Budaya Indonesia memiliki banyak sekali hal yang beragam dan bermacam-macam rupanya, tak terkecuali dengan alat musik. Musik merupakan bahasa universal yang dapat digunakan oleh siapapun. Sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan berkreasi, musik menjadi sesuatu yang sangat digemari oleh banyan kalangan dari dulu hingga sekarang. Perkembangan zaman dan teknologi terus terjadi dan tak dapat dipungkiri bahwa musik adalah salah satu yang terkena dampaknya. Menghadapi tantangan zaman, musik tradisional terus berubah demi menjaga eksistensinya, tak terkecuali musik tradisional Sunda. Dalam adat Sunda, musik menjadi salah satu hal yang mengiringi perubahan masyarakat sunda hingga saat ini. Musik Sunda dikenal dengan ciri khas nya yang tenang dan mengalir bagaikan air. Bambu sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatan alat-alat musik tradisional Sunda memiliki ciri khas nya tersendiri dalam membuat suara. Suling, angklung, dan banyak alat musik lainnya terbuat dari bahan t...
Tradisi Nganjang Nganjang merupakan kebiasaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat di Cirebon, khususnya Cirebon timur. Kebiasaan ini berupa hantaran makanan dari mempelai wanita kepada keluarga besar mempelai pria yang dilakukan beberapa hari setelah acara pernikahan. Keluarga besar yang dikunjungi misalnya nenek, uwa, paman, ponakan-ponakan. Jenis makanan yang dikirim adalah makanan yang disajikan ketika acara pernikahan, contohnya acar timun, sambal goreng, bakakak (ayam panggang satu ekor utuh), pisang masih dalam bentuk sisir, dan makanan itu dihantarkan dengan cara dipanggul jika diantarkan ke keluarga yang dekat. Timbal balik setelah kedua mempelai menghantarkan makanan tersebut, maka keluarga yang didatangi memberikan sejumlah uang sebagai bentuk rasa terimakasih telah dikirim makanan. Dengan berkembangnya jaman, kebiasaan ini hampir ditinggalkan masyarakat terutama cara mengantarnya sudah menggunakan alat tra...
Cagar budaya adalah suatu warisan budaya yang bersifat kebendaan bisa berupa benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan cagar budaya yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memilki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan agama, dan sebagainya. Salah satu cagar budaya yang terletak di Kabupaten Bandung adalah Situs Bumi Alit Kabuyutan. Situs ini telah menjadi cagar budaya sejak tahun 1993. Namun, walaupun telah menjadi cagar budaya, keberadaan situs Bumi Alit Kabuyutan belum diketahui masyarakat secara luas. Situs Bumi Alit Kabuyutan ini berupa situs rumah adat yang menjadi salah satu warisan berharga dari nenek moyang yang sarat dengan kearifan lokal. Situs Bumi Alit Kabuyutan memiliki luas sekitar 1.662 km persegi yang di area dalamnya terdapat 2 bangunan utama yaitu Bale Panglawungan (tempat musyawarah) dan Bumi Alit Kabuyutan. Bukan hanya terdapat dua bangunan utama saja, di sekeliling area tersebut terdapat pepohonan besar dan kecil yan...
Hallo nama saya meta, akan menceritakan tentang kumpulan dongeng dongeng lelucon cerita raykat berjudul “Oray Bedul Macok Mang Konod” yang di tulis oleh usep romli hm dan diterbitkan oleh rahmat cijulang pada tahun pertama thn 1983 dan tahun ke 2 1985, dan cetakan ke 3 diterbitkan oleh cupumanik oktober 2010 dan cetakan ke 4 juli 2012. Dan yang merancang ilustrasi buku ini ia lah Nana Banna. Isi cerita di buku ini ada 6 Judul yaitu: Oray Bedul Macok Bakakak Irtasan Meunang Kuntul Ngelehkeun Begal Maung Sirkeus Manuk Berkongkong Mang Konod jeung Bandar Munding Dan tebal buku ini ada 54 halaman dan menggunakan sampul paperback, yang dijual dengan harga kurang lebih sekitar 50rb. Dari jaman dahulu sampe sekarang, dongeng atau cerita yang mengandung unsur humor yang lucu sangat digemari masyarakat, hampir di semua kalangan umur dan semua generasi. Seperti buku Baron von Munchaussen buku asal Jerman, Nasaruddin Hoja...
Satu Syura adalah hari Raya bagi masyarakat Cireudeu seperti Lebaran bagi umat Islam. Biasanya kaum perempuan berkebaya putih sedangkan kaum lelakinya mengenakan pakaian pangsi warna hitam dan ikat kepala khas. Dengan tertib satu persatu sungkem pada sesepuh yang duduk melingkar di Balai Adat, pusat prosesi Seren Taun, 1 Sura Tahun Saka 1426 atau 8 Desember 2012 silam. Satu Syura , mereka menggunakan baju yang terbaik untuk mengikuti ritual Seren Taun yang dipimpin pimpinan Kampung Adat Cireundeu, Abah Emen Sunarya. Kemudian sungkeman dan dilanjutkan makan-makan lazimnya pesta. Sesudah itu barulah mereka bersama-sama mengunjungi kuburan leluhur. Setelah prosesi Seren Taun, sehari semalam. Masyarakat Cireundeu berpesta dan dengan tangan terbuka lebar mengajak siapapun yang datang untuk ikut bergembira dan makan bersama mereka. Apa makanan yang disajikan? Tentu saja rasi tumpeng lengkap dengan lauk-pauknya yaitu opor ayam, sambal goreng, tumis buncis da...
Kepercayaan masyarakat kampung Cireundeu berawal dari jaran Madrais ini di bawa oleh Pangeran Madrais pada tahun 1918 ke Kampung Cireundeu yang mengajarkan falsafah dan ajaran moral tentang bagaimana membawa diri dalam kehidupan. Hinggga saat ini masyarakat adat Cireudeu masih teguh memeluk ajaran tersebut meskipun telah berpuluh-puluh tahun, mereka salalu taat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Agama Djawa Sunda (ADS) nama lain dari ajaran Madrais ini merupakan kepercayaan sejumlah masyarakat yang tersebar di daerah Cigugur, Kabupaten Kuningan. Abdul Rozak seorang peneliti kepercayaan sunda, menyatakan bahwa agama ini ialah bagian dari agama Buhun. Agam Djawa Sunda (ADS) atau Sunda Wiwitan awal berkembang di Cireundeu adalah setelah pertemuan H. Ali kakek dari Abah Emen yang sekarang menjabat sebagai Ketua Adat atau Sesepuh ini dengan Pangeran Madrais pada tahun 1930-an. Pada tahun 1938 Pangeran Madrais pernah sempat tinggal menetap di Kampung Adat Cireundeu. Pange...
Budaya tidak hanya terpaku pada tarian daerah, lagu daerah, makanan khas, alat musik, ataupun baju adat. Tradisi atau kebiasaan yang sering dilakukanpun dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk kebudayaan. Tradisi yang terdapat di Indonesia sangat bermacam-macam, salah satunya samen . Samen umumnya akan terdengar asing di telinga anak-anak zaman sekarang, tetapi akan terdengar berkesan untuk anak-anak sebelum abad ke 21 yang berasal dari tatar Sunda. Bapak Abdurohman dan istrinya, Ibu Resti Yuniar, termasuk orang-orang yang mengetahui dan mengalami samen ini. Sayangnya, pasangan yang sama-sama berasal dari Sunda ini tidak tahu pasti darimana asal kata “samen”, yang jelas merupakan salah satu istilah lama dalam Bahasa Sunda. Samen merupakan tradisi turun temurun di kawasan Jawa Barat. Samen ialah sebutan untuk sebuah perayaan anak-anak yang baru naik kelas di sekolah. Bentuk perayaannya beragam, ada yang diisi dengan makan-makan bersama seperti yang dialami Pak Abdu...
Minyak Penca Khas Cimande Jika mendengar kata minyak, apa yang ada dipikiran kalian? Bahan untuk menggoreng, pelumas, ataupun bahan kecantikan. Minyak sendiri ini banyak sekali jenisnya, ada minyak kelapa sawit, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bekatul, minyak wijen, dan lain sebagainya. Wah, banyak sekali ya jenis minyak ini. Akan tetapi, apa yang akan saya bahas kali ini mungkin terdengar asing di kalangan masyarakat. Nah, yang akan saya bahas itu adalah "Minyak Penca Khas Cimande". Minyak penca khas cimande ini berasal dari kasepuhan (leluhur cimande). Kata "penca" sendiri berarti gerakan. Minyak penca cimande ada tiga macam menurut bahan dan prosesnya. Minyak Kelapa Biang   Bahan minyak ini harus dari "Kelapa Nunggal", yaitu kelapa hijau yang buahnya satu dalam satu tangkai. Proses pembuatannya sendiri adalah sebagai berikut. Kelapa hijau dikupas dan diparut. Kelapa hijau yang sudah diparut dicampurkan dengan air, lalu dipe...
Sejarah awal angklung dimulai tepatnya di Kerajaan Sunda di Nusantara pada sekitar abad ke 12 sampai ke 16 . Pada saat itu, masyarakat Sunda hidup dengan padi sebagai makanan pokoknya. Kemudian saat itu berkembang kepercayaan terhadap dewa-dewa, khususnya kepada Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan. Alat musik yang terbuat dari bambu itu pun mulai diciptakan dan digunakan oleh masyarakat Sunda saat itu untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi, sehingga tanah dan padi para rakyat menjadi tumbuh subur Selanjutnya, angklung juga digunakan sebagai pemompa semangat dalam pertempuran di Kerajaan Sunda, yang kemudian terus dilanjutkan hingga masa penjajahan oleh Hindia Belanda. Angklung digunakan untuk membangkitkan semangat perjuangan masyarakat Indonesia saat itu, hingga pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat untuk menggunakan alat musik bambu tersebut. Popularitas angklung pun menurun dan hanya dimainkan oleh anak-anak pada saat itu #OSKMITB...