Angguk adalah seni pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Angguk mempunyai bentuk seperti pertunjukan wayang orang, yang diberi keunikan dari gerakan mengangguk yang dilakukan oleh lakonnya. Biasanya Angguk mengangkat cerita-cerita yang mengandung moral budi.
Angguk dilakukan oleh lakon manusia yang diberi hiasan dan kostum, layaknya wayang orang. Cakupan dari kostum sangatlah luas, mulai dari petani, tentara, hingga garuda dan makhluk lain. Tentunya kostum tergantung dari cerita yang akan dipentaskan.
Salah satu cerita adalah "Pedhut Ing Parang Akik" yang dipentaskan di TMII. Salah satu tokohnya adalah Sang Prabu Klono Kanjur dan Jayengrana. Latar dari cerita ini adalah menggambarkan tentang perjuangan Islam masuk ke Tanah Jawa. Moral dari cerita ini adalah semua yang terjadi di muka bumi ini merupakan kehendak Allah semata dan harus diterima secara ikhlas tanpa rasa kebencian.
Budaya Angguk ini hampir sering dilupakan karena cakupan pementasannya. Angguk hanya dipentaskan di Kebumen dan sekitarnya, dan jarang dipentaskan diluar. Ini merupakan salah satu faktor yang membuat Angguk mudah dilupakan. Maka Angguk pun mulai dipentaskan diluar seperti di TMII dalam rangka pesta budaya Indonesia.
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang