3.677 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Jaje Wajik
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Wajik Bali memang mirip seperti wajik pada umumnya dengan rasa yang legit dan manis. Bahan Membuat Kue Wajik atau Jaje Wajik adalah 200 gram gula merah, disisir, 300 gram beras ketan putih, di rendam hingga 1 jam, 125 ml air, 200 ml santan dari 1 butir kelapa, 1/2 sdt garam dan 2 lembar daun pandan. Adapun Cara Membuat Kue Wajik adalah dengan pertama-tama kukus beras ketan selama kurang lebih 15 menit hingga mekar, kemudian sisihkan. Kedua, rebus air beserta daun pandan hingga mendidih. Kemudian masukkan beras ketan kukus. Setelah itu masak hingga meresap. Langkah ketiga, Kukus beras ketan selama kurang lebih 20 menit hingga 3/4 matang. Setelah itu angkat dan dinginkan. Selanjutnya rebus santan beserta gula merah dan garam hingga larut dan terlihat sedikit kental. Kemudian masukkan ketan kukus, Setelah itu masak di atas api takaran kecil sambil anda aduk - aduk hingga meresap dan terlihat kering. Terakhir, tuang di dalam loyang ukuran 20x20x 4 cm( dengan tebal 11/2 cm) yang sebelumnya...

avatar
Rahmah
Gambar Entri
Asal Usul Nama Pulau Bali - Bali - Bali
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Pulau Bali dikenal orang di berbagai negara, di seluruh belahan dunia. Tetapi tahukah kamu dari mana asal namanya? Dahulu kala seorang petapa sakti yang arif bijaksana tinggal di Gunung Semeru di Pulau Jawa. Dengan kesaktiannya, ia bisa membuat tanaman yang ia tanam tumbuh dengan subur dan lebat. Sedangkan hewan yang ia pelihara menjadi tambun dan sehat, serta beranak-pinak dengan cepat. Karena kesaktian dan kearifannya ini, rakyat di Pulau Jawa menghormatinya. Sang Petapa Sakti bersahabat dengan seekor naga sakti yang tinggal di Gunung Mesehe, di sebuah pulau yang tidak jauh dari Pulau Jawa. Sang Naga terkenal karena kesaktian dan kehebatannya dalam berkesenian. Menari, bermain musik, mengukir kayu, dan membuat berbagai kerajinan tangan, mampu ia lakukan dengan sangat memesona dan tanpa cacat cela. Tidak ada orang atau naga lain yang mampu menandingi kesaktiannya. Selain sakti, di seluruh tubuh naga ini bertaburan berbagai permata berharga yang berwarna-warni. Cah...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tumpak
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Bahan - Beras ketan putih 250 gram, direndam selama 2 jam - Santan 500 ml dari 1/2 butir kelapa - Kelapa setengah tuan 1/2 butir, diparut - Garam 1 sdt Cara membuat 1. Santan dan kelapa parut serta garam dicampur, direbus hingga mendidih. Beras ketan dimasukkan, dimasak hingga santan habis, diangkat, dan dikukus hingga matang 2. Ketan ditumbuk hingga halus, dimasukkan ke dalam loyang dan dipadatkan.Keluarkan. 3. Gula kelapa ditaburkan di atas ketan tumbuk tersebut   Sumber: Murdijati Gardjiton Dkk. 2017. Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

avatar
Iraa Rachmawati
Gambar Entri
Danau dan Gunung Batur - Bali - Bali
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Bum! Bum! Bum! Di sebuah desa di Bali ada seorang raksasa berjalan dengan riang. Namanya cukup singkat, Kebo Iwa. Karena dia seorang raksasa, tubuhnya sangat besar, suaranya lantang. Tak hanya itu, dia juga memiliki kekuatan yang luar biasa. “Selamat pagi, Pak kepala desa. Selamat pagi, Bapak-bapak dan Ibu-ibu,” Kebo Iwa memperlihatkan gigi-giginya yang besar. “Selamat pagi, Kebo Iwa. Wah kebetulan sekali, dapatkah engkau membantu kami membuat pura?” ucap kepala desa. “Baiklah, tapi seperti biasa, sediakan aku makanan yang banyak dan enak ya?” pinta Kebo Iwa. Kepala desa mengangguk tanda setuju. Kebo Iwa, raksasa yang ringan tangan dan baik hati. Dia mau membantu penduduk desa untuk membuat pura, rumah atau apa pun yang dibutuhkan penduduk. Penduduk desa senang. Mereka menganggap Kebo Iwa sebagai teman. Hanya saja, Kebo Iwa selalu meminta makanan. Karena tubuhnya yang besar, dia dapat menghabiskan jatah ma...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tradisi Mesuryak
Ritual Ritual
Bali

Mesuryak; bersorak atau berteriak merupakan tradisi di desa Bongan Tabanan, Bali yang digelar tradisi ini digelar setiap 6 bulan sekali (210 hari dalam kalender Bali) tepatnya pada hari raya Kuningan atau 10 hari setelah hari Raya Galungan. Makna Tradisi Mesuryak  Untuk memberi bekal dan mengantarkan roh leluhur kembali ke alam nirwana dengan rasa suka cita. Oleh umat Hindu para roh leluhur turun ke dunia di saat hari Raya Galungan dan kembali ke surga di Hari Raya Kuningan, dan oleh warga desa Bongan Tabanan diberikan perbekalan seperti beras dan juga uang sehingga dilakukan tradisi Mesuryak. Setelah sepuluh hari roh leluhur bersama keluarga di dunia, maka pada hari Raya Kuningan diantarkan kembali dengan suka cita, bersorak beramai-ramai dalam tradisi Mesuryak tersebut. Dalam tradisi tersebut warga melempar uang ke udara diperebutkan oleh warga lainnya, sambil bersorak gembira dan beramai-ramai,  pelaksanaannya secara bergiliran. Sebelum acara puncak da...

avatar
Aulahanim
Gambar Entri
Tradisi Mepandes, Metatah atau Mesangih
Ritual Ritual
Bali

Mepandes, Metatah atau Mesangih;  pemotongan/pengikiran 6 gigi taring. Tradisi ini  untuk anak yang menginjak usia remaja; laki-laki ketika ia mengalami perubahan suara dan perempuan ketika ia sudah menstruasi. Makna  Menghilangkan sifat Sad Ripu ; enam jenis musuh yang timbul dari sifat-sifat asubha karma atau perbuatan yang tidak baik dalam diri manusia itu sendiri, yaitu: Kama , sifat penuh nafsu indriya. Lobha , sifat loba dan serakah. Krodha , sifat kejam dan pemarah. Mada , sifat mabuk dan kegila-gilaan Moha , sifat bingung dan angkuh. Matsarya , sifat dengki dan irihati. Tujuan  Menghilangkan kotoran diri dalam wujud kala, bhuta, pisaca dan raksasa dalam arti jiwa dan raga diliputi oleh watak Sad Ripu s ehingga dapat menemukan hakekat manusia yang sejati. Untuk dapat bertemu kembali dengan bapak dan ibu yang telah berwujud suci....

avatar
Aulahanim
Gambar Entri
Tradisi Ngurek
Ritual Ritual
Bali

Ngurek atau Ngunying  berasal dari kata urek;   melubangi atau menusuk. Tradisi ini ialah salah satu atraksi menusuk diri sendiri dengan menggunakan keris, peristiwa ini berlangsung ketika para pelaku/peserta ‘Ngurek’ berada dalam keadaan kerasukan (diluar kesadaran diri). Dalam beberapa ritual keagamaan di Bali, tradisi ‘Ngurek’ ini wajib dilaksanakan, hal ini sama dengan melambangkan wujud bakti seseorang yang dipersembahkan kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). ‘Ngurek’ pada zamannya hanya dilakukan oleh para pemangku (tokoh keagamaan Hindu), namun kini orang yang melakukan Ngurek tak lagi dibedakan statusnya, bisa pemangku, penyungsung pura, anggota krama desa, tokoh masyarakat, laki-laki dan perempuan. Tapi suasananya tetap yaitu mereka melakukannya dalam keadaan kerasukan. Kendati keris yang terhunus itu ditancapkan ketubuh, namun tidak setitikpun darah yang keluar atau terluka. Tradisi Ngurek...

avatar
Aulahanim
Gambar Entri
Pusung Gonjer - Bali - Bali - Tata Rambut
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Bali

Rambut adalah mahkota bagi para wanita. Rambut yang sehat dan terawat akan menambah kecantikan rambut itu sendiri, Jaman dahulu para wanita identik dengan rambut panjang khususnya para wanita di Bali. Rambut panjang menjadi identitas para wanita di Bali. Apalagi yang menjadi penari atau disebut pragina.   Jaman dahulu mengikat rambut merupakan suatu kewajiban karena rambut panjang yang terurai berkaitan dengan mistis. Beberapa mitos yang aku tahu saat ini masih ada di masyarakat Bali tentang rambut yaitu jangan mengurai rambut saat membuat upakara (upakara adalah sarana untuk upacara suci keagamaan), jangan mengurai rambut saat sembahyang dan saat memasuki area suci (Pura), jangan mengurai rambut saat sandi kala (pertemuan siang/sore menuju malam), jangan menyelipkan sisir di rambut saat sandi kala, hati - hati membuat helai rambut yang rontok atau setelah dipotong, dan sebagainya.   Mengapa tidak boleh mengurai rambut saat membuat upakara atau istilahnya m...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Pusung Tagel - Bali - Bali - Tata Rambut
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Bali

Rambut adalah mahkota bagi para wanita. Rambut yang sehat dan terawat akan menambah kecantikan rambut itu sendiri, Jaman dahulu para wanita identik dengan rambut panjang khususnya para wanita di Bali. Rambut panjang menjadi identitas para wanita di Bali. Apalagi yang menjadi penari atau disebut pragina.   Jaman dahulu mengikat rambut merupakan suatu kewajiban karena rambut panjang yang terurai berkaitan dengan mistis. Beberapa mitos yang aku tahu saat ini masih ada di masyarakat Bali tentang rambut yaitu jangan mengurai rambut saat membuat upakara (upakara adalah sarana untuk upacara suci keagamaan), jangan mengurai rambut saat sembahyang dan saat memasuki area suci (Pura), jangan mengurai rambut saat sandi kala (pertemuan siang/sore menuju malam), jangan menyelipkan sisir di rambut saat sandi kala, hati - hati membuat helai rambut yang rontok atau setelah dipotong, dan sebagainya.   Mengapa tidak boleh mengurai rambut saat membuat upakara atau istilahnya m...

avatar
hallowulandari