Yogyakarta, kota indah nan damai yang memiliki banyak tempat wisata didalamnya. Salah satu tempat tujuan wisata yang dapat memanjakan mata adalah Hutan Pinus Mangunan. Tempat ini berada di Desa Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul, 24 km dari pusat kota Yogyakarta, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Pada mulanya hutan pinus ini hanyalah wilayah hutan yang dikelola oleh Perhutani, RPH Mangunan. Namun keberadaannya mulai dikenal sejak bermunculan foto-foto keindahan hutan pinus tersebut. Deretan pohon pinus yang tumbuh dengan rapi membuat pengunjung tertarik untuk mengunjunginya dan perlahan-lahan dibuka menjadi kawasan wisata oleh masyarakat sekitar. Di Hutan Pinus Mangunan, terdapat jalan setapak yang akan digunakan pengunjung untuk menyusuri keindahan hutan ini. Tak hanya menyajikan cantiknya deretan pohon pinus, pengelola juga menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh pengunjung, antara lain: 1. Tempat Outbond...
Nulada laku utama Tumrape wong tanah Jawi Wong agung ing Ngeksiganda Panembahan Sinopati Kepati amarsudi Sudane hawa lan nepsu Pinepsu tapa brata Tanapi ing siyang ratri Amamangun karyenak tyasing sesama Artinya Contohlah perilaku utama Bagi kalangan orang Jawa Orang besar dari Mataram Panembahan Sinopati yang tekun, mengurangi hawa nafsu, dengan halan prihatin serta siang malam selalu berkarya membuat hati tentram bagi sesama Sinom adalah bersemangat , bijaksana , dan sering digunakan untuk mengajari ataupun membimbing. Sinom sendiri berasal dari si enom atau isih enom yang artinya masih muda. #OSKMITB2018
Raden Pinten dan Raden Tangsen adalah ksatria kembar. Kembar rupa, suara, maupun pakaian. Itulah sebabnya mereka sering dipanggil dengan sebutan “Kembar”. Keduanya putra Prabu Pandudewanata (Raja Hastina) dengan Dewi Madrim, putri dari Negeri Mandaraka (adik Raden Narasoma/Prabu Salya). Raden Pinten dan Raden Tangsen merupakan bagian dari Pandawa, menempati urutan keempat dan kelima. Urutan selengkapnya sebagai berikut Raden Dwijakangka, Raden Bratasena, Raden Premadi, Raden Pinten, Raden Tangsen. Pandawa dari akar kata Pandu + Hawa, artinya Putra Pandu. Dalam lakon Bale Sigala-gala, usia Pinten dan Tangsen masih kanak-kanak. Mereka telah ditinggal wafat ayah dan ibunya. Selanjutnya mereka dalam asuhan Dewi Kuntitalibrata. Meskipun bukan anak kandungnya, namun Dewi Kunti sangat menyayangi mereka seperti menyayangi anak sendiri. Sepeninggal Prabu Pandu, negara Hastina diperintah oleh Prabu Destarata. Prabu Destarata ini berputra seratus orang yang disebut Kurawa....
Yogyakarta merupakan salah satu destinasi kota wisata dalam negeri yang sering diminati oleh warga lokal maupun mancanegara. Keanekaragaman wisata yang ditawarkan oleh kota Yogyakarta membuat para wisatawan tertarik untuk menjelajahi kota tersebut. Banyak sekali tempat wisata di Yogyakarta yang sudah sangat terkenal dan menjadi destinasi wajib bagi para wisatawan seperti, Keraton, Candi Borobudur, dan lain-lain. Destinasi wisata belanja di Yogyakarta juga sangat beraneka ragam sehingga oleh-oleh khas Yogyakarta menjadi bermacam-macam. Salah satu tempat wisata belanja yang cukup terkenal adalah Pasar Beringharjo, pasar yang menjual beraneka macam barang. Pasar Beringharjo terletak di daerah Malioboro. Contoh barang-barang yang dijual di Pasar Beringharjo adalah aneka kain batik, rempah-rempah, dan jajanan pasar. Aneka kain batik sering dijadikan para wisatawan sebagai oleh-oleh khas Jogja. Kain batik di Pasar Beringharjo juga terkenal karena harganya yang “murah meria...
Pernahkah anda melihat atau bahkan menyantap sate yang ditusuk oleh jeruji besi? Bukankah itu cukup janggal untuk sebuah makanan? Bagi para pecinta kuliner, Sate Klatak tentunya akan menjadi tujuan wisata kuliner yang sangat menarik. Sate yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini terbilang cukup unik karena penyajiannya yang ditusuk oleh jeruji besi dan ukurannya yang relatif besar! Namun, mengapa jeruji besi? Bukankah jeruji besi merupakan alat yang akrab di dunia otomotif? Mari simak artikel berikut ini untuk mengetahui keunikan sajian khas yang satu ini. Sate Klatak, adalah sejenis sate (bisa berbahan daging sapi ataupun kambing) yang dipotong dalam ukuran yang cukup besar. Tidak seperti sate pada umumnya, Sate Klatak disajikan dengan kuah kuning layaknya gule ataupun tongseng. Sate yang telah diberi garam dan lada langsung dibakar dan disajikan dengan kuah tersebut. Jeruji besi yang merupaka keunikan sajian inipun bukan digunakan tanpa alasan atau sekedar h...
Sate Kere Khas Jogjakarta Sate kere merupakan salah satu makanan tradisional khas Jogjakarta. Disebut sate kere karena dalam bahasa Indonesia kere berarti miskin, karena sate ini tidak terbuat dari daging, melainkan terbuat dari tempe gembus atau gajih sapi yang memang harganya sangat murah jika dibandingkan dengan sate berbahan daging atau ayam. Walaupun berbahan dasar tempe atau gajih yang murah meriah, namun untuk urusan rasa sate kere tak kalah dengan sate daging. Mau tahu resep membuat sate kere khas Solo yang sangat terkenal ini ? Langsung saja kita simak resepnya. Bahan-bahan : 1. 300 gr tempe gembus/gajih sapi, potong dadu atau sesuai selera 2. 250 ml air kelapa 3. 2 lembar daun salam 4. 2 cm lengkuas, memarkan 5. 1 buah asam jawa 6. 100 gr gula merah, sisir 7. Minyak goreng secukupnya 8. Tusukan sate secukupnya Bumbu yang dihaluskan : 1. 5 butir bawang mer...
Ketika Kraton Yogya menguasai tanah Mataram sekitar tahun 1755 Masehi, pasukan atau bregada tempur dibentuk untuk berperang mengangkat senjata. Tetapi pada pemerintahan Sultan Hamengkubuwono III, prajurit tersebut dibubarkan oleh tentara Inggris. Baru mulai tahun '70-an, Bregada kembali dipergunakan untuk menjaga kraton serta muncul di upacara peringatan Jawa seperti Grebeg Mulud, dan kini masih bertahan sebagai simbol budaya. Setiap pasukan atau bregada dipimpin oleh perwira berpangkat Kapten . Kecuali bregada Bugis dan Surakarsa yang dipimpin oleh seorang Wedana . Keseluruhan perwira dalam semua bregada dipimpin oleh seorang Pandhega , kecuali Bregada Wirabraja dan Bregada Mantrijero yang langsung di bawah Kommandhan . Prajurit Keraton Yogyakarta dapat dibagi ke dalam tiga kelompok. Prajurit yang dimiliki Kepatihan , yaitu Bregada Bugis . Prajuri...
Kota budaya, kota pelajar, kota seni, kota gudeg, kota bakpia, itulah beberapa julukan bagi kota Yogyakarta. Julukan ini pun diberikan karena ciri khas yang melekat di kota yang memiliki slogan “Berhati Nyaman”. Yogyakarta atau sering disingkat Jogja, memiliki kekhasan akan keunikan budaya dan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun yang masih terjaga hingga saat ini. Kota ini juga dikenal sebagai tempat lahir dan berkembangnya budaya-budaya baru. Salah satu budaya yang sangat berkembang di Jogja adalah “Seni Mural” atau ekspresi seni menggambar di atas media dinding. Seni Mural di Jogja mulai marak sejak diselenggarakannya Proyek Mural Kota pada tahun 2002 yang digagas oleh komunitas Apotik Komik (sekelompok seniman yang memfokuskan kegiatannya pada seni publik dan membangun dialog dengan masyarakat). Proyek mural kota ini berjudul “Sama-Sama” yang kemudian menginspirasi masyakarat untuk juga membuat mural sehingga melahi...
Becak adalah moda transportasi tradisional beroda tiga yang banyak dijumpai di Indonesia dan juga sebagian Asia. Meskipun di beberapa kota penggunaan becak sudah dilarang, namun keberadaan becak ini dapat ditemukan di beberapa kota di Indonesia. Becak selain menjadi alat transportasi dan alat utama mata pencaharian, kerap kali digunakan sebagai media penyampaian gagasan/ide. Ungkapan gagasan ini selanjutnya dikenal sebagai lukisan becak. Gambar-gambar yang dilukis ataupun tulisan yang dituangkan pada angkutan becak, bukan hanya sekedar lukisan atau gambar biasa saja, namun dibaliknya terkandung maksud-maksud tertentu yang kasat mata. Di kota Yogyakarta masih banyak ditemukan becak-becak dengan lukisannya yang khas. Meskipun keberadaannya saat ini semakin berkurang akibat dari banyaknya moda transportasi yang lebih modern, namun becak-becak dengan lukisan khas ini masih tetap bertahan. Biasanya lukisan ini terdapat pada slebor, sandaran kursi penumpang dan dibalik sandaran ku...