Kolak ayam.., medengar nama yang satu ini mungkin agak aneh ya.., yapi ini adalah salah satu makanan khas kota tercinta saya Gresik. Kolak yang satu ini juga sudah menjadi icon tersendiri bagi warga Kota Gresik. Kolak ayam ini tidak sama dengan kolak pada biasanya, tetapi dengan bahan utama ayam yang diberi bumbu dan santan kelapa. Rasanya manis gurih kental dengan aroma rempah-rempah. Yang membuat kolak ini unis selain dari adanya ayam adalah, semua yang memasak adalah kaum pria, dari proses awal sampai proses terakhir semua hanya dilakukan oleh kaum pria. dan bagi anda yang sangat penasaran dengan kolak ini harus benar-benar sabar, arena kolak ini hanya disajikan satu tahun sekali, yaitu pada malam 24/ hari 23 di bulan Ramadhan. --- resep makanan ini merupakan warisan dari Sunan Dalem dalam sebuah peristiwa sejarah yang oleh penduduk setempat lantas diberi nama Sanggring, yakni peristiwa saat Sunan Dalem sakit parah dan tak menemukan obat. Setelah memi...
Kopi Kopyok khas Gresik ini memiliki cara unik dalam peracikannya. Disebut kopyok karena bubuk kopi yang digunakan dari biji kopi pilihan jenis Java Coffee yang ditumbuk kasar. Mula-mula serbuk kopi yang kasar ditempatkan pada gelas atau cangkir keramik kecil lalu dituang air mendidih. Konon air ini diambil dari air sumur bor yang sebelumnya telah melalui rebusan 3 kali dalam wadah panci yang berbeda. Air mendidih yang tercampur dalam serbuk kopi kasar tadi otomatis akan mumbul (naik ke atas) dalam bahasa Jawa. Untuk menikmati kopi ini harus diaduk dahulu supaya larut bersama air dan gulanya. Meskipun rasa kopi kopyok ini sedikit masam namun rasa kental tercipta karena serbuk kopi yang dicampurkan jumlahnya hampir separuh cangkir. Ada kedai kopi legendaris yang menjual kopi ini, milik Cak Wito yang telah berdiri sejak era 60-an. Secangkir kopi kopyok dihargai Rp 2.500. Pada hari Jum’at warung ini libur. Khusus di Bulan Ramadan, warung bu...
Raja Pemecutan Denpasar memiliki seorang putri cantik yang amat disayangnya. Putri Raja Pemecutan bernama Gusti Ayu Made Rai. Raja Pemecutan begitu menyayanginya. Kecantikannya tersohor se-Bali. Sehingga tak sedikit pangeran dari kerajaan lain yang ingin mempersunting Gusti Ayu Made Rai. Saat beranjak remaja, musibah menimpa Gusti Ayu Made Rai. Ia terkena penyakit kuning (liver). Bertahun-tahun penyakit itu tak dapat disembuhkan meski sejumlah Balian (dukun) telah dipanggil untuk mengobati putri kesayangan raja. Pada suatu saat, ayah Gusti Ayu Made Rai melakukan tapa semedi untuk meminta petunjuk Tuhan Yang Maha Esa untuk kesembuhan putrinya. " Ayah Gusti Ayu Made Rai mendapat pawisik (bisikan dari Yang Maha Kuasa) agar beliau memerintahkan seluruh patih kerajaan untuk mempersiapkan pengumuman sayembara," kata Jro Mangku I Made Puger, juru kunci makam Raden Ayu Pemecutan alias Raden Ayu Siti Khotijah saat ditemui Dream.co.id , Senin 6 Juni...
Jejak-jejak yang mulia Sunan Giri bertebaran di Kota Santri. Wali Allah SWT tersebut meninggalkan, antara lain, bangunan fenomenal berupa Giri Kedaton. Di atas bukit itulah, lelaki berjuluk Joko Samudro tersebut memimpin pemerintahan dengan gelar Prabu Satmata. Ada pula bangunan masjid Kedaton di Desa Sekarkurung, Kebomas. Masjid yang berdiri pada ketinggian 200 meter di atas permukaan air laut itu dibangun pada 1485. Bukit kapur menopangnya. Jamaah bisa melihat secara jelas hamparan laut luas dari bukit dengan kemiringan 45 derajat. Peninggalan sumber air juga menjadi ciri khas salah seorang penyebar agama Islam di Pulau Jawa itu. Ada Telaga Pegat di Jalan Sunan Giri, Telaga Sumber di Desa Kembangan, dan Sumur Gemuling di Desa Gulomantung, Kecamatan Kebomas. Termasuk Telaga Suci di Manyar. Semua sumber air peninggalan Sunan Giri tersebut masih penting bagi warga sekitarnya. Padahal, rata-rata umur...
Klenteng Tri Dharma Tjoe Tik Kiong merupakan salah satu situs bersejarah yang berada di Jl WR Supratman 10, Kelurahan Kampungdalem, Kabupaten Tulungagung. Klenteng ini terletak strategis karena terletak tepat di tikungan jalan. Klenteng ini merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Tulungagung. Klenteng ini merupakan salah satu bangunan yang masih mempertahankan pengaruh arsitektur dari Tiongkok secara jelas. Nama Klentengnya adalah Tjoe Tik Kiong, terletak di Jalan Wage Rudolf Supratman No. 10 Kelurahan Kampungdalem, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung. Jalur bus dari Tulungagung ke arah Surabaya akan melewati klenteng ini, letaknya juga berdekatan dengan hotel yang cukup besar, yakni Hotel Barata. Awalnya, bangunan klenteng ini masih sederhana. Didirikan tepat di depan Pasar Wage berbentuk menyerupai pendopo . Namun, pada tahun 1865 klenteng tersebut dipindahkan ke sebelah utara dengan menempati lahan yang luasnya sekitar 6.000...
NYEKAR Nyekar adalah tradisi ziarah atau kunjungan ke makam di kalangan Muslim Jawa Berbeda dengan tradisi ziarah yang ditujukan kepada tokoh-tokoh ulama atau wali yang dianggap keramat, sebagai penghormatan dan upaya mengambil berkah, subjek ziarah dalam nyekar ini umumnya adalah makam leluhur keluarga: kakek-nenek, orang-tua, dan saudara. Nyekar berasal dari kata Jawa sekar yang berarti kembang atau bunga. Dalam praktiknya, memang ziarah ini melibatkan penaburan bunga di atas makam yang dikunjungi. Bahkan sebagian masyarakat ada yang menyertakan dupa dan kemenyan. Tetapi aspek ritual yang terakhir ini, belakangan ini sudah jarang dilakukan, meski tidak berarti hilang sama sekali. Nyekar bisa dilakukan kapan pun sepanjang tahun. Misal pada waktu tahun pertama dari anggota keluarga yang meninggal, di mana ikatan-ikatan emosional dengan orang yang telah mendahului itu masih sangat kuat. Nyekar juga biasa dilakukan seseorang menjelang pelaksanaan upacar...
Di beberapa lokasi di Pulau Jawa, ada tradisi mencengangkan setiap kali bulan Ramadan tiba. Tradisi itu adalah permainan sepak bola api yang dilaksanakan setelah selesai menunaikan ibadah salat tarawih. Ada yang menganggap sebagai hiburan, ada juga yang meyakini sepak bola api adalah latihan kekebalan diri. Tradisi tak biasa ini barangkali akan membuat mayoritas orang memilih mundur daripada mengikutinya. Pasalnya, seperti namanya, bola yang dipakai bukan bola biasa. Sepak bola ini menggunakan buah kelapa yang disiram atau direndam dalam minyak tanah, kemudian dibakar hingga api menyala. Para santri di berbagai pesantren di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur sangat menggemari permainan yang menjurus bahaya ini. Misalnya, di Pondok Pesantren Nurul Islam yang terletak di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Contoh lainnya adalah Pondok Pesantren Singo Ludiro di Sukoharjo, Jawa Tengah. Anehnya, meski api berkobar, kaki mereka tidak terluka. Para santri justru sangat bersemang...
Ketupat, seolah menjadi hidangan wajib di momen Hari Raya Idul Fitri. Bahkan, bersama beduk, ketupat menjadi ikon lebaran. Kehadirannya ternyata tak hanya sekedar pendamping bagi opor ayam atau pun kuliner berkuah santan lainnya. Ketupat ternyata juga memiliki filosofi tersendiri. Tradisi kupatan saat lebaran, ternyata dipopulerkan dalam masyarakat Muslim oleh Sunan Kalijaga. Dengan tujuan untuk mempererat kebersamaan dan menjalin tali silaturrahmi, ketupat diperkenalkan sebagai simbol yang menyimpan filosofi yang dalam tentang ajaran Islam. Kala itu, Sunan Kalijaga memperkenalkan dua kali lebaran, yaitu lebaran Idul Fitri 1 Syawal dan Lebaran Ketupat. Lebaran ketupat ini yang biasa dikenal dengan tradisi kupatan. Tradisi ini digelar pada hari ketujuh bulan Syawal setelah menjalankan puasa sunah tujuh hari yang dimulai pada tanggal 2 Syawal. Tradisi kupatan ini berlaku hanya di beberapa daerah di Pulau Jawa yang merupakan daerah penyebaran agama Islam oleh Sunan...
Telasanan adalah budaya berupa unjung-unjung asli asal lumajang, jawa timur. Berasal dari bahasa madura telas yang berarti habis. Habis disini karena bertepatan dengan hari raya idulfitri yang bermakna penghabisan dosa selama setahun penuh. Tradisi ini dilakukan selama riyoyo yaitu tanggal 1-7 syawal. Tradisi telasanan dilakukan dengan cara tuan rumah menerima dan menyiapkan tamu dan tetangga dengan sajian makanan. Para ibu sejak tanggal 23 ramadan mulai memasak jangan pedes atau sayur pedas dengan cabai 12 genggaman tangan, ketupat, lontong. Telasanan dimulai setelah ibadah sholat ied. Warga pulang dari ibadah mengunjungi rumah-rumah. Tuan rumah menyajikan makanan tersebut di ruang tamu, minuman (biasanya teh mocca , teh tradisional), dan rokok. Setelah disambut dan disuguhi, tuan rumah pergi meninggalkan para tamu sekitar 20 menit. Penyajian rokok disini bervariasi, ada yang menyajikan toples berisi cengkeh dan tembakau ditambah kertas...