Kopi Kopyok khas Gresik ini memiliki cara unik dalam peracikannya. Disebut kopyok karena bubuk kopi yang digunakan dari biji kopi pilihan jenis Java Coffee yang ditumbuk kasar. Mula-mula serbuk kopi yang kasar ditempatkan pada gelas atau cangkir keramik kecil lalu dituang air mendidih. Konon air ini diambil dari air sumur bor yang sebelumnya telah melalui rebusan 3 kali dalam wadah panci yang berbeda. Air mendidih yang tercampur dalam serbuk kopi kasar tadi otomatis akan mumbul (naik ke atas) dalam bahasa Jawa.
Untuk menikmati kopi ini harus diaduk dahulu supaya larut bersama air dan gulanya. Meskipun rasa kopi kopyok ini sedikit masam namun rasa kental tercipta karena serbuk kopi yang dicampurkan jumlahnya hampir separuh cangkir.
Ada kedai kopi legendaris yang menjual kopi ini, milik Cak Wito yang telah berdiri sejak era 60-an. Secangkir kopi kopyok dihargai Rp 2.500. Pada hari Jum’at warung ini libur. Khusus di Bulan Ramadan, warung buka mulai malam hari. Lokasi kedai ini di Jalan Wachid Hasyim III, persis di samping Masjid Jami Gresik.
Sumber:
http://travel.tribunnews.com/2016/10/06/kopi-kopyok-gresik-ini-dia-lokasi-yang-bisa-mempertemukanmu-dengan-kopi-klasik-era-60-an?page=2
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/02/14/inilah-ragam-racikan-kopi-nusantara
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang