wayang
177 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Ruwatan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Upacara ruwatan adalah upacara yang dilakukan untuk seorang anak yang terlahir dalam kondisi tertentu. Misalnya ada 5 bersaudara laki-laki semua, lahir 3 bersaudara di mana anak kedua adalah laki-laki sedangkan anak sulung dan bungsunya perempuan. Upacara dilakukan dengan cara mengadakan "selametan". Yaitu dengan doa dan makan bersama di antara kerabat dan sanak saudara. Biasanya mengadakan pertunjukan wayang kulit. Upacara ini tidak ada aturan tanggal tertentu dan biasanya dilakukan oleh orang yang brada/mampu karena mahalnya upacara ini. OSKMITB2018

avatar
Oskm18_16518130_ian
Gambar Entri
Wayang Kulit Gegreg Yogyakarta
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Wayang kulit adalah seni pertunjukan yang populer di Jawa dan sekitarnya. Ceritanya biasanya diangkat dari cerita Mahabharata dan Ramayana, tapi bukan sebuah keharusan. Wayangnya sendiri terbuat dari kulit sapi yang kemudian diproses dan diukir. Tangkainya yang digerakkan oleh dalang juga dibuat dari bagian dari sapi, yaitu tanduknya. Dalang adalah bagian terpenting dari pertunjukan wayang kulit. Dalanglah yang menggerekkan wayang. Tak hanya menggerakkan, ia juga bernyanyi secara naratif, mengubah karakter suara, berguyon, menuangkan segala emosi, jiwa dan raga. Seorang dalang harus tau segala seluk beluk cerita, sifat dari masing-masing karakter yang diperankan oleh wayangnya masing-masing, bahkan kadang bercerita dengan interpretasinya sendiri. Dalang memainkan wayangnya dibelakang layar putih yang disebut kelir, yang disorot lampu minyak, sehingga penonton melihat gerakan wayang dari bayangannya. Wayang selalu diringi dengan gamelan yang dimainkan oleh nayaga dan tembang yang di...

avatar
Oskm18_16018215_diobramantio
Gambar Entri
Prasasti Plumpungan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

PRASASTI PLUMPUNGAN Prasasti Plumpungan (juga disebut Prasasti Hampran) adalah prasasti yang tertulis dalam batu besar berjenis andesit berukuran panjang 170 cm, lebar 160 cm dengan garis lingkar 5 meter. Prasasti ini ditemukan di Desa Beringin, Dukuh Plumpungan, Desa Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Prasasti Plumpungan sudah berumur kurang lebih 1268 tahun, sebab angka tahun pembuatan prasasti ini adalah tahun 750 Masehi. Prasasti ini dipercaya sebagai asal mula kota Salatiga. Sejarah Singkat Prasasti Plumpungan Prasasti Plumpungan diperkirakan dibuat pada hari Jumat tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi. Naskah tersebut ditulis oleh seorang citraleka (sekarang dapat disebut sebagai penulis, penggarap naskah atau pujangga) yang dibantu oleh sejumlah pendeta (resi) dan ditulis dalam Bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Sansekerta. Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum tetang status tanah perdikan atau swatantra bagi suatu daerah yang dahu...

avatar
OSKM18_19718266_Chrisatya Ruth Almira Beata Aditanti
Gambar Entri
Rajamala
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Rajamala berarti raja segala macam pe­nyakit atau malapetaka. la dikenal di Surakarta sebagai tokoh dalam jagad pewayangan. Tubuhnya besar, dadanya ditumbuhi rambut yang lebat. Wajahnya menakutkan karena ia bertaring. Taring itu tampak keluar dari sisi bibir­nya. Tokoh Rajamala biasanya muncul dalam lakon  Kongso Menyabung Ayam.  Akan tetapi, yang berlaga sebenarnya bukan dua ekor ayam jantan, melainkan manusia. Mereka adalah Rajamala yang terkenal sakti dan kejam, melawan Bima, ksatria dari keluarga Pandawa. Walaupun Bima juga memiliki tubuh besar, kuat, dan sakti, perkelahian mereka hampir tidak seimbang. Sebab, setiap kali Bima berhasil mendarat­kan pukulan hebat hingga Rajamala tersungkur ke tanah, ia langsung disiram air  sendang  (semacam kolam alam yang jernih airnya) oleh pembantunya. Segera si raja penyakit bangkit kembali, bahkan lebih kuat. Tidak mengherankan jika Bima mulai lelah. Melihat keadaan yang membahayakan ini, Krisna, pe...

avatar
OSKM18_16818109_ Tiara
Gambar Entri
Punden Perigi dan Asal Mula Banyuurip
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Punden Perigi, sebuah tempat yang dianggap masyarakat sebagai salah satu tempat keramat yang terdapat di Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, situs ini berada pada koordinat 07 0 45’46,9” LS dan 109 0 00’22 BT. Punden Perigi merupakan bangunan joglo kecil yang berukuran 3,2 m x 3,2 m yang digunakan sebagai tempat pertapaan seorang pangeran yang berasal dari Majapahit. Di dalam bangunan tersebut terdapat batu bekas tempat duduk Pangeran Joyokusumo, batu lutut, batu dakon, batu lumpang dan sebuah yoni sebagai tempat menampung air untuk membasuh muka, air ini dipercaya membawa berkah bagi masyarakat. Pada sebelah barat Punden Perigi terdapat bangunan berukuran 8 m x 16 m yang sering digunakan untuk pertunjukan wayang kulit oleh penduduk setempat sehabis panen musim kemarau. Pertunjukan tersebut merupakan ungkapan syukur masyarakat setempat atas keselamatan dan hasil panen yang diperoleh. Kisah punden Perigi bermula dari terusirnya seorang pangeran dari k...

avatar
Lathifah Fauziah
Gambar Entri
Lagu Lingsir Wengi
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Tengah

Lagu Lingsir Wengi merupakan lagu budaya Jawa yang penuh akan misteri. Kebanyakan masyarakat Indonesia mengetahui atau mendengar lagu ini dari serial horror "Kuntilanak" yang dilantunkan oleh aktris tanah air Julie Estelle. Namun lirik yan dilantunkan dalam serial tersebut, merupakan hasil gubahan dari salah satu gending jawa yang menggunakan pakem macapat. Pakem macapat terdiri dari 11 pakem salah satunya pakem durma ( kedelapan ) yang dipakai dalam lagu lingsir wengi.  Serial film tersebut menyajikan film horor dimana lagu ini dilarang dinyanyikan pada waktu tertentu, karena akan mengundang mahluk gaib yakni kuntilanak. Dari film tersebut timbul makna negatif dari masyarakat tentang lagu ini, padahal sejarah dari lagu ini begitu baik dan patut untuk kita ketahui. Lagu lingsir wengi merupakan lagu yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Lahir sekitar tahun 1450 SM dengan nama kecil Raden Said. Sunan Kalijaga salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam den...

avatar
OSKM18_16818095_daniel bernardino soeiono
Gambar Entri
Makna Filosofi dalam Upacara Tedhak Siti
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tedhak Siti atau yang biasa dikenal Tedhak Siten atau juga Mudun Lemah terdiri atas kata Thedak dan Siti. Tedhak artinya turun dan Siti artinya tanah. Tedhak Siti berarti turun tanah. Ritual ini merupakan ritual budaya Jawa dimana bayi berusia 7-8 bulan sebelum bisa berjalan bayi tersebut diperkenalkan dengan tanah dan masyarakat Jawa membuat acara tersebut dengan acara syukuran. Dalam syukuran ini sang bayi didampingi oleh orang tuanya. Menurut budayawan Jawa, Ki Suryo, syukuran ini berisi semua harapan dan arahan dalam hidup. Upacara syukuran diawali dengan sang bayi dipanjatkan tangga yang terbuat dari tebu. Tebu ini dalam kepercayaan adat Jawa memiliki akronim anteping kalbu atau ketetapan hati dalam menjalani kehidupan. Setelah dipanjatkan, bayi melalui proses napaki jadah atau berjalan di atas jenang yang terbuat dari ketan. Jadah ini terdiri dari berbagai warna. Ada tujuh warna jadah yang dipakai, yaitu warna hitam, ungu, biru, hijau, merah, kuning, dan putih. Jadah yang...

avatar
OSKM18_19718243_Sharfina Adaningtyas
Gambar Entri
Sedekah Bumi Desa Lajer : Penyembelihan Delapan ekor Kerbau sampai Pertunjukan Wayang Kulit
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Sedekah Bumi Desa Lajer : Penyembelihan Delapan ekor Kerbau sampai Pertunjukan Wayang Kulit Semalaman Pada Bulan Suro, tepatnya hari Jumat Kliwon, di Desa saya sendiri, Desa Lajer, Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, selalu diadakan sebuah tradisi yaitu Sedekah Bumi. Sebuah tradisi yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun dan masih lestari sampai saat ini menyesuaikan perkembangan zaman. Tradisi ini berupa rangkaian prosesi yang dimulai dengan penyembelihan seekor kerbau di setiap dusun, di desa saya terdapat delapan dusun, jadi total kami menyembelih delapan ekor kerbau. Kemudian diikuti tradisi Kenduren (Kenduri) di setiap rumah pokok di dusun, setelah itu diadakan pertunjukan hiburan berupa wayang kulit pada malam minggunya. Sejatinya, hiburan wayang kulit awalnya dilaksanakan malam setelah penyembelihan kerbau, namun diganti malam minggu agar semua orang  yang bekerja dan anak sekolah dapat menonton karena esoknya hari libur. Mulanya sedekah bumi adalah sarana untuk...

avatar
OSKM_16418128_Akmal Yahya HIdayat
Gambar Entri
Angguk: wayang orang Kebumen
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Tengah

Angguk adalah seni pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Angguk mempunyai bentuk seperti pertunjukan wayang orang, yang diberi keunikan dari gerakan mengangguk yang dilakukan oleh lakonnya. Biasanya Angguk mengangkat cerita-cerita yang mengandung moral budi.   Angguk dilakukan oleh lakon manusia yang diberi hiasan dan kostum, layaknya wayang orang. Cakupan dari kostum sangatlah luas, mulai dari petani, tentara, hingga garuda dan makhluk lain. Tentunya kostum tergantung dari cerita yang akan dipentaskan.   Salah satu cerita adalah "Pedhut Ing Parang Akik" yang dipentaskan di TMII. Salah satu tokohnya adalah Sang Prabu Klono Kanjur dan Jayengrana. Latar dari cerita ini adalah menggambarkan tentang perjuangan Islam masuk ke Tanah Jawa. Moral dari cerita ini adalah semua yang terjadi di muka bumi ini merupakan kehendak Allah semata dan harus diterima secara ikhlas tanpa rasa kebencian.   Budaya Angguk ini hampir sering dilup...

avatar
OSKM18_16518400_FauzanRafiSidiq