Sejarah Singkat Adik Dan Kakak ( ambalau dan Nusalaut)
alkisah Hidup Suami Istri Yang sangat Bahagia Mereka hidup di 1 (satu) pulau
(Pulau Nusalaut Dan Ambalau dulu Menjadi Satu)
Mereka Di karuniai 2 Orang Anak Laki-laki
(kakak Dan Bongso)
kedua Adik Dan Kakak ini mereka hidup saling tolong menolong,, klau yang satu lagi kesulitan mereka saling membantu,,
pada Suatu Hari Mereka Berdua Pergi Kehutan Mereka berdua Melihat pohon Sukun yang banyak buahnya,
(Pohon Sukun Ini Beradah Antar kedua Dusun adik dan kakak ini).
Lanjut Ceritanya,, pada waktu itu Mereka Bertengkar sangat hebat'' ,,
yang adik Bilang bahwa '' Ini B pung Pohon Sukun,, Eh Sebaliknya Juga Sang Kakak
'' C bilang apa,, pohon sukun ini ada di b pung dusun jadi ini b milik''
pada waktu itu mereka berdua bertengkar Sampai tidak ada jalan untuk menyelesaikan permasalahaan ini,,
karena pertengkaran mereka berdua tidak ada titik temunya,, dan pda saat itu harii sudah menjelang malam,,
pada waktu mereka berdua memutuskan untuk berhenti bertengkar,, karna sudah larut malam,,
akhirnya masing'' darii mereka pun ber istirahat di masing'' rumah mereka yang mereka buat di dusun mereka ( bagian barat adik dan bagian timur kakak dan di tengah barat dan timur adalah pohon sukun ,,
pada waktu mereka terlelap tidur ,,
terjadii hal yg sangat-sangat di luar dugaan mereka,, terjadi gempa bumi yang sangat dasyat,, dan petir menyambar'' ,, dan darii hasil gempa bumi itu,,
terjadii sesuatu hal yang sangat dasyat juga,,
pulau yang mereka tinggal itu terbelah menjadi dua bagian ,, dan membela juga 1 pohon sukun itu menjadi 2 bagian'' (ambalau dan Nusalaut)
dan pada saat itu kedua bersaudara itu mereka kaget dan bangun dari tempat istirahat mereka,,
dan sang kakak berlarii ( 2 saudara ini yang tidur di tempat yang berbeda ) untuk memastikan bahwa adiknya apa baik'' saja,, ( pada saat gempa bumi ),
tetapi pada saat dia berlarii di tempat pohon sukun itu dia terkejut melihat bahwa adiknya sudah tidak ada lagii,, dan alangka terkejutnya sang kakak yang melihat pohon sukun yang terbelahh dan melihat adiknya yang melihat kakaknya darii pulau sebelah
( pulau yang terbelah menjadi 2 bagian )
dan berkata ( kakak ee,, Kakak Ee jang kasih tinggal b)
dan sang kakak hanya melihat dan menangis darii pulau sebelahnya sambil berkata (ade jaga diri baik''),,
itu lah sepengal cerita adik dan kakak,,
Nusalaut dan Ambalau ( biar beda agama tetap itu katong pung sodara)
Sumber : http://jelmacom.blogspot.com/2017/09/legenda-tanjung-marthafons.html
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja