Becak adalah moda transportasi tradisional beroda tiga yang banyak dijumpai di Indonesia dan juga sebagian Asia. Meskipun di beberapa kota penggunaan becak sudah dilarang, namun keberadaan becak ini dapat ditemukan di beberapa kota di Indonesia.
Becak selain menjadi alat transportasi dan alat utama mata pencaharian, kerap kali digunakan sebagai media penyampaian gagasan/ide. Ungkapan gagasan ini selanjutnya dikenal sebagai lukisan becak. Gambar-gambar yang dilukis ataupun tulisan yang dituangkan pada angkutan becak, bukan hanya sekedar lukisan atau gambar biasa saja, namun dibaliknya terkandung maksud-maksud tertentu yang kasat mata.
Di kota Yogyakarta masih banyak ditemukan becak-becak dengan lukisannya yang khas. Meskipun keberadaannya saat ini semakin berkurang akibat dari banyaknya moda transportasi yang lebih modern, namun becak-becak dengan lukisan khas ini masih tetap bertahan. Biasanya lukisan ini terdapat pada slebor, sandaran kursi penumpang dan dibalik sandaran kursi penumpang.
Karena keunikan dan kekhasan inilah, telah banyak dilakukan penelitian terhadap lukisan becak. Selain itu, seniman yang peduli terhadap karya seni ini juga pernah menyelenggarakan pameran di ruang publik dengan maksud untuk memahami dan melestarikan nilai-nilai seni ataupun humanisme yang terkandung di dalam lukisan becak.
Gambar dan tulisan yang tertuang pada angkutan becak merupakan hasil pikiran dan curahan hati pengemudi becak yang dituangkan melalui berbagai tipografi visual. Hasil visual tersebut antara lain mencurahkan bagaimana keadaan sosial pengemudi becak dan penggambaran diri pengemudi becak yang ingin diakui keberadaannya dalam kehidupaan masyarakat.
Sumber : https://www.mobgenic.com/memahami-arti-dan-makna-yang-terkandung-dalam-lukisan-becak/
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang