Alat musik ini terbuat dari kuningan. Gong dihias dengan motif 2 ekor naga yang menjelaskan tentang kekuatan dan pengaruh motif dari negeri Cina. Dahulu, gong berfungsi sebagai alat barter cengkeh dan pala, cenderamata yang diberikan oleh pedagang Jawa kepada raja-raja di Maluku, alat komunikasi, mahar dan harta kekayaan. Gong juga dimainkan sebagai pengiring tari-tarian (seperti tari Cakalele). Setiap tabuhan bunyi gong memiliki makna tersendiri. Dengan demikian, para leluhur orang Maluku secara arif tidak menutup diri terhadap pengaruh budaya dari luar.
Alat musik petik ini sering disebut juga dengan nama Tatabuhan. Bentuknya seperti siter yang memiliki senar. Dimainkan dengan cara dipetik senarnya. Bagian utamanya terbuat dari kayu yang diukir dan dibentuk sedemikian rupa.
Lagu Rasa Sayange adalah salah lagu dari daerah Ambon, Maluku. Lagu ini termasuk dalam kategori lagu anak-anak yang paling populer secara turun temurun di Maluku. Isinya yang singkat dan berbentuk pantun nasihat, menjadikan lagu ini terdengar merdu dan enak untuk diperdengarkan seorang ibu pada anaknya. Rasa Sayange direkam pertama kali di perusahaan rekaman Lokananta Solo pada 15 Agutus 1962. Data ini ditemukan untuk membuktikan pada kementrian Pariwisata Malaysia yang serta merta mengklaim lagu Rasa sayange ini sebagai lagu promosi budaya daerahnya pada tahun 2007. Selain klaim resmi dari kementrian Malaysi a, lagu Rasa Sayange dibuat dalam format video animasi dengan perubahan lirik dan bahasanya dalam versi Malaysia. Memang bukti otentik dari (kepemilikan) lagu ini tidak kita miliki karena nenek moyang kita berbudaya lisan sehingga tidak adanya naskah atau bukti tertulis lainnya yang memuat lirik asalnya. Namun jauh sebelum Kemerdekaan, lagu Rasa Sayange terdenga...
Tari Katreji adalah tarian asal Portugis dipakai untuk acara ramah tamah. Tarian Katreji merupakan salah satu tarian khas dari daerah ambon, pada waktu saya masih duduk di bangku SMA, saya dan teman-teman sekelas saya juga melakukan tarian ini pada waktu ujian mata pelajaran seni tari di sekolah, gambar ini saya dapat dari teman saya yang ia dokumentasikan pada saat acara pembukaan Festival Seni dan Budaya 2011, di Ambon. Festival Seni dan Budaya 2011 di Leitimur Selatan, Kota Ambon, digelar untuk memperkenalkan potensi wisata dan budaya kawasan tersebut kepada wisatawan mancanegara yang semakin banyak yang berkunjung ke Pulau Ambon. https://wisataambonmanise.wordpress.com/fasilitas/hotel-dan-restoran/
Banda naira adalah salah satu pulau di kabupaten banda yang merupakan pusat administratif kecamatan banda, kabupaten maluku tengah, Maluku, Indonesia. Banda naira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan cengkih di dunia karena merupakan satu-satunya sumber rempah-rempah terbaik yang pernah ada, aktifitas perdagangan di banda naira menarik perhatian dunia baik dari benua eropa maupun asia, hal ini menyebabkan banyaknya tradisi, budaya, adat dan berbagai cerita rakyat yang terdapat di banda naira. cuci sumur pusaka merupakan salah satu cerita rakyat dari banda naira, cuci parigi (Sumur) pusaka atau yang biasa di kenal dengan Rofaerwar adalah salah satu tradisi yang tidak meninggalkan religi. tradisi ini merupakan cerita rakyat yang sangat terkenal di kecamatan banda naira maluku tengah, tradisi yang di lakukan 10 tahun sekali ini menuai banyak cerita dan unsur magis yang di yakini sampai saat ini oleh masyarakat banda. prosesi pencucian parigi pusakapun melewati bebera...
Sasi, Tradisi Sosial yang Termakan Zaman Peradaban manusia selalu melukiskan pelbagai peristiwa yang selalu menjadi bahan diskursus bagi siapa saja yang merasa berpikir. Hasil dari segala bentuk dialektika manusia yang mencoba menelisik peradaban manusia, entah yang tertulis dalam coretan-coretan buku sejarah, maupun hanya sekedar cerita para tetuah dari mulut ke mulut, nantinya akan memercik nilai sehingga keadaban menjadi bagian dari substansi manusia. Meskipun sejauh manapun melangkah menuju era globalisasi, namun kebudayaan tetaplah kebudayaan yang sampai saat ini masih eksis dalam dinamika masyarakat Indonesia. Laksana takdir Illahiyah, kebudayaan telah menjadi identitas bangsa yang terkandung begitu dalam, sedalam lautan tanpa dasar. Argumentasi-argumentasi yang lahir mengenai urgensi kebudayaan sebagai filosofis hidup bangsa Indonesia sesungguhnya sudah sangat tepat. Namun sayangnya, masih sedikit mata yang melihat apalagi menguak nilai-nilai budaya Indonesia secara...
Maluku adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Di sana, khususnya di kalangan orang Jailolo dan Sahu yang berada di Maluku Utara, ada sebuah permainan tradisional yang bernama ciko guru, yaitu permainan melempar dan mencukil 10 buah batu atau buah gelici dalam jarak tertentu hingga seluruhnya masuk ke dalam lubang. Ciko guru dapat diartikan “menunjuk” karena dalam permainan ini orang baru boleh bermain setelah ditunjuk oleh lawan mainnya. Permainan ciko guru kadang-kadang disebut juga dengan “main batu membayar kenari” karena bagi yang kalah harus membayar sejumlah kenari atau langsat atau kelereng sesuai dengan kesepakatan antarpemain sebelum permainan dimulai. Asal usul permainan ciko guru di kalangan orang Jailolo maupun Sahu sudah tidak dapat diketahui lagi. Pemain Permainan ciko guru dapat dimainkan oleh maksimal 4 orang. Namun, jika lebih dari itu maka pemain lain akan membentuk kelompok sendiri dengan membuat arena bermai...
Ancong-ancong adalah sebutan bagi orang Yamdena untuk sebuah permainan menebak salah satu tangan pemain yang berada di atas punggung pemain lainnya yang sedang dalam posisi merangkak. Permainan ini terdapat di sekitar Kepulauan Tanimbar, daerah Maluku Utara, Indonesia, khususnya Pulau Yamdena, Selaru, Seira, Angwarmase dan Fordata. “Ancong-ancong” berasal dari bahasa Yamdena, yang dalam bahasa Indonesia sangat sulit untuk diterjemahkan. Permainan ancong-ancong menurut penduduk Yamdena, telah ada dan dimainkan sejak tahun 1930-an. Pada waktu itu, di daerah Yamdena masih banyak keluarga yang hidup dalam satu rumah besar. Setiap rumah besar umumnya dihuni oleh 6 hingga 7 keluarga yang biasanya mempunyai banyak anak. Pada waktu malam hari, biasanya anak-anak dari beberapa keluarga tersebut akan berkumpul menghabiskan waktu luang mereka dengan bermain di dalam rumah. Salah satu permainan yang mereka lakukan adalah ancong-ancong. Pemain Permainan ancong-an...
Asal Usul Madudutu lese artinya “banting badan”. Dinamakan demikian, karena dalam permainan ini masing-masing pemain berusaha sekuat tenaga agar dapat membanting badan atau tubuh lawannya sehingga jatuh ke tanah dan tidak lagi berdaya untuk membalas bantingan tersebut. Permainan madudutu lese terdapat di Puau Halmahera, tepatnya di Kecamatan Sahu dan Kecamatan Jailolo, Kabupaten Maluku Utara. Pada mulanya madudutu lese hanya dilakukan pada waktu malam hari sebelum diadakan upacara Waleng yaitu upacara adat yang biasa dilakukan sesudah panen padi. Namun, madudutu lese tidak terikat pada waleng, karena keduanya adalah dua hal yang berbeda. Jadi, pelaksana waleng tidak beranggung jawab atas jalannya madudutu lese dan sebaliknya, pelaksana madudutu lese pun tidak beranggung jawab terhadap jalannya upacara waleng. Saat ini permainan madudutu lese dapat dimainkan kapan saja tanpa harus menunggu adanya upacara waleng terlebih dahulu. Pemain Madudutu...