
Setiap sore sehabis Ibu Mina membakar sagu, biasanya Martha berjalan menjual sagu kepada orang-orang disekitar Desa Poka. Dia selalu memakai baju cele merah muda (baju adat wanita Ambon), dengan rambut yang dikonde, dan sagu ditaruh diatas baki. Martha berjalan menjualnya dengan cara menaruh sagu di atas kepala.
Martha berjalan keluar masuk lorong-lorong sambil berteriak………. Sagu, tante beli sagu. Sagu…. Sagu… mau beli atau tidak.
Martha biasanya menjual sagu lewat di depan asrama tentara Portugis. Tempatnya tidak jauh dari tempat Ferry sekarang.
Suatu sore ketika Martha berjalan menjual sagu di depan asrama tentara Portugis, seperti biasanya Martha berteriak sagu…. Sagu… beli sagu…. Martha terkejut karena di depan berdiri seorang laki-laki gagah…… tentara Portugis.
Tentara itu melihat kearah Martha dan di dalam hatinya wanita ini cantik sekali.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, Martha tetap tekun dengan pekerjaannya menjual sagu.
Suatu hari seperti biasanya Martha berjalan menjual sagu lewat depan asrama tentara Portugis sambil berteriak… sagu… sagu…. Martha sangat terkejut karena tiba-tiba terdengar suara dari dalam asrama… “sagu…. sagu… sagu… sini!!” Martha cepat-cepat menghampiri suara tadi, tetapi Martha sangat takut karena dia harus masuk ke dalam asrama.. lelaki itu mengulurkan tangannya kearah Martha. Dalam hati Martha,, oh… dia ingin berkenalan. “saya Alfonso, nona siapa??” …saya Martha… wah!! Kamu cantik sekali Martha… jantung Martha berdebar-debar. Karena tidak tahan Martha bertanya, tuan panggil saya mau beli sagu kan..?? tapi kenapa tuan tidak membelinya?? …saya ingin pergi… ”ya nona Martha sagunya saya beli semuanya ya…”
Martha menjawab…. Iya.. iya.. setelah tuan itu membayar Martha langsung mengucapkan terima kasih dan pamit pulang. Tentara itu berkata : “ya nona Martha besok datang lagi ya..”
Sambil menjawab iya… iya… Martha setengah lari cepat-cepat meninggalkan asrama tentara itu.
Alfonzo adalah komandan tentara Portugis yang bertugas di Ambon. Portugis menjajah Indonesia dari tahun 1569-1571.
Ketika tiba di rumah Ibu Mina telah berdiri di depan pintu menunggu Martha dengan senang hati karena Ibu Mina melihat baki telah kosong, sagu habis terjual……
Ibu Mina kaget ketika melihat wajah Martha yang sangat pucat, Ibu Mina mengelus bahu Martha, sambil bertanya “Martha.. ada apa denganmu, nak?? Katakan pada Ibu apa yang terjadi??” Begini bu.. tadi sewaktu saya berjualan sagu di depan asrama tentara Portugis, ada seorang tentara yang memanggil saya katanya mau mebeli sagu. Setelah saya menghampiri tentara itu dia tidak langsung mengambil sagu, tetapi dia malah mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan saya. Ibu Mina menjawab “terus…. siapa namanya??” namanya Alfonzo bu… Ibu, dia sangat baik hati… semua sagu yang saya jual tadi dibelinya. “ohh… itukan Cuma kenalan saja” kata Ibu Mina.
Beberapa hari kemudian Martha menjual sagu. seperti biasa dia lewat di depan asrama sambil berteriak sagu… sagu… beli sagu atau tidak… eh,, Martha kaget.. dia tidak menyangka kalau yang berdiri di depannya adalah Alfonzo. Martha hendak berlari meninggalkan Alfonzo namun tentara itu telah memegang baki sagu.
Alfonzo membawa masuk Martha ke dalam asrama dimana dia tinggal. Martha berkata “jangan tuan… saya takut”, Alfonso menjawab “jangan takut Martha, saya akan bayar semua sagu yang kamu jual”.
Kemudia Alfonzo berkata, “Martha saya ingin bersahabat dengan kamu, maukah kamu bersahabat dengan saya?…
“Boleh tuan… boleh…” jawab Martha sambil menganggukan kepalanya. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Martha sekarang berumur 17 tahun. Martha dengan Alfonzo semakin dekat layaknya sepasang kekasih…. Mereka berdua diam-diam telah bertunangan, Bapak Bram dan Ibu Mina sudah mengetahui hubungan mereka.
Bapak Bram tidak menyetujui Martha bertunangan dengan Alfonzo. Tetapi Alfonzo tetap berani untuk datang ke rumah dan meminta kepada Bapak Bram dan Ibu Mina agar dia dapat menikahi Martha anak mereka. Bapak Bram berkata kepada Alfonzo “sabar.. Martha masih muda tunggu sampai Martha berumur 19 tahun”.
Alfonzo tetap sabar menanti Martha. Martha tetap berjualan sagu seperti biasanya, sampai di asrama Alfonzo memanggil Martha kemudian Alfonzo membeli semua sagu yang Martha jual agar mereka berdua dapat duduk bercerita tanpa Martha harus berjalan berkeliling menjual sagu. Sambil bercerita Martha tetap memperhatikan jam seperti biasa dia pulang berjualan, agar tidak terlambat sampai di rumah. Suatu hari ada kabar dari Batavia tepat tahun 1571, Portugis ditarik mundur.
Cita-cita tinggal cita-cita tetapi nasib berkata lain tentara Portugis dari Ambon harus ke Batavia. Kapal perang Portugis sudah berlabuh di pantai Poka tempat Ferry sekarang ini.
Perpisahan harus terjadi antara Martha dengan Alfonzo. Mereka berdua berdiri berpelukan. Martha manangis terseduh-seduh. Sambil memeluk Martha, Alfonzo berkata “sabar ya…tunggu saya Martha, saya akan kembali menjemputmu sebagai istri saya………. Tunggu saya kembali di Ambon ya Martha“ Martha hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya.
Pasukan tentara satu demi satu naik ke kapal. Sekali lagi Alfonzo memeluk Martha… kemudian Alfonzo naik ke kapal, dia naik paling akhir karena Alfonzo adalah komandan pelaton.
Sampai di atas kapal Alfonzo berteriak “Martha tunggu saya ya”. Setelah Martha mendengar tanda Kapal akan segera berangkat Martha mengambil sapu tangan putih kemudian melambai-lambaikannya sambil berteriak …Alfonzo….Alfonzo…..Alfonzo….Martha tidak tahan lagi sambil manangis Martha meloncat ke dalam laut lalu berenang. Alfonzo melihat Martha meloncat ke laut Alfonzo pun mengikutinya.
Kabar itu sampai kepada Bapak Bram. Bapak Bram dan Ibu Mina menunggu di tepi pantai berharap anaknya akan segera kembali namun harapan mereka sia-sia.
Bapa Bram memanggil orang-orang untuk mencari Martha dengan mendayung perahu. Tapi sia-sia belaka kedua kekasih itu hilang di dalam laut sampai saat ini. Tempat mereka berdua tenggelam namanya dikenal dengan nama “Tanjung Marthafonz” gabungan dari nama dua kekasih Martha dan alfonzo.
 
 

Sejarah Singkat Adik Dan Kakak ( ambalau dan Nusalaut)
alkisah Hidup Suami Istri Yang sangat Bahagia Mereka hidup di 1 (satu) pulau 
(Pulau Nusalaut Dan Ambalau dulu Menjadi Satu)
Mereka Di karuniai 2 Orang Anak Laki-laki
(kakak Dan Bongso)
kedua Adik Dan Kakak ini mereka hidup saling tolong menolong,, klau yang satu lagi kesulitan mereka saling membantu,, 
pada Suatu Hari Mereka Berdua Pergi Kehutan Mereka berdua Melihat pohon Sukun yang banyak buahnya,
(Pohon Sukun Ini Beradah Antar kedua Dusun adik dan kakak ini).
Lanjut Ceritanya,, pada waktu itu Mereka Bertengkar sangat hebat'' ,, 
yang adik Bilang bahwa '' Ini B pung Pohon Sukun,, Eh Sebaliknya Juga Sang Kakak 
'' C bilang apa,, pohon sukun ini ada di b pung dusun jadi ini b milik'' 
pada waktu itu mereka berdua bertengkar Sampai tidak ada jalan untuk menyelesaikan permasalahaan ini,,
karena pertengkaran mereka berdua tidak ada titik temunya,, dan pda saat itu harii sudah menjelang malam,,
pada waktu mereka berdua memutuskan untuk berhenti bertengkar,, karna sudah larut malam,,
akhirnya masing'' darii mereka pun ber istirahat di masing'' rumah mereka yang mereka buat di dusun mereka ( bagian barat adik dan bagian timur kakak dan di tengah barat dan timur adalah pohon sukun ,,
pada waktu mereka terlelap tidur ,,
terjadii hal yg sangat-sangat di luar dugaan mereka,, terjadi gempa bumi yang sangat dasyat,, dan petir menyambar'' ,, dan darii hasil gempa bumi itu,,
terjadii sesuatu hal yang sangat dasyat juga,,
pulau yang mereka tinggal itu terbelah menjadi dua bagian ,, dan membela juga 1 pohon sukun itu menjadi 2 bagian'' (ambalau dan Nusalaut)
dan pada saat itu kedua bersaudara itu mereka kaget dan bangun dari tempat istirahat mereka,,
dan sang kakak berlarii ( 2 saudara ini yang tidur di tempat yang berbeda ) untuk memastikan bahwa adiknya apa baik'' saja,, ( pada saat gempa bumi ),
tetapi pada saat dia berlarii di tempat pohon sukun itu dia terkejut melihat bahwa adiknya sudah tidak ada lagii,, dan alangka terkejutnya sang kakak yang melihat pohon sukun yang terbelahh dan melihat adiknya yang melihat kakaknya darii pulau sebelah
( pulau yang terbelah menjadi 2 bagian )
dan berkata ( kakak ee,, Kakak Ee jang kasih tinggal b)
dan sang kakak hanya melihat dan menangis darii pulau sebelahnya sambil berkata (ade jaga diri baik''),,
itu lah sepengal cerita adik dan kakak,,
Nusalaut dan Ambalau ( biar beda agama tetap itu katong pung sodara)

Sumber : http://jelmacom.blogspot.com/2017/09/legenda-tanjung-marthafons.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Taman Lansia Ceria
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Pecel Mie
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap

avatar
Netizen
Gambar Entri
Wisma Gadjah Mada
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...

avatar
Seraphimuriel
Gambar Entri
Rumah Indis Wisma RRI
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.

avatar
Seraphimuriel