bali
197 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Sepak Beleg
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Kalimantan Barat

1. Asal Usul Permainan Sepak Beleg merupakan nama yang diberikan oleh penduduk suku Melayu di Daerah Kabupaten Sanggau. Beleg adalah kaleng yang sudah kosong atau kaleng bekas. Dengan demikian Sepak Beleg dapat diartikan permainan menyepak kaleng kosong. Biasanya Sepak Beleg ini dimainkan pada waktu sore hari sebelum menjelang waktu maghrib. Permainan ini memerlukan kekuatan fisik terutama otot kaki untuk berlari. Permainan ini juga memerlukan kejujuran baik dari “pencari” dan yang “dicari”. 2. Pemain-pemainnya Jumlah pemain Sepak Beleg tidak ada ketentuan batasnya. Biasanya jumlah pemainnya 10 sampai 15 orang. Pada umumnya usia dari peserta pemain adalah enam sampai duabelas tahun. Baik wanita maupun pria dapat bermain Sepak Beleg ini hanya ada semacam pengelompokan anak wanita bermain dengan anak wanita dan pria dengan anak pria. Pengelompokan ini hanya didasarkan pada kekuatan fisik saja. Karena dianggap anak perempuan lebih lemah dibanding...

avatar
Lung
Gambar Entri
Telok Penyok
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Kalimantan Barat

1. Asal Usul Permainan Istilah “Telok Penyok” berasal dari bahasa Melayu, yang artinya sama dengan telur penyu. Konsep permainan ini berasal dari cerita seekor induk penyu yang berjuang mati-matian untuk mempertahankan telur-telurnya dari pencuri-pencuri yang jahat yang suka makan telurnya. Permainan ini bersifat edukatif, yang menggambarkan bagaimana cinta dan tanggung jawab seorang ibu terhadap naka-anaknya (keturunannya). Disamping itu permainan ini bersifat rekreatif, yang dpat menggugah kegembiraan bermain. Permainan ini berasal dari daerah Kecamatan Sei Kunyit Kabupaten Pontianak, dimana masyarakat setempat sudah menganggap permainan ini sebagai permainan asli daerah mereka. 2. Pemain-pemainnya Pemain terdiri dari anak-anak berumur antara kurang lebih enam tahun sampai dengan lima belas tahun. Permainan ini boleh dimainkan oleh anak laki-laki atau perempuan. Jumlah pemain biasanya dilakukan sekitar tiga sampai dengan sepuluh pemain. 3. Pe...

avatar
Lung
Gambar Entri
Upacara Adat Perkawinan Dayak Tamambalo
Ritual Ritual
Kalimantan Barat

Upacara perkawinan masyarakat tambaaloh diawali dengan meminang. Dalam hal ini laki-lakilah yang meminang. Sebelum meminang keduabelah saling pihak bertanya terlebih dahulu. Kalau ada kecocokan dan sama-sama mau, dan apabila sudah matang pembicaraan baru meminang. Alat pengikatnya adalah kain dan cincin. Dalam meminang sudah tak diperbolehkan ingkar. Kalau ada pihak ingkar maka yang bersangkutan mendapat hukuman. Hukum Buangan Tunang. Dalam hal ini barang antaran tak boleh diambil dan pihak yang ingkar dihukum denda senilai barang antaran. Masih ada hukuman tambahan yakni yang bersangkutan dilepaskan dari kepemilikan harta warisan bersama (keluarga batih)." Papar Drs.Rafael Salaan (67), tetua Dayak Tamambaaloh panjang lebar kepada KR. Apabila ada kesepakatan maka pihak yang sudah saling menyukai akan melangsungkan perkawinan di gereja. Malam harinya atau beberapa hari berdasarkan hasil kesepakatan dilangsungkan Upacara Adat atau Perkawinan Adat. Upacara ini biasanya dilangsungka...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Tarian Ngajat Iban
Tarian Tarian
Kalimantan Barat

Asal usul tarian ngajat ini tidak diketahui dengan jelas tetapi diyakini telah ada bersama dengan suku Iban sejak abad ke-16. Tarian ngajat diyakini telah dilakukan oleh prajurit mereka setelah kembali dari pertempuran / perburuan. Tarian ini sekarang dilakukan untuk merayakan festival panen paling penting yang disebut ‘ Gawai ‘  dan untuk menyambut tamu penting bagi rumah panjang. Dulu ngajat ditarikan setelah para prajurit Iban kembali dari berperang dan pada masa dahulu pemburu kepala dari suku Iban ini, adalah yang paling bengis di Sarawak. Keindahan tarian ngajat yang terdapat dalam suku Iban merupakan satu indentitas komunitas Iban yang penuh dengan dunia mistik dan keajaiban serta membedakan kaum Iban dari suku-suku kaum pribumi lain di Sarawak.     Penari pria akan memakai pakaian tradisional seperti ‘sirat’, ‘gagung’ atau baju burung, juga memakai topi yang dihias dengan bulu-bulu burung. Gagung merupakan se...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
7_ Legenda Sungai Landak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Barat

Dahulu, di sebuah desa yang terletak di pinggir hutan di pedalaman Kalimantan Barat, hiduplah sepasang suami istri. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sehari-hari sang Suami bercocok tanam dengan menanam palawija di ladang. Meskipun hidupnya serba pas-pasan, pasangan suami istri tersebut selalu ingin membantu orang lain yang sedang mengalami kesusahan. Suatu malam, ketika sang Istri sudah tidur dengan nyenyaknya, sang Suami masih terlihat gelisah. Sesekali ia miring ke kanan, sesaat kemudian miring lagi ke kiri. Malam semakin larut, namun lelaki itu tetap tidak bisa memejamkan mata. Ia pun bangkit dari tidurnya lalu duduk di samping istrinya. “Huh, kenapa mataku sulit sekali kupejamkan?” keluh petani itu. Sesekali petani itu memandangi istrinya yang sudah terlelap. Suatu ketika, saat menoleh ke arah istrinya, ia dikejutkan oleh sebuah peristiwa aneh pada istrinya. Kepala sang Istri mengeluarkan asap. Selang beberapa saat kemudian, tiba-tiba seekor kelabang...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Ruwai
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Kalimantan Barat

Kakak-kakak nang annam Pagi menanggok ke gue batu Sagal lalu kakak nang annam Tinggalkan bussu di gue batu Ruwai, ruwai, ruwai Galap lalu tempat si bussu Tinggallah bussu di gue batu Nak pulang jalan dak tau Kakaknye balik indak ambik tau Ruwai, ruwai, ruwai Sagal lalu kakak nang annam Meninggalkan si bussu sorang Kapak kapak murai bekicau Si bussu jadi burung ruwai Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-kalimantan-barat.html

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Salo
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Kalimantan Barat

Rase nak kini-kininye Aku nak balik ke kampung Jak dah malar nampak Dimintau di mimpi Kak ngah, kak ude, kak along Si dare tibayang-bayang Hatiku rase diraih Ku nak balik lakkas-lakkas Mun dah rase kini-kini Salok inyan aku tok be Atiku dirampas Aku salok inyan Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-kalimantan-barat.html

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Simbe Rapian
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Kalimantan Barat

Simbe rapian, kite simbe rapian Lokkaslah de ke kampung angus Di rumah long Pira Simbe rapian, kite simbe rapian Ulamnya daun simpur lipit Kerabullah galli Singgah dolo' di lanting Pak Amat Embali tamban pada' encalo' Suke inyan kame' ari ito' Simbe rapian, rumah long Pira Simbe rapian, kite simbe rapian Ulamnya daun simpur lipit Kerabullah galli, kerabullah gali, kerabullah gali Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-kalimantan-barat.html

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
7_ Kisah Putung Kempat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Barat

Alkisah, di atas Gunung Kujau yang hijau dan sejuk di daerah Kalimantan Barat, hiduplah sepasang suami-istri dengan keenam anaknya. Sang suami bernama Sabung Mengulur, sedang istrinya bernama Pukat Mengawang. Keenam anaknya yaitu berturut-turut dari yang sulung ke yang paling bungsu adalah Belang Pinggang, Suluh Duik, Buku Labuk, Terentang Temanai, Putung keempat, dan Bui Nasi. Dari keenam bersaudara tersebut, hanya Putung Kempat yang perempuan. Sebenarnya, Sabung Mengulur dan istrinya mempunyai seorang lagi anak laki-laki yang bernama Pulung Gana, namun anak itu meninggal ketika masih kecil. Untuk menghidupi keenam putra-putrinya, Sabung Mengulur dan istrinya bercocok tanam di ladang. Suatu ketika, Sabung Mengulur mendapat firasat buruk bahwa hidupnya di dunia akan lebih lama lagi. Namun, ia tidak memberitahukan hal itu kepada istri dan anak-anaknya. Suatu hari, ia hanya berpesan kepada keenam anaknya ketika akan masuk ke dalam kepok agar keenam anaknya membuka lahan baru unt...

avatar
Sobat Budaya