Permainan Tradisional
Permainan Tradisional
Permainan Bali Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem
Makebo-Keboan
- 22 Juli 2015

Suatu tradisi adat/agama yang sampai saat ini masih tetap dilakukan oleh masyarakat Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem adalah Upacara “Usaha Dalem” yang diadakan di Pura Dalem.

Dalam upacara ini dipersembahkan berbagai macam binatang kurban sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebelum kurban-kurban ini disembelih, terlebih dahulu dibawa untuk mengelilingi pelinggih (tempat Ida Katu Dalem) sebanyak tiga kali. Diantara binatang calon kurban terdapat seekor sapi jantan hitam yang sudah dewasa. Leher sapi ini diikat dengan tati-tali bambu yang terdiri dari  30 utas untuk dipegang ujung-ujungnya oleh masyarakat Desa Ulakan. Upacara ini berlangsung amat meriah karena dihadiri oleh seluruh masyarakat desa. Sapi ini diarak sambil dipukul-pukul ujung-ujung tali ladi sambil bersorak-sorai.

Jika dilihat secara sepintas permainan makebo-keboan seperti mendapat inspirasi dari upacara ini. Berdasarkan informasi dari orang tua yang pernah melakukan permainan makebo-keboan, tidak banyak yang dapat memberikan keterangan mengenai kapan terciptanya permainan ini. Kebanyakan dari mereka dapat melakukan permainan ini tanpa mengetahui sejarah perkembangannya. Beberapa informasi yang dapat dikemukakan ialah bahwa inti dari upacara adat/agama itulah yang diangkat sebagai permainan. Dengan demikian anak-anak selalu mengenang bahwa setahun sekali ada upacara kurban yang dipersembahkan oleh para orang tua untuk menghaturkan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Makebo-keboan sebagai suatu permainan mengjngatkan kita kepada kata kebo yang dalam bahasa Indonesianya berarti kerbau. Namun demikian kebo-keboan tidak berarti bahwa anak-anak bertindak dan berbuat seperti kerbau. Tetapi dalam pelaksanaan permainan ini, anak-anak akan mempermainkan “kerbau” yang leherya diikat dengan beberapa utas tali, lalu diarak bersama-sama sambil bersorak-sorai menandakan kegembiraan anak-anak.

Demikian pula “kerbau” ini tidak tinggal diam. Dia meronta sambil menarik tali-tali pengikatnya. Tarik-menarik inilah yang memerlukan tenaga, kegesitan dan tipu daya dari setiap pemain. Pemain yang tergabung dalam satu kelompok untuk melawan satu “kerbau” ini dituntut untuk memiliki rasa toleransi, gotong royong serta kerja sama yang serasi antara satu dan yang lainnya.

Dalam melakukan permainan kebo-keboan ini tidak dituntut persyaratan khusus yang mengikat. Tidak ada larangan bagi siapapun yang berminat untuk ikut melaksanakan permainan ini. Baik dari golongan bangsawan maupun dari lapisan masyarakat biasa.

Penting untuk diperhatikan oleh anak-anak bahwa permainan ini membutuhkan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu setiap pemain harus menyepakati siapa saja yang akan menjadi kawan bermainnya agar anak-anak yang akan bermain nantinya memiliki ukuran badan yang benar-benar seimbang. Sehingga tidak terjadi ketimpangan fisik yang mencolok.

 

 

Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/2015/06/17/permainan-tradisional-1-makebo-keboan/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline