|
|
|
|
![]() |
Sepak Beleg Tanggal 15 May 2018 oleh Lung . |
1. Asal Usul Permainan
Sepak Beleg merupakan nama yang diberikan oleh penduduk suku Melayu di Daerah Kabupaten Sanggau. Beleg adalah kaleng yang sudah kosong atau kaleng bekas. Dengan demikian Sepak Beleg dapat diartikan permainan menyepak kaleng kosong. Biasanya Sepak Beleg ini dimainkan pada waktu sore hari sebelum menjelang waktu maghrib. Permainan ini memerlukan kekuatan fisik terutama otot kaki untuk berlari. Permainan ini juga memerlukan kejujuran baik dari “pencari” dan yang “dicari”.
2. Pemain-pemainnya
Jumlah pemain Sepak Beleg tidak ada ketentuan batasnya. Biasanya jumlah pemainnya 10 sampai 15 orang. Pada umumnya usia dari peserta pemain adalah enam sampai duabelas tahun. Baik wanita maupun pria dapat bermain Sepak Beleg ini hanya ada semacam pengelompokan anak wanita bermain dengan anak wanita dan pria dengan anak pria. Pengelompokan ini hanya didasarkan pada kekuatan fisik saja. Karena dianggap anak perempuan lebih lemah dibandingkan dengan anak pria, jadi kurang baik jika bermain bersama-sama. Tetapi dapat saja anak perempuan ikut bermain dengan kelompok anak pria atau sebaliknya asalkan ada kesepakatan dari anggota pemainnya.
3. Peralatan/Perlengkapan Permainan
Permainan Sepak Beleg menggunakan alat berupa sebuah kaleng yang sudah kosong dan biasanya kaleng bekas. Ukuran dari kaleng tadi tidaklah ada ketentuan. Biasanya dipakai kaleng bekas susu. Hanya yang harus diperhatikan ialah kaleng itu harus dapat mengeluarkan suara yang sangat lantang apabila disepak. Untuk itu biasanya kaleng tadi diisi dengan batu-batu kerikil, supaya bila disepak dapat berbunyi dengan keras.
Fungsi dari bunyi kaleng tadi ialah sebagai tanda bahwa kaleng itu disepak atau berada di luar lingkaran dan dapat pula berfungsi sebagai pemberitahuan bahwa salah seorang yang bersembunyi sudah didapati oleh penunggu kaleng.
4. Jalannya Permainan
Arena di mana dilaksanakannya permainan ini biasanya di halaman rumah atau tanah lapang yang agak kering.
Sebelum berlangsungnya permainan, terlebih dahulu para pemain membuat lingkaran di tengah-tengah lapangan atau halaman. Garis tengahnya adalah sepanjang 0,5 meter. Kegunaan lingkaran itu adalah untuk meletakkan beleg dan sebagai pusat di dalam pelaksanaan permainan. Setelah lingkaran dibuat dan beleg diletakkan di dalamnya, maka diadakan undian. Siapa yang kalah (hanya satu oaring) sebagai penunggu beleg. Penunggu beleg sebenarnya berfungsi sebagai pencari sedangkan yang menang dalam undian tadi adalah berfungsi sebagai yang dicari.
Bila dusah didapati siapa sebagai penunggu beleg, maka semua peserta pemain mengelilingi lingkaran yang dibuat tadi dengan sikap kaki untuk berlari. Salah satu anggota yang menang undian menyepak beleg sejauh-jauhnya. Penunggu beleg mengambil beleg yang disimpan tadi untuk dimasukkan kembali dalam lingkaran. Pada saat penunggu beleg mengambil beleg inilah pemain yang lain berlari untuk mengambil tempat persembunyian sebelum penunggu beleg dapat meletakkan kembali beleg ke dalam lingkaran. Andaikata penjaga beleg sudah meletakkan beleg tadi dalam lingkaran, ternyata ada dari pemain yang sembunyi ternyata kelihatan oleh si penjaga beleg, maka si penjaga beleg dapat menyebut namanya dari peserta yang masih kelihatan. Pemain yang sudah disebutkan namanya ini tidak boleh sembunyi lagi dan harus berdiri dekat lingkaran.
Pada saat setiap menyebutkan nama pemain yang sembunyi tadi harus diiringi pula dengan membunyikan beleg. Bila beleg tidak dibunyikan, maka penyebutan nama yang sembunyi tidak sah atau batal.
Untuk membunyikan beleg ini bukan saja hak dari penjaga beleg tapi juga hak semua pemain. Misalnya penjaga beleg dapat menyebutkan salah satu atau beberapa yang sembunyi, maka baik yang disebutkan namanya tadi atau peserta lain dapat berlomba dengan penjaga beleg menuju lingkaran untuk membunyikan beleg. Bila dalam perlombaan ini ternyata salah satu yang sembunyi tiba terlebih dahulu dekat beleg, mereka menyepak beleg tadi sejauh-jauhnya, maka tidak sahlah nama pemain yang sudah disebutkan tadi. Tetapi apabila penjaga beleg terlebih dahulu dapat membunyikan beleg, maka yang sudah disebutkan namanya tadi harus berdiri dekat lingkaran tidak boleg sembunyi lagi.
Hanya pada saat beleg disepak ke luar, maka semua peserta yang berlomba berlari menyembunyikan atau menyepak beleg tadi kecuali penjaga beleg, maka harus cepat-cepat sembunyi lagi sebelum beleg dapat dimasukkan kembali dalam lingkaran. Malah yang sudah disebutkan namanyapun atau yang sudah dapat dicaripun dapat sembunyi lagi. Hal semacam ini merupakan pertolongan bagi yang sudah dapat dicari.
Memang dalam permainan ini ada istilah tolong-menolong antara yang sudah disebutkan namanya dengan yang masih sembunyi. Pertolongan ini dilakukan dengan misalnya, penjaga beleg dalam keadaan lengah atau jauh meninggalkan beleg, maka oleh salah satu yang masih sembunyi berlari sekuat-kuatnya menuju lingkaran untuk menyepak beleg. Bila beleg sudah dapat disepak semua peserta yang sudah dapat disebutklan namanya secepatnya sembunyi lagi sebelum beleg dimasukkan kembali ke dalam lingkaran oleh penjaga beleg. Namun dapat saja pembantu atau penolong ini tidak dapat menyepak beleg karena didahului dipegang atau disembunyikan oleh penjaga beleg. Dengan demikian penolong tadi dapat saja menjadi semacam “orang tahanan” yang tidak boleh sembunyi lagi seperti temannya yang lain yang sudah disebutkan namanya.
Penggantian penjaga beleg dapat terjadi apabila semua yang semua yang sembunyi dapat semua dicari oleh penjaga beleg atau dengan kata lain sudah keluar semua persembunyiannya. Untuk menentukan siapa penjaga beleg berikutnya, maka diadakan undian sedangkan yang sudah menjadi penjaga beleg tadi diberikan keistimewaan untuk tidak ikut undian.
Biasanya penggantian penjaga beleg ini dapat terjadi dalam waktu yang lama dan dapat pula secara cepat. Lama apabila misalnya setelah beberapa orang keluar atau dapat dicari dari tempat persembunyian akan tetapi ditolong oleh yang belum dapat dicari. Maka yang sudah disebutkan namanya ini sembunyi lagi. Demikianlah proses ini terjadi berulang kali sehingga memakan waktu yang lama. Malah mungkin sampai usainyapermainan ini penjaga beleg tidak diganti-ganti hanya satu orang saja.
Biasanya anak yang tidak diganti-ganti menjaga beleg ini suatu pertanda bahwa anak itu tidak begitu akrab dengan yang dicari. Andaikata penjaga beleg tadi merupakan anak yang akrab dengan yang sembunyi, maka biasanya secara otomaris yang sembunyi akan keluar dengan sendirinya dari tempat persembunyiannya. Dengan demikian proses penggantian penjaga beleg akan cepat sekali.
Sumber:
http://ace-informasibudaya.blogspot.co.id/2010/01/permainan-rakyat-kalbar.html
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |