Kode-Kode Nusantara
42 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tata Pemerintahan Kesultanan Bima
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Kerajaan kuno Bima diperkirakan telah ada semenjak abad ke-13 dan berubah menjadi kesultanan dalam pengaruh Islam setelah 1620. I. Wilayah Pada abad ke-15, kesultanan Bima di utara berbatasan dengan Pulau Flores hingga ke Selatan di Laut Indonesia, di timur hingga Solor, Sumba, Timor, dan Sawu islands, serta di Barat oleh kerajaan Dompu. Kesultanan Bima tersusun atas beberapa distrik wilayah yaitu Belo, Bolo, Sape, Rasanae, Parado Monta, dan beberapa daerah jauh seperti Sawu, Sumba, Pota dan Reo. II. Birokrasi Pemerintahan Sebagaimana dicatat, pada abad ke-16, Kesultanan Bima memiliki birokrasi pemeritahan sebagai berikut: - Pemerintahan Pusat o Sultan: kepala pemerintahan dengan gelar Ruma Sangaji Bojo. Dalam tugasnya, Sultan dibantu oleh beberapa staf istana, yaitu Rato atau Bumi Parenta (kepala istana), Ompu To’i (kepala urusan dalam), Bumi Ngeko (punggawa sultan), Bumi Neandi (petugas peraturan), Bumi Pareka (kepala bendahara), Bumi Roka (kepala persenjataan), Bum...

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Kain Tenun Ikat Mbojo
Motif Kain Motif Kain
Nusa Tenggara Barat

Kain tenun mbojo telah dikenali sejak dahulu sebagai tenunan Kerajaan Bima, yaitu salah satu Kerajaan Islam yang tersohor di Nusantara bagian Timur. Oleh karenanya, keberadaan kain ini tidak lepas dari sejarah perkembangan Islam pada masa itu. Karena kekhasan dan keunikannya, kain tenun mbojo menjadi komoditi penting yang diperjualbelikan oleh para pedagang Mbojo sejak berabad-abad lamanya. Persebaran kain tenun mbojo telah merambah hingga ke beberapa wilayah di Nusantara bahkan hingga ke Negeri China. Konon sejak abad ke-16 M, sebagai masyarakat maritim, pedagang Mbojo berperan aktif dalam perdagangan Nusantara. Mereka sudah berlayar hingga ke wilayah Jawa, Maluku, Malaka, dan bahkan sampai ke China. Hubungan perdagangan masyarakat Mbojo dengan Jawa bahkan tercatat dalam Kitab Negarakertagama. Disebutkan bahwa perdagangan kedua daerah tersebut telah berlangsung sejak zaman kekuasaan kerajaan Kediri atau sekira  abad ke-12 M. Sebelum mengenal jenis kain tenun mbojo...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Sate Bulayak
Makanan Minuman Makanan Minuman
Nusa Tenggara Barat

Salah satu makanan khas Sasak di Pulau Lombok yang begitu special bagi pemburu makanan kuliner adalah sate bulayak. Sate Bulayak di Lombok sebenarnya tak jauh beda dengan sate lain pada umumnya. Namun yang menjadikan sate bulayak berbeda dengan sate lainnya karena kekhasan bumbunya yang menggoda dan mengeluarkan bau sedap yang mengundang selera makan yang tinggi. Sate berbahan daging atau jeroan sapi itu dilumuri dengan bumbu khas Lombok. Pada saat makan sate khas ini biasanya diikuti oleh makanan khas lainnya menyerupai lontong yang agak bulat memanjang dikuliti daun kelapa agtau daun enau (nira) muda menjadikan rasanyapun semakin nikmat. Lontong dimaksud oleh masyarakat Sasak dinamakan Bulayak. Jadi, bulayak sebenarnya sejenis lontong dari bahan beras yang dibungkus dengan daun enau muda dan berbentuk seperti lontong, tapi agak lebih  panjang. Sementara bahan baku sate bulayak selain daging juga bisa jeroan sapi. Coba anda rasakan sate bulayak yang benar-benar menggod...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Islam Wetu Telu
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

          Sebagai etnis asli yang mendiami tanah lombok, mayoritas masyarakat Suku Sasak beragama Islam. Agama Islam sendiri mulai masuk ke Lombok pada abad ke 16 yang dibawa sebagai akibat dari penguasaan Lombok oleh orang-orang Jawa dan juga makasar. Konon, sebelumnya Suku Sasak telah menganut kepaercayaan Boda atau dikenal juga dengan Sasak Boda. Boda  tidak sama dengan Agama Budha karena orang sasak tidak mempercayai Sidharta Gautama sebagai sosok yang disembah. Kepercayaan ini lebih kepada animismE dan panteisme dimana pemujaan dilakukan terhada roh-roh leluhur dan dewa-dewa lokal.  Islam Dikenal oleh Suku Sasak Awal mula kedatangan Islam ke pulau Lombok adalah seiring dengan perkembangan Islam di nusantara dan keruntuhan Kerajaan Majapahit. Masuknya Islam ke tanah Lombok diduga diabwa oleh pedagang-pedagang muslim yang berniaga di Lombok yang kemudian menyebarkan agamanya. Dalam Babad Lombok dijelaskan bahwa...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tradisi Mushaf Al-Qur’an di Lombok
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Nusa Tenggara Barat

