84 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Permainan Ular Naga
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

Ular naga merupakan salah satu permainan tradisional legendaris yang kerap dimainkan oleh anak- terutama di Jakarta, karena daerah asal permainan ini adalah dari provinsi tempat bernaungnya keturunan Betawi. Biasanya dimainkan di lapangan atau halaman karena aturan mainnya membutuhkan tempat yang cukup lapang. Permainan tradisional ini dilakukan secara berkelompok dengan total pemain minimal empat orang. Permainan terasa lebih seru dan menantang jika semakin banyak yang bermain. Keunikan dari permainan ini adalah penggunaan lagu yang dinyanyikan beramai-ramai dengan lirik sebagai berikut: “Ular Naga panjangnya bukan kepalang, menjalar-jalar selalu kian kemari, umpan yang lezat itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang. Kosong-isi-kosong-isi”. Adapun cara bermainnya adalah: Dipilih tiga orang pemain dengan tugas: dua orang menjadi gerbang dengan posisi berhadapan serta kedua tangan di atas saling menggenggam, akan terlihat seperti membentuk terowonga...

avatar
OSKM18_16718112_Salmanita
Gambar Entri
Damdas 16 Batu
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

Damdas 16 Batu adalah permainan tradisional dari Jakarta yang dimainkan oleh 2 orang. Cara bermainnya ialah : 1. Dengan cara bergantian memindahkan pion masing-masing 2. Permainan diawali dengan suit untuk menentukan siapa yang memulai 3.Pemain yang menang suit, dipersilahkan memajukan pion paling depan menuju pion lawan 4. Lawan memindahkan pionnya selangkah 5. Pemain pertama memakan pion lawan   #OSKMITB2018

avatar
Oskm18_16718040_wilsen federico
Gambar Entri
Kelereng
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

PERMAINAN KELERENG Permainan kelereng atau gundu adalah permainan tradisional khas betawi. Di daerah lain permainan kelereng memiliki nama yang berbeda, contohnya orang jawa "neker", orang sunda "kaleci", palembang "ekar", dan dibanjar "kleker".  cara bermain gundu ini cukup sulit dan menyenangkan karena kita butuh keahlian dalam mengarahkan gundu tersebut supaya tepat sasaran. dalam permainan ini kita membutuhkan minimal 2 orang untuk bermain dan harus memiliki kelereng minimal 2 buah. tempat yang diperlukan untuk bermain adalah tempat yang cukup datar dan tidak licin, contohnya di tanah. yang pertama setiap pemain harus menaruh kelereng sesuai perjanjian bersama, contohnya setiap anak harus menaruh 3 kelereng ke dalam ring.  setelah itu kita mundur sekitar 1 meter dan menyiapkan 1 kelereng gacoan kita untuk menjadi gundu penyerang. untuk urutan menembak kita bisa lakukan melalui hompimpah. untuk penembak, boleh mengenai gundu lawan supaya lawan langsung...

avatar
OSKM18_16918168_Ahmad Azhiim
Gambar Entri
Wak Wak Gung
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

        Wak wak gung, apa itu? Apa hal yang pertama kali muncul di benak kalian ketika mendengar kalimat Wak Wak Gung? Pastinya kalimat "Nasinye nasi jagung" muncul di benak anda. Wak wak gung adalah permainan tradisional yang berasal dari Ibukota negara Indonesia, yaitu DKI Jakarta yang juga merupakan asal dari kebudayaan Betawi. Permainan ini merupakan permainan massal yang dimainkan oleh banyak pemain dan diiringi dengan nyanyian. Permainan ini sudah dikenal masyarakat Betawi sejak zaman penjajajahan Belanda. Permainan yang biasa dikenal dengan permainan ular naga ini biasa dimainkan oleh anak-anak, baik perempuan ataupun laki-laki. Menurut sumber yang saya baca, cara bermain permainan wak wak gung berbeda dengan ular naga yang akan saya jelaskan nanti lebih lanjutnya. Permainan ini tentu ba...

avatar
OSKM18_16618327_Julia Azizah
Gambar Entri
Permainan Gelindingan
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

Permainan Gelindingan   Gelindingan berasal dari kata “gelinding” yang artinya mengacu kepada benda benda yang berbentuk silindris atau lingkaran. Benda benda tersebut difungsikan seperti mainan roda yang bisa digelindingkan. Tidak ada informasi yang jelas mengenai kapan permainan ini muncul, dimana, dan siapa yang memperkenalkannya. Namun yang jelas, permainan ini sudah ada sejak jaman Belanda dan sempat menghilang ketika zaman Jepang. Pada zaman dahulu, pohon pepaya kerap digunakan untuk permainan ini dengan dipotong-potong sepanjang 20 cm sehingga terbentuk silinder dengan lubang di tengahnya. Sebagai tangkai dan parasnya, digunakan pelepah daun salak yang dimasukkan ke dalam lubang silindris. Permainan gelindingan juga bisa memanfaatkan media lain seperti lingkaran besi roda sepeda bekas, menggantikan silindris daun papaya dan tongkat untuk dimasukkan ke dalam lubang. Permainan ini mirip dengan  scoter boy. Cara bermainnya adalah sekelompok...

avatar
OSKM18_16718149_Meivia Nisrina Salsabila
Gambar Entri
Permainan Sim-Sim Kelima-Lima Kasim
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

Permainan ini sering dimainkan oleh anak betawi. Dimainkan oleh dua anak yang saling berhadapan. Sambil bernyanyi, dua anak tersebut saling bertepuk tangan dengan pola yang berbeda. Mulai dari menyilang, berhadapan, bertepuk tangan dibawah, hingga menggunakan punggung tangan dan menepuk pundak sendiri. Pola tersebut selalu berulang sampai ada salah satu diantara dua anak tadi yang melakukan kesalahan. Anak yang melakukan kesalahan adalah yang kalah dan sebaliknya merupakan pemenang. Sebelum adanya gawai yang canggih, permainan ini juga sering diaminkan oleh anak Indonesia. Lagunya yang ceria dan bersambung juga menjadi keunikannya. Permainan akan seru jika lebih banyak anak yang bermain, yang menang akan melawan pemenang lainnya sampai terpilih juaranya. Yeay. Berikut adalah lirik lagu pengiring permainan tradisional ini : Sim-sim kelima-lima kasim sim Simpan daun rambutan Tanduk ular mati ti Tikus main di loteng teng Tengok ayam bertelor lor Lori jalanny...

avatar
Aufaf20
Gambar Entri
Permainan Gebok
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

Permainan rakyat Betawi yang dulu banyak dilakukan oleh anak-anak sambil menggembala (angon) ternak-ternaknya. Disebut gebok, ada hubungannya dengan kata tabok (pukul) sebab pemain yang berhasil ditangkap akan dipukul (ditabok). Banyak dikenal di daerah Gandaria, biasanya dimainkan oleh 8-10 anak berumur 9-12 tahun. Perlengkapan yang dibutuhkan mencakup arena permainan (lapangan), pancak, tambang (tali), baju/ kemeja pemain, dan daun pisang kering/kembang rumput. Pancak berupa sebatang kayu dengan panjang sekitar 50 cm yang ditancapkan ke dalam tanah sampai cukup kuat untuk tempat mengikatkan tali/tambang sebagai gantungan baju dari para pemain. Baju-baju ini nantinya akan diperebutkan. Tali biasanya mempunyai panjang antara 1/2 m dan diambil dari ikat ternak yang sedang dilepas di tanah lapang. Sedang daun pisang kering/kembang rumput berfungsi sebagai pengundi. Daun pisang kering dirobek sebanyak jumlah pemain. Salah satu alat pengundi dibundel ujungnya kemudian digenggam salah se...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Permainan Si Miskin dan Si Kaya #DaftarSB19
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

Sebagian besar orang Indonesia pernah memainkan permainan ini pada waktu anak-anak dulu, cara mainnya sangat sederhana, dengan dua kelompok kaya dan miskin. Permainan tradisional ini berasal dari Betawi. Permainan ini menguji ketangkasan para pemain. Permainan ini bisa dimainkan oleh 4 orang atau lebih di lapangan, halaman rumah ataupun taman bermain. Cara bermain cukup gampang. Skenario dari permainan ini adalah ada 1 orang yang berperan sebagai orang kaya dan 1 orang lainnya menjadi orang miskin. Sisanya berbaris di belakang si Miskin dan berperan sebagai anak si Miskin. Orang kaya meminta anak pada orang miskin sambil bernyanyi dan bergerak maju mundur. Lalu satu per satu anak si Miskin yang diminta harus segera pindah ke belakang si Kaya Tibalah saatnya si Miskin kehabisan anaknya karena berpindah ke si Kaya. Bagian serunya dalam permainan ini adalah ketika si Miskin mencoba merebut kembali anak-anaknya dari si Kaya. Dengan segala upaya, si Kaya harus mencegah si Mis...

avatar
Shofi_hanifah
Gambar Entri
Logo Beksi
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

CATATAN KAMPUNG SILAT PETUKANGAN LOGO BEKSI PETUKANGAN SEKITAR TAHUN 1970 an Menurut EM Nafis bahwa sekitar tahun 1970 an, beliau berinisiatif membuat logo Beksi Petukangan yang penuh makna dan simbol keislaman serta keindonesiaan. Adapun rinciannya sebagai berikut : Batang obor Simbol kalimat Laillahilallah Tiada Tuhan melainkan Allah Tuhan Yang maha Esa. Apinya menyala Simbol menerangi manusia dari alam kegelapan menjadi alam terang benderang "Minal julumati minna Nur" Kitab Alquran Menjadi pegangan ummat muslim untuk membentuk manusia berakhlakulkorimah yang membentengi setiap pendekar Beksi Sikut dan pukulan berwarna hijau Simbol olahraga Beksi yang sehat Burung cendrawasih atau burung hong yang menukik kepala kebawah Melambangkan kalau sudah berilmu tinggi berperilaku merendah, hormat, sopan, bijaksana. Naga dengan api didepannya Melambangkan ketegasan kalau sudah hormat, sudah sopan bijaksana harus bersikap teg...

avatar
Abdul Aziz