gotong royong
23 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Jayaprana dan Layonsari
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Dua orang suami istri bertempat tinggal di Desa Kalianget mempunyai tiga orang anak, dua orang laki-laki dan seorang perempuan. Oleh karena ada wabah yang menimpa masyarakat desa itu, maka empat orang dari keluarga miskin ini meninggal dunia bersamaan. Tinggalah seorang laki-laki yang paling bungsu bernama I Jayaprana. Oleh karena orang yang terakhir ini keadaannya yatim piatu, maka ia pun memberanikan diri mengabdi di istana raja. Di istana, laki-laki itu sangat rajin, raja pun amat mengasihinya. Kini I Jayaprana baru berusia duabelas tahun. Parasnya tampan, begitu juga senyumnya sangat manis menarik. Beberapa tahun kemudian. Pada suatu hari raja menitahkan I Jayaprana, supaya memilih seorang dayang-dayang yang ada di dalam istana atau gadis-gadis yang ada di luar istana. Mula-mula I Jayaprana menolak titah baginda dengan alasan bahwa dirinya masih kanak-kanak. Tetapi karena dipaksan oleh raja akhirnya I Jayaprana menurutinya. Ia pun melancong ke pasar yang ada di depan ista...

avatar
agus deden
Gambar Entri
Makebo-Keboan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Bali

Suatu tradisi adat/agama yang sampai saat ini masih tetap dilakukan oleh masyarakat Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem adalah Upacara “Usaha Dalem” yang diadakan di Pura Dalem. Dalam upacara ini dipersembahkan berbagai macam binatang kurban sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebelum kurban-kurban ini disembelih, terlebih dahulu dibawa untuk mengelilingi pelinggih (tempat Ida Katu Dalem) sebanyak tiga kali. Diantara binatang calon kurban terdapat seekor sapi jantan hitam yang sudah dewasa. Leher sapi ini diikat dengan tati-tali bambu yang terdiri dari  30 utas untuk dipegang ujung-ujungnya oleh masyarakat Desa Ulakan. Upacara ini berlangsung amat meriah karena dihadiri oleh seluruh masyarakat desa. Sapi ini diarak sambil dipukul-pukul ujung-ujung tali ladi sambil bersorak-sorai. Jika dilihat secara sepintas permainan  makebo-keboan  seperti mendapat inspirasi dari upacara ini. Berdasarkan informasi dari orang tua yang perna...

avatar
Oase
Gambar Entri
Danau dan Gunung Batur - Bali - Bali
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Bum! Bum! Bum! Di sebuah desa di Bali ada seorang raksasa berjalan dengan riang. Namanya cukup singkat, Kebo Iwa. Karena dia seorang raksasa, tubuhnya sangat besar, suaranya lantang. Tak hanya itu, dia juga memiliki kekuatan yang luar biasa. “Selamat pagi, Pak kepala desa. Selamat pagi, Bapak-bapak dan Ibu-ibu,” Kebo Iwa memperlihatkan gigi-giginya yang besar. “Selamat pagi, Kebo Iwa. Wah kebetulan sekali, dapatkah engkau membantu kami membuat pura?” ucap kepala desa. “Baiklah, tapi seperti biasa, sediakan aku makanan yang banyak dan enak ya?” pinta Kebo Iwa. Kepala desa mengangguk tanda setuju. Kebo Iwa, raksasa yang ringan tangan dan baik hati. Dia mau membantu penduduk desa untuk membuat pura, rumah atau apa pun yang dibutuhkan penduduk. Penduduk desa senang. Mereka menganggap Kebo Iwa sebagai teman. Hanya saja, Kebo Iwa selalu meminta makanan. Karena tubuhnya yang besar, dia dapat menghabiskan jatah ma...

avatar
Oase
Gambar Entri
Legenda Kebo Iwa dan Asal Usul Danau Batur
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Alkisah, Di sebuah desa di Bali, tinggallah suami istri yang rukun dan kaya raya. Namun kebahagiaan mereka belum sempurna karena setelah lama menikah, mereka belum juga dikaruniai anak. Serasa tak putus-putusnya mereka berdoa dan meminta dikaruniai anak. Doa dan permintaan mereka akhirnya dikabulkan Sang Hyang Widi Wasa. Sang istri mengandung dan kemudian melahirkan seorang bayi lelaki. Bayi lelaki itu tumbuh sangat cepat. Ia sangat kuat nafsu makannya. Meski masih bayi, nafsu makannya telah setara dengan sepuluh orang dewasa. Seiring bergulirnya sang waktu, si bayi berubah menjadi kanak-kanak. Sangat besar tubuhnya dan kian meningkat kuat nafsu makannya. Ia pun diberi nama Kebo Iwa, paman kerbau makna namanya. Bertambah hari bertambah besar tubuh Kebo Iwa. Bertambah kuat pula nafsu makannya. Sehari kebutuhan makannya sama dengan kebutuhan makan seratus orang dewasa. Kedua orangtuanya benar-benar kewalahan memenuhi hasrat makan Kebo Iwa. Kebo Iwa terkenal pemarah. Ke...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ritual Balia
Ritual Ritual
Bali

Sebagai kata pembuka, ini adalah sebuah tulisan sederhana tentang " Balia ", sebuah upacara ritual penyembuhan, wujud sebuah kebudayaan yang ada di kalangan etnis Kaili, yang mendiami wilayah Propinsi Sulawesi Tengah. Secara singkat digambarkan bahwa etnis Kaili merupakan etnis yang memiliki populasi terbesar dari 12 etnis yang ada di Sulawesi Tengah, tersebar di 3 wilayah yaitu : Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi. Secara etimologi "Balia" berasal dari bahasa Kaili "Nabali ia" artinya "berubah ia". Perubahan yang dimaksud dalam pengertian ini adalah ketika seseorang pelaku Balia telah dimasuki oleh roh halus, maka segala perilaku, gerak, perbuatan, cara berbicara sampai pada cara berpakaian orang tersebut akan berubah. Salah satu contoh, seorang pelaku Balia wanita, bila roh yang masuk ke dalam tubuhnya adalah laki - laki, maka ia pun langsung merubah cara berpakainnya seperti memakai sarung, kemeja, kopiah dan merokok. Gerak, tingkah laku dan cara berbicaranya pun t...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
4_Arit
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Bali

Sabit, arit, atau celurit adalah alat pertanian berupa pisau melengkung menyerupai bulan sabit. Meskipun bentuknya sama, secara bahasa arit dan sabit cenderung merujuk pada alat pertanian, sedangkan celurit pada senjata tajam. Arit di sini digunakan para petani untuk bergotong royong di subak, bekerja di sawah serta di ladang untuk mencari rumput buat binatang peliharaan seperti Sapi.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/06/senjata-tradisional-bali/  

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pan Balang Tamak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

    Zaman dulu di suatu desa di Bali hidup seorang Pria yang bernama Pan Balang Tamak, yang memiliki arti “Pan” berarti bapak/ayah, “Balang” berarti hewan belalang yang merupakan hewan yang lincah dan cerdik dan “Tamak” yang berarti rakus.          Suatu hari ketika ada pengumuman akan diadakan gotong royong di bale banjar ketika ayam turun dari peristirahatan jika tidak akan terkena denda. Keesokan harinya saat pagi ayam turun semua oranng sudah begotong royong, tetapi hingga siang Pan Balang Tamak menunggu ayamnya turun, hingga Kepala Desa datang berkata “Mengapa kamu tidak hadir gotong royong?, karna sekarang kamu akan kena denda“ lalu Pan Baling Tamak berkata ”Karena menurut pengumuman, semua bergotong royong ketika ayam turun dari peristirahatannya, tetapi ayam saya baru turun siang ini “ hal itu terjadi karena ayam milik Pan Balang Tamak adalah ayam betina yang sedang me...

avatar
OSKM18_16018362_Nethania Verena Sudarmo
Gambar Entri
Mebat, Tradisi Masak Bersama
Ritual Ritual
Bali

Mebat atau Ngebat adalah salah satu tradisi masyarakat Bali untuk bergotong royong menyiapkan hidangan sebelum diadakannya upacara keagamaan. Mebat bersifat wajib, dan dimaksudkan untuk membantu tetangga sekitar yang akan mengadakan upacara keagamaan, contohnya: upacara pemberkatan sanggah, upacara pernikahan, upacara ngaben, upacara potong gigi, upacara ulang tahun, dst. Biasanya warga akan membawa golok / pisau besar untuk pelaksanaan Mebat. Mebat biasanya dilaksanakan pada hari H dini hari, agar hidangan yang disediakan masih baru, dan tidak mengganggu aktivitas warga pada hari itu. Jenis hidangan yang disediakan sangat beragam, mulai dari olahan kering sampai olahan basah, tapi semua itu bergantung pada kondisi ekonomi warga yang mengadakan upacara. Mebat biasanya dilakukan oleh warga laki – laki, karena para perempuan akan disibukkan untuk menyiapkan sesaji atau perlengkapan upacara lainnya. Menurut Pak Putu (44thn), Tradisi Mebat beliau lakukan kare...

avatar
OSKM18_19818157_Bernadetha Efata
Gambar Entri
Makna Dibalik Kuliner Sate Lilit asal Bali
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Sate lilit merupakan salah satu makanan khas Bali yang sangat lazim disajikan di setiap acara, baik upacara adat maupun acara biasa. Sate lilit ini biasanya disajikan untuk lauk nasi campur khas Bali, atau juga dihidangkan dengan ketupat dan sup ikan bumbu kuning serta plecing kangkung yang pedas. Sebenarnya, menu ini juga sering disajikan masyarakat muslim Bali yang merayakan Idul Fitri bersama keluarganya. Citarasa pedas dan bumbu rempahnya membuat sate ini mudah diterima oleh lidah masyarakat pendatang atau para pelancong yang berkunjung ke Bali. Disamping kelezatannya, ternyata sate lilit mempunyai beberapa makna budaya tersendiri bagi masyarakat Bali. Pertama, dilihat dari namanya. Sate lilit sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sate-sate lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Yang membuatnya berbeda adalah cara pembuatannya yang unik. Sesuai dengan namanya, sate lilit dibuat dengan cara melilitkan adonan daging ke sebuah batang kayu hingga lilitan...

avatar
OSKM18_16518200_Annisa Rahim