|
|
|
|
Permainan Gelindingan Tanggal 14 Aug 2018 oleh OSKM18_16718149_Meivia Nisrina Salsabila. |
Permainan Gelindingan
Gelindingan berasal dari kata “gelinding” yang artinya mengacu kepada benda benda yang berbentuk silindris atau lingkaran. Benda benda tersebut difungsikan seperti mainan roda yang bisa digelindingkan. Tidak ada informasi yang jelas mengenai kapan permainan ini muncul, dimana, dan siapa yang memperkenalkannya. Namun yang jelas, permainan ini sudah ada sejak jaman Belanda dan sempat menghilang ketika zaman Jepang.
Pada zaman dahulu, pohon pepaya kerap digunakan untuk permainan ini dengan dipotong-potong sepanjang 20 cm sehingga terbentuk silinder dengan lubang di tengahnya. Sebagai tangkai dan parasnya, digunakan pelepah daun salak yang dimasukkan ke dalam lubang silindris. Permainan gelindingan juga bisa memanfaatkan media lain seperti lingkaran besi roda sepeda bekas, menggantikan silindris daun papaya dan tongkat untuk dimasukkan ke dalam lubang. Permainan ini mirip dengan scoter boy.
Cara bermainnya adalah sekelompok anak berlomba-lomba menjalankan roda tersebut (baik dengan cara didorong maupun ditarik) dan menjaga keseimbangan agar tetap di lintasan. Permainan ini bisa dilakukan secara individu atau beramai ramai. Permainan akan lebih seru jika banyak anak bermain gelindingan dan mereka berlomba-lomba menjaga gelindingan mereka berada di lintasan hingga mencapai garis akhir. Terkadang permainan ini dilakukan sambil mengerjakan kegiatan lain seperti ketika pergi ke warung, mengantar titipan dan sebagainya. Permainan gelindingan juga bisa divariasikan dengan membuat mobil-mobilan sederhana dari kulit jeruk Bali atau potongan bambu dan papan.
Kelebihan dari permainan ini adalah tanpa BBM. Meskipun BBM naik, mereka bisa menikmati permainan ini tanpa biaya. Kekurangannya adalah gelindingan ini hanya dapat dinaiki di jalanan yang memiliki kemiringan. Jadi ketika ingin naik bermain kembali, mereka harus mendorong gelindingannya ke tempat yang lebih tinggi agar permainan tradisional ini dapat dimainkan dengan lebih seru.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |