tari
122 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kain Berang
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Maluku

Suku Huaulu memiliki satu ciri khas yang cukup mencolok terutama pada kaum laki-laki dewasa. Mereka memiliki tradisi ikat kepala dari kain merah yang disebut sebagai kain berang. Ikat kepala ini diikatkan dan menutupi kepala pemakainya. Masyarakat Huaulu menjadikan kain berang sebagai identitas tersendiri bagi kaum laki-laki Huaulu yang sudah akil baligh dan dianggap dewasa. Biasanya, seorang anak laki-laki akan memakai ikat kepala merah ini pada usia remaja, sekitar 15-17 tahun dan akan terus digunakan seumur hidupnya. Selain berarti tanda kedewasaan, ikat kepala ini juga berfungsi sebagai kebanggaan laki-laki Huaulu. Sistem Patrilineal yang dianut suku Huaulu membuat kaum laki-laki memiliki harga lebih dan selalu menjadi sosok pimpinan dalam kekerabatan Huaulu. Warna merah pada kain Berang juga menandakan unsur keberanian yang diharapkan ada pada tiap individu lelaki Huaulu. Oleh karena itu, kain berang ini juga menjadi ornamen wajib yang digunakan ketika para lelaki akan bera...

avatar
Roro
Gambar Entri
Husu Matak Malirin, Husu Is no beran
Ritual Ritual
Maluku

Ritual adat minta berkat leluhur (Husu Matak Malirin, Husu Is no beran) yang dilakukan Suku Laka Amanas di puncak Gunung Mandeu, Desa Mandeu Raimanus, Kecamatan Raimanuk memiliki nilai budaya tak terhingga. Ini mesti dijaga dan dilestarikan oleh anak cucu yang masih ada dan menyakininya. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu , Johanes Andes Prihatin kepada Pos Kupang di sela rapat koordinasi (rakor) pembangunan pariwisata Belu di Hotel Nusantara II Atambua, Senin (20/11/2017) mengatakan, Pemerintah Kabupaten Belu saat ini sedang gencar melakukan promosi di sektor pariwisata.   Terakhir, Pemkab Belu baru saja menggelar Festival Fulan Fehan yang sukses meraih Rekor Muri sebagai pagelaran likurai dengan peserta terbanyak mencapai 6.000 orang di Padang Fulan Fehan. Menurut Johanes, tren wisata dunia saat ini cenderung back to nature ikut menjadi faktor pendorong. Dengan promosi melalui kemasan yang baik dan sentuhan entertain, katanya, tradis...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tanlain Adat
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Maluku

Tanlain adat biasanya dipakai oleh orang-orang Tanimbar dalam urusan adat. Tanlain adat dipakai terbatas pada peristiwa adat yang terjadi dalam suatu desa. Manurut jenisnya Tanlain Adat di kelompokan dalam dua bagian yaitu: ungkapan dalam perkawinan adat dan ungkapan dalam peristiwa adat. 1. Ungkapan dalam perkawinan adat             Tanlain yang dipakai pada saat akan dilaksanakan perkawinan adat. Contoh: Ma udawa songa lel nara woan rimenil aka roan sera larat owun fordata. Tafsir: Biarpun kami berada di tempat yang jauh tetapi kami datang untuk mencari gadis manis yang semerbak harum wanginya. Syair ini merupakan ungkapan dari pihak pemuda untuk melamar gadis.   Dibalas oleh gadis: Letayawun wol nalaing lamar a selu bwaal watan madat ruma nsaka dida tinemun. Tafsir : Tangga rumah tidak menolakmu, jadi naik saja ke atas rumah biar kita berkumpul bersama. Ungkapan ini...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tnabar sikawal
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Maluku

Tnabar sikawal adalah tarian yang diperuntukan bagi laki-laki untuk menentukan kemampuan menjadi seorang ahli dalam menyanyikan Tanlain.   Contoh : Ketika bapak Elias Kawarnidy bertanding melawan tua adat dari Desa Seira. Nara beta ndata nkadu manut ro wair nuhu re ratbatar solilia ala rdwa narar . Tafsir : Bintang timur membangunkan penduduk, menjemput siang dan bekerja mencari nafkah. Bintang di maksudkan sebagai lamdesar ada di sebelah timur, tempat terbitnya matahari sedangkan Seira ada di belahan barat tempat tenggelamnya matahari.   Contoh lain. Lait nenur ia ba nafdodung watan lertenan bwana ba msararoa binan ini ralan laka marmora Tafsir : Saya ini patriot sejati seperti guntur berbunyi di musim kemarau. Jadi jangan perhatikan sebab saya ini seperti piring pualam atau marmer saja.     sumber: http://budayatanimbar.blogspot.com/ #SBJ

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Desa Adat Ramalya
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Maluku

Pulau selaru merupakan salah satu pulau terluar di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, tetapi juga pulau yang kini selalu dikaitkan dengan rencana proyek pengembangan kilang Gas Abadi, “Blok Masela”. Berdasarkan Perda Kabupaten Maluku Barat Daya Nomor 02 Tahun 2003, maka pulau Selaru telah ditetapkan sebagai sebuah wilayah administrtif pemerintahan Kecamatan yang disebut Kecamatan Selaru. Pulau dengan hamparan daratan seluas 826,26 km 2 , terdiri dari 7 desa, yaitu : Adaut, Kandar, Namtabung, Lingat, Werain, Eliasa, dan Fursui. Wilayah Kecamatan Selaru yang terletak pada 8,01 0 – 8,34 0 Lintang Selatan dan 130,76 0 – 131,17 0 Bujur Timur yang berbatasan dengan kecamatan Tanimbar Selatan (bagian Utara), Laut Arafura (bagian Selatan), Laut Arafura (bagian Timur), dan Kab. Maluku Barat Daya (Barat). Badan Pusat Statistik Kab. Maluku Tenggara Barat mencatat jumlah penduduk di Kecamatan Selaru pada akhir tahun 2016 sebanyak 12.917 jiwa (Laki-laki = 6.426,...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Sasahil dan Nekola
Ritual Ritual
Maluku

Tradisi Sasahil pada masyarakat adat di Negeri Siri Sori Serani dan Siri sori Islam di Pulau Saparua, maupun Nekora pada masyarakat Desa Telalora di Pulau Masela memiliki basis nilai (basic value) yang sama yaitu tolong menolong antar warga untuk melaksanakan tradisi tuutp rumah. Perbedaan pada tradisi Sasahil dan Nekora terletak pada cara dan proses pelaksanaan karena sistem kontruksi, bahan dasar, dan tata ruang serta fungsi yang berbeda. Nilai dasar tentang tolong menolong yang terdapat dalam tradisi Sasahil maupun Nekora memiliki basis solidaritas yang kuat, dan menciptakan relasi saling memberi dan menerima antar warga agar suatu pekerjaan yang berat untuk mengerjakan rumah bisa lebih ringan. Dalam menghadapi dinamika perubahan yang terus berlangsung pada aspek tertentu dalam tradisi Sasahil, maupun Nekora tetapi hakikat orang basudara untuk saling tolong menolong dalam tradisi tutup rumah masih terpelihara secara baik, dan terus-menerus dilestarikan oleh masyarakat pendukung t...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ukuwala Mahiate (Pukul Manyapu)
Ritual Ritual
Maluku

Pukul Manyapu Mamala Amalatu Sekitar abad ke- XVI negeri Mamala diperintah dan dipimpin oleh tiga orang tokoh yakni: 1.  Latu Liu  sebagai pimpinan pemerintahan adat Negeri Mamala 2.  Patti Tiang Bessy / Patti Tembessi  (Tukang Besar yang memimpin pembangunan mesjid) 3.  Imam Tuny  (Imam Masjid) Ketiga orang tersebut kemudian bermufakat mendirikan masjid. Semua persiapan mulai diadakan berupa pengumpulan bahan-bahan bangunan khususnya kayu dengan mengerahkan rakyat untuk menebang kayu di lereng-lereng gunung dan perbukitan disekitar Mamala. Selanjutnya kayu diangkut atau dipikul bersama-sama ke lokasi masjid. Salah satu di antara kayu jatuh dari pikulan dan pata]i menjadi dua, kayu yang patah ini panjangnya 20 meter. Waktu itu kebutuhan kayu untuk pembangunan masjid berukuran panjang dan harus dalam keadaan utuh atau tidak boleh sambung. Hal ini yang membuat ketiga pemimpin di atas dan masyarakat negeri Mamala mencari solusi yang t...

avatar
Riani Charlina
Gambar Entri
Nanaku, Pengetahuan Bijak Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan di Maluku
Ritual Ritual
Maluku

Nanaku , diturunkan lewat media tutur ( disebut kapata ) oleh para tetua dan diwariskan dari leluhur. Kelembagaan adat dan agama memegang peran sentral menjaga tradisi tersebut. Laiknya tradisi lisan, hampir tidak ditemukan dokumentasi tertulis yang utuh merangkum petanda dan tafsir peristiwa atas pertanda tersebut. Saat pengetahuan ilmiah berkembang , Nanaku terlampaui dan tertinggal jauh dibelakang kemampuan pengetahuan ilmiah menafsirkan gejala. Sebagai tradisi lisan, penutur yang tersisa adalah para sepuh yang mengandalkan ingatan. Karena itu perlu usaha sungguh-sungguh menyatukan potongan-potongan pengetahuan yang dimiliki masing-masing penutur. Semisal, keyakinan untuk tidak melaut saat bulan purnama, maka dapat dijelaskan bahwa terjadi gaya tarik bulan dan aktivitas migrasi ikan nokturnal ke perairan yang lebih dalam untuk menghindari terang. Lainnya, jika ada cacing laor (famili Eucidae) hinggap di tanaman, maka itu akan menjadi tanda pergantian musim. Ca...

avatar
Aze
Gambar Entri
Malam Badendang
Tarian Tarian
Maluku

 Badendang dalam bahasa Ambon berarti berdansa/bergoyang. Tradisi Malam Badendang merupakan sarana untuk berkumpul keluarga dan membangun kebersamaan dalam hidup bermasyarakat. Dalam acara ini para peserta acara akan menarikan tari-tarian daerah seperti katerji dan orlapei. Acara yang berlangsung semalam suntuk ini juga dimeriahkan dengan karoke dan makanan khas Maluku. Selain dilaksanakan untuk acara kumpul keluarga, malam badendang juga diselenggarakan untuk memeriahkan acara seperti pernikahan,sidi,wisuda, dll. Acara ini digelar setelah jam 12 malam saat para tamu undangan telah pulang dan yang tinggal hanya keluarga dan kerabat. Lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu yang energik dan yang slow. Tarian dalam acara seperti ini adalah tarian bebas layaknya sedang dugem di club malam. sumber : https://sopigpsite.wordpress.com/2016/10/22/kebudayaan-maluku/

avatar
Aze