Ritual
Ritual
Upacara Adat Kalimantan Barat Kapuas Hulu
Upacara Adat Perkawinan Dayak Tamambalo
- 16 Mei 2018

Upacara perkawinan masyarakat tambaaloh diawali dengan meminang. Dalam hal ini laki-lakilah yang meminang. Sebelum meminang keduabelah saling pihak bertanya terlebih dahulu. Kalau ada kecocokan dan sama-sama mau, dan apabila sudah matang pembicaraan baru meminang. Alat pengikatnya adalah kain dan cincin. Dalam meminang sudah tak diperbolehkan ingkar. Kalau ada pihak ingkar maka yang bersangkutan mendapat hukuman. Hukum Buangan Tunang. Dalam hal ini barang antaran tak boleh diambil dan pihak yang ingkar dihukum denda senilai barang antaran. Masih ada hukuman tambahan yakni yang bersangkutan dilepaskan dari kepemilikan harta warisan bersama (keluarga batih)." Papar Drs.Rafael Salaan (67), tetua Dayak Tamambaaloh panjang lebar kepada KR.

Apabila ada kesepakatan maka pihak yang sudah saling menyukai akan melangsungkan perkawinan di gereja. Malam harinya atau beberapa hari berdasarkan hasil kesepakatan dilangsungkan Upacara Adat atau Perkawinan Adat. Upacara ini biasanya dilangsungkan malam hari karena sekaligus dilanjutkan pesta. Seusai itu maka mereka dihantar ke tempat tidur.
Disana, mempelai perempuan telah menanti bersama kawan-kawan pemudi. Sang mempelai priapun tidak datang sendiri, melainkan masuk dengan kawan-kawan lelaki.Tak lama kemudian ada tetua membawakan/membacakan sastra. tujuannya agar tidur sepasang mempelai nyenyak. Sastra dimaksud adalah sastra indah bahasa tinggi yang disebut baranaangis.
Malam itu, kedua mempelai tak diperkenankan tidur. Sebab keduanya harus ikut menari dan berdendang. Upacara Perkawinan dilangsungkan esok paginya. Ada prosesi adat Sijaratan yang harus dilalui. Upacara Sijaratan mesti dilakukan saat matahari naik. Berkisar jam 09.00-10.00 atau sebelum jam 12 siang."Untuk upacara ini ada peraturan tidak boleh malam atau sore." pesan Rafael Salaan, mantan Camat Pontianak Selatan ini dan kini masih berdomisili di Pontianak.
   
 
Tarian adat dayak tamambalo
Sijaratan itu artinya saling mengikatkan Tali Akar Tanang. (Si-artinya saling. Jaratan, mengikat). Akar Tanang ini adalah akar yang kuat. Tidak boleh diganti dengan tali lain seperti nilon atau benang. Akar Tanang ini sebenarnya untuk pengikat manik-manik (tolang manik). Teknisnya, tentu saja pihak yang mengikatkan adalah orang lain, bukan kedua mempelai. "Orang lain inipun ada syaratnya." Kata Salaan bernada peringatan.                
Dijelaskan bahwa orang lain dimaksud adalah orang pilihan yang sudah ditunjuk. Apabila yang menikah kaum bangsawan(tetua adat) maka yang mengikatkan adalah sepasang suami istri orang terpandang yakni Anak Maam.                                                                          
     
Pada saat pengikatan tali Akar Tanang dilangsungkan juga Baranaangis. Dilakukan oleh


perempuan ahli. Teknisnya, kepada mempelai laki-laki yang mengikatkan adalah pasangan istri, kepada mempelai perempuan diikatkan oleh suami dari pasangan bangsawan itu sendiri.

     
Sebaliknya apabila Anak Maam (Ulun Maam) yang menikah maka yang mengikatkan Akar Tanang dengan biji manik adalah bangsawan tulen/murni/tutu (Sepasang bangsawan). Bukan janda atau duda, tidak pernah kematian anak dan tidak sedang pisah ranjang apalagi bercerai. Dalam hal ini "derajat" Anak Maam diperoleh karena kehidupannya berada, tidak pernah melanggar adat, tutur kata sopan santun, kesemuanya jadi buah bibir di masyarakat untuk dicontoh atau diteladani. Yang bersangkutan juga mesti ringan hati serta ringan tangan menolong orang yang mengalami kesulitan.
Makna lain dari tali (Sijaratan) adalah lambang ikatan menjadi suami istri secara resmi menurut adat Dayak Tamambaaloh. Perkawinan ini diharapkan abadi, tak terceraikan.
Prosesi Sijaratan biasanya diiringi pembacaan sastra. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah wujud doa atau mendoakan perjalanan hidup kedua mempelai supaya berumur panjang, murah rejeki hingga pasangan itu menghadap Pencipta-Nya. Kehidupan dan kematian bagi warga Dayak Tamambaaloh laksana perjalanan matahari terbit hingga terbenam (matahari atau mataso dalam bahasa Tamambaaloh).
       
Lain lagi apabila komunitas Tamambaaloh menikah dengan orang diluar Dayak Tamambaaloh. Berlaku Adat Pamae' Batang Tamambaaloh, Pamae' Mambangan orangtua si gadis serta Pandaakap Kawan Sundaaman (Pamae' = pembuka dan Pandaakap Kawan Sundaaman artinya merangkul kaum keluarga istri agar anak mereka (generasi mereka kelak) Na'an Subaali maksudnya tidak terlepas kepemilikannya atas harta serta tanah perladangan. Maksud kata Pamae' (Pembuka) agar pendatang dimaksud tidak assaoe (kuwalat).
       
Perkawinan bagi Dayak Tamambaaloh tampak banyak syarat dan melewati proses panjang. Bukti bahwa masyarakat Adat Dayak Tamambaaloh memiliki sistem kekerabatan yang khas.
 
Sumber: http://sargiusny.blogspot.co.id/2014/06/suku-dayak-tamambaloh-kapuas.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU