Minyak Penca Khas Cimande
Jika mendengar kata minyak, apa yang ada dipikiran kalian?
Bahan untuk menggoreng, pelumas, ataupun bahan kecantikan. Minyak sendiri ini banyak sekali jenisnya, ada minyak kelapa sawit, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bekatul, minyak wijen, dan lain sebagainya. Wah, banyak sekali ya jenis minyak ini. Akan tetapi, apa yang akan saya bahas kali ini mungkin terdengar asing di kalangan masyarakat. Nah, yang akan saya bahas itu adalah "Minyak Penca Khas Cimande".
Minyak penca khas cimande ini berasal dari kasepuhan (leluhur cimande). Kata "penca" sendiri berarti gerakan. Minyak penca cimande ada tiga macam menurut bahan dan prosesnya.
  Bahan minyak ini harus dari "Kelapa Nunggal", yaitu kelapa hijau yang buahnya satu dalam satu tangkai. Proses pembuatannya sendiri adalah sebagai berikut.
  Prosesnya seperti biasa, yaitu :
  Proses pembuatannya adalah sebagai berikut.
Ok, setelah kita tahu bahan dan prosesnya, tentunya kita ga membuat ini dengan *cuma-cuma *bukan. Jadi, apa *sih *kegunaan dari minyak penca ini. Kegunaannya adalah untuk mengobati tulang yang patah atau retak, pegal-pegal, sakit pada otot, dan terkilir. Untuk cara pengobatannya sendiri, yaitu dioleskan atau dikompres pada tulang yang patah atau retak sekali sehari, tergantung seberapa parahnya luka tulang tersebut.
Perlu digarisbawahi, untuk produk yang asli sendiri hanya bisa dibuat oleh orang yang merupakan keturunan kasepuhan cimande. Hal itu disebabkan, produk yang asli ini konon akan memberikan sugesti yang kuat kepada pemakai untuk bisa sembuh. Saat ini, sudah banyak sekali yang membuatnya bahkan sampai diperjualbelikan padahal beberapa dari mereka cara pembuatannya hanya asal-asalan saja dan dijual murah, sedangkan yang asli untuk harganya lebih mahal karena sudah terjamin kualitasnya dilihat dari cara pembuatannya. Terlebih lagi, pembuatan minyak penca ini ada doa-doa khususnya dan ada juga yang sampai harus puasa. Menarik sekali ya.
Â
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , noc...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang