Babun merupakan alat musik tradisional Kalimantan Utara yang memiliki bentuk dan cara main yang sama persis seperti gendang. Alat musik ini terbuat dari kayu yang dibentuk menjadi tabung yang di tengahnya berongga dan di masing-masing ujung rongga ditutup dengan kulit binatang. Babun tidak hanya bisa ditemukan di Kalimantan Utara, hampir di semua kabupaten dan kota-kota di Kalimantan terdapat alat musik tradisional bernama Babun. Babun sering digunakan untuk mengiringi tari-tarian daerah dan untuk mengiringi acara wayang kulit. Pada permainan Babun ada teknik yang berbeda-beda tergantung dari suasananya. Untuk memainkan alat musik ini dalam penempatannya tidak boleh sembarangan tapi tetap harus menyesuaikan kondisi pemainnya, misalnya ketika pemain kidal maka bagian rumpian ditempatkan di sebelah kiri dan pambaduk berada di sebelah kanan. Selain untuk mengiringi tari-tarian daerah dan wayang kulit, al...
Gambang merupakan alat musik tradisional dari Kalimantan Utara yang terbuat dari bahan kayu atau bambu dan memiliki banyak 18 buah. Di bawah bilah-bilah kayu tersebut ada sebuah lubang resonansi yang bentuknya mirip seperti perahu yang pada bagian atas lubang resonansi diberi beberapa bilah tipis berbentuk persegi panjang. Bentuk lubang resonansi yang mirip seperti kapal itu berbentuk piramid. Cara memainkan alat musik tradisional ini adalah dengan cara dipukul dengan alat pukul yang di bagian ujungnya dibalut kain agar menghasilkan suara yang indah dan lembut. Tangga nada yang dimiliki alat musik Gambang bermacam-macam yaitu Mayor, Minor dan Gregorian. Bilah yang memiliki nada rendah berbentuk lebih panjang dan lebih lebar dari yang lainnya serta pada bagian tengah bilah ditipiskan, bilah dengan nada terendah memiliki bentuk paling panjang dan paling lebar. Sedangkan untuk nada yang tertinggi bilah akan semakin kecil, di bagian tengahnya t...
Rebab muncul karena adanya pengaruh dari budaya Timur yang masuk ke Indonesia. Bentuk dari alat musik ini mungkin lebih mirip dengan biola dan cara memainkannya pun sama dengan menggesekan alat gesek ke senar. Rebab Kalimantan Utara memiliki lubang resonansi yang berbentuk bulat. Di Kalimantan Utara, alat musik ini sering digunakan untuk pengiring upacara adat dan sering untuk dimainkan pada acara musik daerah. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-kalimantan-utara/
Dayak Lun Dayeh adalah salah satu sub suku Dayak yang terdapat di 4 kawasan negara yaitu Indonesia (Kalimantan Utara), Malaysia di kawasan Negara bagian Sarawak dan Sabah dan juga di Brunei. Suku ini memiliki ciri fisik tinggi dan putih, bahkan kecantikan wanita dari kaum ini sangat terkenal. Menurut legenda Dayak Lundayeh, pada mulanya hanya seorang manusia saja yang ada di dunia ini, ia diberi nama RANG DUNGO . Rang Dungo sangat kesepian sebab ia tidak memiliki teman yang sepadan, nampaklah raut wajah yang sedih dari Rang Dungo ini, sehingga Tuhan memiliki rencana untuk memberikan teman yang sepadan bagi dia. Kemudian Tuhan berbicara kepada Rang Dungo melalui mimpi dan menyuruhnya untuk mendaki suatu gunung tertinggi dikawasan itu, sebab disana Rang Dungo akan mendapatkan suatu hadiah istimewa yang pasti menggembirakannya. Kemudian Rang Dungo mencoba mendaki gunung itu beberapa kali, tetapi apa bila hampir tiba di puncaknya keadaannya sangat panas karena...
FELEPET – Senjata Dayak Lun Dayeh / Lun Bawang Selama ini orang hanya mengetahu senjata tradisional Dayak hanyalah mandau, padahal jenis macam senjata suku Dayak sangat beragam, bergantung pada daerah aliran sungai dan sub sukunya. Salah satu senjata yang menarik adalah senjata tradisional kaum Dayak Lun Dayeh atau jika di Serawak Malaysia dikenal dengan nama Lun Bawang. Sebelum kita mengenal senjatanya, ada baiknya kita mengenal sedikit mengenai Dayak Lun Dayeh ini. Menurut legenda kaum Lun Dayeh sendiri – asal usul mereka ada di daerah Krayan, Kalimantan Utara, kemudian leluhur mereka UPAI SEMARING inilah mereka kemudian bermigrasi dari Krayan ke sebagian ke Sabah, Brunei dan Serawak. Suku ini bukan termasuk rumpun Dayak yang banyak populasinya. Menurut data sensus di Indonesia ada sekitar 25,000 jiwa, Malaysia 12,800 jiwa dan Brunei 1,500 jiwa. Bahkan didalam legenda penciptaanya diakui bahwa leluhur mereka berasal dari daerah asia – kemun...
Orang Dayak Lun Dayeh di Indonesia banyak di sekitaran daerah Malinau, Kerayan, Sesayap dan Bahau, jika di Serawak mereka disebut dengan Lun Bawang dan di Sabah digolonkan dalam rumpun Murut. Menurut legenda asal muasal orang Lun Dayeh adalah dari daerah Kalimantan Timur. Konon dahulu ada seorang manusia yang perkasa dan memiliki kesaktian bernama RANG DUNGO, entah bagaiman ia secara tidak sengaja menemukan sebutir telor yang sangat besar di puncak gunung. Dari telor ini keluarlah seorang wanita yang cantik jelita dan ia menamakannya TERUR ECO (Telor matahari), yang kemudian dinikahi oleh RANG DUNGO dan merupakan leluhur Dayak Lun Dayeh.Tidak banyak literature yang membahas tentang budaya asli Dayak Lun Dayeh ini, bagaimana sistem kepercayaan mula-mulanya sebelum agama Kristen masuk. Sebelumnya orang Lun Dayeh menamakan dirinya sesuai aliran sungai atau nama pemimpinnya. Misal LUN LABU (Orang Labu), LUN KEMALOH (Orang Kemaloh). Itulah sebabn...
Upai Samaring adalah leluhur bagi kaum Dayak Lun Dayeh – kisah legenda ini menjelaskan asal-usul Dayak Lun Dayeh yang ada di Serawak dan Sabah adalah merupakan migrasi dari daerah Krayan Kalimantan Utara. Upai Semaring ini menurut legenda adalah seorang yang memiliki tubuh yang besar – mirip kisah tetek tatum Dayak Ngaju . Upai Semaring ini dikenal sebagai orang yang hebat berburu dan pandia menangkap ikan karena keahliannya membuat bubu. Bantu Angan – Tempat Upai Semaring memasak Suatu ketika terjadilah peristiwa yang amat menyedihkan bagi Upai Semaring, yaitu isteri tercintanya meninggal dunia. Kejadi ini membuat dirinya selalu larut didalam kesedihan. Kemudian ia memutuskan untuk menghilangkan rasa sedih ini, ia memutuskan untuk hijrah dari Krayan menuju kawasan baru. Pada perjalanan pertamanya dia tiba di sebuah gunung didaerang Long Bawan. Di atas gunung itu, dia menemui satu gua yang dirasakan sangat sesuai untuk dijadikan tempat ting...
Kota Tarakan berdasarkan cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung kuno yakni dari kata Tarak dan Ngakan, dalam bahasa Tidung Tarak mempunyai arti bertemu sedangkan Ngakan berarti Makan. Kata ngakan merupakan indikasi bahwa para nelayan dulu sering berisitirahat dan makan dipulau ini, yang menjadi tempat pertemuan para nelayan disekitar pulau ini seperti dari daerah Salim batu, tana lia, Pulau bunyu, Sesayap, Sembakung dan lain lain. Tarakan juga sebagai tempat bermuaranya tiga sungai besar diutara Kalimantan Timur seperti sungai Sesayap/Malinau, Sungai Kayan, dan Sungai Sembakung. Tarakan juga disebut dengan istilah Tengkayu yang dari bahasa Tidungnya berarti daerah yang dikelilingi oleh laut atau Pesisir. Sumber : bligyuli.blogspot.com/2012/06/legenda-kota-tarakan.html?m=1 #OSKMITB2018
Festival Iraw Tengkayu adalah upacar a tradisional dan perlombaan yang diadakan oleh masyarakat suku Tidung di Tarakan , Kalimantan Utara . Festival ini berupa upacara ritual menghanyutkan sesaji ke laut dan berbagai macam perlombaan. Festival ini biasanya di laksanakan setiap 2 tahun sekali dan bertepatan dengan hari jadi Kota Tarakan Sejarah Iraw Tengkayu merupakan upacara turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat suku Tidung, Tarakan , Kalimantan Utara . Iraw Tengkayu itu sendiri mempunyai dua arti kata diambil dari bahasa Tidung. Iraw yang berarti perayaan atau pesta, sedangkan Tengkayu adalah pulau kecil yang dikelilingi oleh laut, yang dimaksud pulau kecil disini adalah pulau Tarakan . Upacara Inti dari Festival ini ialah ritual adat Parade Padaw Tuju Dulung yaitu perahu hias yang diarak keliling kota....