Terbuat dari batu, kuningan, tali, damar, campuran timah pada abad ke-19. Alu ini digunakan untuk menghaluskan berbagai bahan-bahan yang digunakan untuk ritual. Keunikan dari alu ini adalah, alu ini merupakan kombinasi dari pegangan yang terbuat dari kungingan dan akar tanaman. Pada pegangannya terdapat ukiran manusia yang telanjang - seorang pria yang bisa dilihat dari alat kelaminnya - dan memegang sebuah mangkuk persembahan yang diangkat sampai batas dada. Dia memakai sebuah kopiah dengan seikat rambut yang terlihat keluar. Matanya berhiaskan campuran timah, dan telinganya dibentuk dengan gulungan kawat.
Kelewang dikenal penggunaanya sejak tahun 1900an. Senjata tajam ini berbentuk panjang pedang ini atau juga golok besar. Banyak digunakan dalam kegiatan perampokan atau pun perang antar kelompok di masa lalu.
Selop Berok atau Sandal batok merupakan salah satu permainan tradisional yang dimiliki Suku Gayo dan sering dimainkan oleh anak-anak Bamil Nosar, Sandal yang terbuat dari Batok kelapa ini mengeluarkan bunyi-bunyian jika dimainkan, suara tersebut berasal dari gesekan ke Tanah atau Ke Aspal, suara inilah yang mungkin membuat Anak-anak suka memainkanya, oleh anak-anak permainan ini sering diadu dengan cara uji kecepatan, anak-anak akan saling berlari secepatnya dengan menggunakan Selop Berok. Selop ini dibuat dengan cara Melobangi Bagian atas dari Batok. Kemudian Masukan tali Ke dalam Lobang tersebut, beri penahan bambu atau Kayu kemudian Ikat Selop Berok siap dimainkan, permainan sederhana ini sangat mudah membuatnya, tidak jarang anak-anak Bamil Nosar bisa membuat sendiri permainan ini. permainannya juga cukup mudah dimainkan, dengan Cara menaikkan kaki ke Batok kemudian jepit tali dengan ibu Jari Kaki kemudian melangkah lah dengan pelan-pelan, per...
Lampet atau lappet adalah makanan tradisional Tapanuli yang sering dihidangkan sebagai makanan sampingan dalam berbagai acara adat batak. Bahan-bahan yang dibutuhkan: 1. 150 gr tepung beras 2. 50 gr tepung ketan 3. 8 sm air 4. 50 gr gula pasir 5. 1 st garam 6. 150 gr kelapa yang muda, kupas lalu di parut kasar 7. Daun pisang untuk membungkus Cara membuatnya: Aduk tepung beras, tepung ketan, air, gula pasir dan garam sambil diuleni. Tambahkan kelapa, remas-remas hingga lemas. Bentuk contong dari daun pisang, letakkan adonan lalu bungkus bentuk limas. Kukus sampai matang dan siap untuk dihidangkan hangat.
http://www.youtube.com/watch?v=FtSIvP2soO8 Tarian ini diangkat dari kisah kejadian manusia dan dunia (Genesis) Karo berjudul Raja Ketengahen. Tarian ini memfokuskan bagaimana beberapa tumbuhan ritual Karo bernama Blung Simalem-malem berasal dari bagian-bagian tubuh burung mitologis bernama Manuk Danggur Dawa-dawa. Tarian dimulai dengan kegiatan sehari-hari di sebuah perkampungan mitologis. Dari langit, menatap burung Manuk Danggur Dawa-dawa (penari berjubah merah yang menuruni tangga). Nantinya, putri raja ingin memiliki burung itu dan menyuruh laki-laki memburunya. Dia bersedia menjadi istri dari laki-laki yang berhasil menangkap burung. Beberapa laki-laki berusaha menyumpitnya dengan sumpitan (eltep), ada yang mendekatinya dengan parang, dan ada yang berusaha menumbaknya dengan tungkat penalun. Setiap kali senjata-senjata itu menyentuh tubuh burung, jatuh satu bagian tubuhnya yang kemudian menjadi sejenis tumbuh-tumbuhan obat. Sang burun...
Ukiran pada Pisau Tumbuk Lada [Sumber: A.G. Sitepu]
Dadu Karo atau Dadu Putar adalah salah satu jenis permainan judi tradisonal yang berasal dari Suku Karo di daerah Tanah Karo, Sumatera Utara. Sumber gambar dari : BrianStephenson.net - Fine and Applied Art Permainannya dapat dilihat di Video berikut ini : Dadu Putar
Kulcapi adalah salah satu alat musik tradisional Suku Karo. Kulcapi hanya mempunyai 2 senar yaitu senar 1 dan senar 2. Kulcapi dibuat dari bahan dasar kayu yang di bentuk dan di ukir dengan ornamen khas karo. Kulcapi digunakan sebagai alat musik tunggal atau dimainkan bersandingen bersama beberapa alat musik lainya seperti keteng-keteng, gendang karo, belobat dan alat musik lainnya. biasanya alat2 musik tradisional Karo digunakan untuk mengiringi tarian adat maupun nyanyian /lagu2 tradisional Karo.
Alkisah, hiduplah seorang peladang di kampung tersebut. Dia biasa dipanggil Opung (kakek) Ketaren. Sebagai seorang peladang, Opung mau membuka hutan yang masih berada tidak jauh dari kawasan perkampungan untuk dijadikan lahan bercocok tanam. Dalam perjalanan menuju lokasi tersebut, Opung bertemu dengan sesosok mahkluk bertubuh kecil dengan kakinya terbalik. Tumitnya menghadap ke depan dan jari kakinya ke belakang. Orang-orang menyebutnya Umang. “Mau kemana?” Umang bertanya pada Opung. Opung menjelaskan bahwa dia mau membuka hutan untuk berladang padi. Umang pun menawarkan bantuan kepada Opung, dengan syarat Opung tidak boleh membawa perempuan dan anak kecil ke ladangnya. Opung menyanggupinya, walaupun dia sendiri punya seorang istri yang baru saja melahirkan. Akhir kata, Umang dan kawan-kawannya membantu Opung membuka hutan. Dalam satu hari, lahan seluas tiga hektar selesai dibersihkan dan siap untuk ditanam. Sebelum senja, Opung kembali...