Tradisi Mushaf Al-Qur’an di Lombok Tulisan singkat ini akan memfokuskan pada tradisi mushaf di Lombok, namun pada bagian awal akan menampilkan tradisi mushaf kawasan ‘tetangganya’ di sebelah timur, yaitu Sumbawa dan Bima, yang masih merupakan satu provinsi, Nusa Tenggara Barat. Beberapa mushaf dari kedua daerah ini, yang pada zaman dahulu merupakan kesultanan, menjadi bahan bandingan yang penting untuk melihat keragaman tradisi mushaf dari kawasan ini. Bagian akhir tulisan ini akan melihat tradisi di Lombok, terkait dengan penyimpanan mushaf, dan kebiasaan membaca Al-Qur’an dengan rehal. Mushaf dari Kerajaan Sumbawa dan Kerajaan Bima Sejauh yang dapat ditelusuri hingga kini, terdapat lima buah mushaf Al-Qur’an di tangan keturunan keluarga Kesultanan Sumbawa di Sumbawa Besar. Satu buah mushaf dengan iluminasi indah ditulis oleh Muhammad bin Abdullah al-Jawi al-Buqisi, selesai ditulis pada hari Ahad, 28 Zulqa’dah 1199 H (2 Oktober...

avatar
Eviakbarwati
Gambar Entri
La Golo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Cerita  ini berasal dari Bima, salah satu kabupaten di Pulau   Sumbawa . Di suatu desa, tinggallah sepasang suami istri yang kaya. Akan tetapi, sudah lama mereka menikah belum dikaruniai  anak . Oleh karena itu, mereka sangat sedih. Pada suatu hari, sang suami berkata kepada istrinya, “Sayang kekayaan kita yang begini banyak, tak ada yang mewarisinya, kalau kita sudah tiada. Mendengar kata-kata suaminya, hati sang istri sangat sedih. “Saya pun sudah lama memikirkan hal itu. Hanya saya tidak berani menyampaikan kepada kakak, saya takut kakak tersinggung,” kata istrinya. Sejak itu, mereka selalu berdoa bersama memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar diberikan seorang anak. Akhirnya, doa itu pun dikabulkan. Sang istri melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama La Golo. Sejak kecil, La Golo selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Akibatnya, La Golo tumbuh menjadi anak yang malas, tahunya hanya makan saja. Semua keinginannya haru...

avatar
Siti Badriah Gofur
Gambar Entri
Tampe Ruma Sani
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Cerita  ini berasal dari Dompu, salah satu kabupaten di  Nusa Tenggara Barat . Alkisah pada zaman dulu, tinggallah seorang  anak perempuan bernama Tampe Ruma Sani. Semua orang di kampungnya mengenal dia, sebab setiap hari ia menjajakan ikan  hasil tangkapan ayahnya. Ibunya sudah meninggal. Di rumahnya ia tinggal bersama ayah dan adik laki-lakinya yang masih kecil. Ia memasak nasi untuk ayah dan adiknya. Kasihan Tampe Ruma Sani yang masih kecil itu harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang seharusnya dikerjakan oleh orang dewasa. Pada suatu hari, seorang janda menyapa Tampe Rurna Sani, “Sudah habis ikanmu Nak? Tiap hari saya lihat ikanmu cepat habis, apa rahasianya?” “Saya menjual lebih murah dari yang lain, agar cepat habis, karena saya harus segera pulang menanak nasi untuk ayah dan adik saya. Juga pekerjaan rumah tangga yang lain harus saya kerjakan”, jawab Tampe Rurna Sani sambil berjalan cepat. “Siapa nama ad...

avatar
Siti Badriah Gofur
Gambar Entri
Batu Nong
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Di Desa Lekong, Kecamatan Alas, Kabupaten  Sumbawa terdapat sebuah batu besar, tinggi, bundar bagian atasnya datar. Batu itu menggantung pada tebing bukit yang tinggi dekat  sungai  Lekong. Dari atas batu itu orang dengan leluasa dapat melihat ke bawah. Itulah sebabnya disebut “batu nong”. Kata “nong” dalam bahasa Sumbawa berarti “melihat ke bawah dari atas”. Jika batu nong itu dilihat dari kejauhan, kedudukannya sangat genting. Kalau ada getaran sedikit saja, rasa-rasanya batu itu pasti akan runtuh. Dalam kenyataan, telah beratus-ratus tahun batu itu tetap tidak bergeming. Bagaimana batu itu bisa berada di tempat tersebut, inilah ceritanya. Tersebutlah sebuah negeri di zaman dahulu kala. Negeri itu terkenal makmur, aman, dan damai. Tidak pernah terdengar perselisihan di antara penduduknya. Laki-laki dan perempuan kedudukannya sama, kecuali dalam satu hal, yaitu laki-laki tabu mencuci pantat anaknya yang habis buang air besar. H...

avatar
Siti Badriah Gofur
Gambar Entri
Si Bodoh Tongtonge
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Tongtonge adalah seorang  anak  remaja yang lugu. Ia tidak pernah sekolah. Sejak kecil ia hidup bersama ayahnya berpindah-pindah dari satu ladang ke ladang yang lain. Ia tak pandai bekerja di sawah, apalagi di sawah yang selalu berlumpur. Lumpur bisa merusak kaki. Itu alasannya. Oleh karena itu, ia tidak suka tinggal di kampungnya. Ia memilih tinggal di ladang yang semakin lama semakin jauh dari kampungnya. Sesekali ia pulang menjenguk ibunya yang sudah tua dan kurang pendengarannya. Pada suatu hari, Tongtonge berhasil membuat “bubu” (alat menangkap  ikan ). Bubu itu disimpannya di dekat pagar ladangnya. Karena sibuknya membenahi ladangnya, ia tidak sempat ke  sungai  menangkap ikan dengan bubunya. Suatu hari, Tongtonge ingin menangkap ikan di sungai. Kemudian, ia menuju tempat penyimpanan di mana bubunya. Ternyata bubu itu telah habis dimakan anai-anai. Dengan nada marah, ia berkata, “Simpan bubu dekat Pagar, bubu dimakan anai-anai...

avatar
Siti Badriah Gofur