permainan bekles atau sering juga disebut beklen acap kali dimainkan oleh anak anak perempuan. permainan ini berasal dari belanda namun di adopsi menjadi permainan tradisional. Permainan bekles terbilang cukup mudah untuk dimainkan, alat yang dibutuhkan untuk memainkan permainan ini hanyalah cangkang kerang hingga yang dikenal dengan sebutan kewuk dan bola karet yang bisa memantul. biji kewuk memiliki besar bervariatif antara 2-5 cm. biji kewuk banyak dijual di pasar pasar tradisional dengan harga cukup terjangkau (kurang dari Rp.10.000 satu kantungnya) aturan permainan ini di antaranya : 1. terdiri dari empat babak atau tahap 2. tahap pertama ; dengan satu tangan, mengambil kewuk sambil memantulkan bola, berurut dari satu satu, dua-dua hingga seluruh kewuk dalam sekali ambil sebelum bola itu memantul untuk kedua kalinya. 3. tahap kedua disebut "kar" berasal dari bahasa sunda "nangkarak" yang artinya terlentang ; sama seperti tahap pertama, namun sebelum...
Di era atau dizaman milenial ini memang kehidupan sudah berubah menjadi lebih canggih melalui teknologi yang semakin berkembang. memang itu merupakan hal yang bagus untuk generasi masa kini tetapi hal itu juga menjadi suatu hal yang dapat berubah menjadi hal yang negatif untuk generasi sekarang ini. salah satunya yaitu dengan gadget, dengan gadget ini generasi milenial bisa melupakan permainan tradisional yang sebenarnya lebih seru dari gadget, saah satunya yaitu congklak. Permainan congklak atau dakon ternyata berasal dari suku Sunda ya? Permainan ini sederhana dan bahan-bahannya pun mudah didapat, cara bermain congklak pun bisa dengan mudah kita pelajari. Pemain hanya menyediakan congklak dan 98 butir biji-bijian. Setelah itu? Pemain sudah bisa menikmati permainan yang satu ini! selain seru, permainan congklak sangat bagus untuk mengasah logika anak-anak, patut untuk di coba. untuk generasi milenial ini semoga kita masih bisa nyadar betapa pentingnya melestarikan permainan tradision...
Salah satu permainan tradisional yang populer di kalangan anak perempuan adalah congklak. Congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang yang biasanya perempuan. Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik berbentuk mirip perahu dengan panjang sekitar 75 cm dan lebar 15 cm. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk. Diantar keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya berdiameter kira-kira 5 cm. Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil tersebut diisi dengan kerang atau biji-bijian sebanyak 7 buah. Cara bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik lawan, jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanj...
Generasi Z. Itulah sebutan untuk generasi masa kini yang hampir tidak pernah tidak tersentuh teknologi. Generasi yang mana terlahir bersamaan dengan perkembangan teknologi. Generasi dimana orang orang sibuk berkutat dengan gadgetnya, bahkan anak anak kecil pun. Bermain game, melihat video, lembaga, hingga belajar pun dilakukan pada gadgetnya. Anak anak kecil pun secara otomatis jarang menghabiskan waktu bermain di luar rumah. Dan banyak sekali yang tidak tahu betapa serunya bermain permainan tradisional, salah satunya "ucing sumput". Ucing sumput ini adalah permainan tradisional sunda yang permainannya bersembunyi dan mencari. Permainan ini biasanya terdiri dari 2 orang atau lebih. Anak anak biasanya melakukan gambreng atau hompimpah untuk menentukan siapa yang jadi kucingnya. Lalu setelah terpilih, si kucing pun menghitung sesuai dengan kesepakatan. Sementara itu yang lainnya bersembunyi. Setelah selesai menghitung kucingnya pun mencari temannya yang lain. Teman yang...
Permainan ini sudah tidak asing lagi karena sudah ada sejak nenek moyang kita dahulu. Namun saat ini permainan tersebut sudah jarang dimainkan, baik di desa atau di kota. Yang akan saya bahas kali ini yaitu permainan tradisional berupa egrang yang ada di Jawa Barat khususnya di daerah tempat tinggal saya Kabupaten sukabumi yang di kenal dengan nama egrang (jajangkungan). Permainan Egrang cukup terkenal di daerah tempat tinggal saya. Permainan ini sering dilakukan oleh anak-anak usia 7 sampai 13 tahun(anak SD, SMP). Tetapi tidak jarang anak yang duduk di bangku TK pun sudah bisa memainkannya dan orang dewasa pun ikut memainkannya. Permainan egrang ini dipandang sebagai permainan yang menyenangkan, menantang, dan tidak memakan biaya yang mahal untuk membuat alat permainan tersebut. Cara bermain Egrang yaitu diawali dengan 2 anak atau lebih dari garis start, Jika sudah ada aba-aba mulai maka para pemain akan berlari dengan menggunakan Egrang tersebut jika terjatuh di tengah jalan mak...
Permainan yang sering di main kan oleh murid-murid sekolah in saat istirahat adalah permainan yang hampir murid-murid bekasi main sekali atau lebih. Permainan ini dimainkan oleh 2 Team Dan pilih 2 benda (tiang atau pohon) sebagai benteng, Cara untuk memenangkan permainan ini dengan Salah satu anggota kelompok menyentuh benteng lawan Dan Cara untuk menjaga benteng tersebut dengan menyentuh anggota lawan yang ingin menyerang untuk menangkap anggota lawan tersebut. OSKMITB2018
Jika kalian pikir layangan hanya diterbangkan dan di'adu' dengan teman, di tempat kami layangan tidak hanya dimainkan demikian. Mungkin karena asyiknya 'moro langlayang' (mengejar layangan yang putus) menginspirasi anak-anak di daerah kami untuk terus melakukan hal tersebut, hal yang mereka lakukan yaitu menerbangkan kembali layangan yang putus hasil dari 'moro langlayang' tadi. Jadi, awalnya masing-masing anak yang senang bermain layangan suka mengejar layangan temannya yang putus karena kalah saat 'diadu'(melawan layangan lain dengan menggesekan senar/tali layangannya agar salah satu pihak talinya putus) dan saat mendapatkan layangan tersebut, kawan lainnya mengajak untuk 'moro' lagi. Alhasil layangan tadi kembali diterbangkan walau dengan tali yang pendek. Jika ada yang mendapatkannya lagi, ia yang akan menerbangkan layangan itu juga. Lalu yang lain mengejar dan mendapatkannya, diterbangkan lagi. Memang permainannya 'simple' tapi rasa kebersamaan saat bermain, kekeluargaan saat...
Bomasterwerwit adalah akronim yang berarti "Ngebom Remas Puter Jewer Ciwit." Sedangkan Bombasterwerwit memiliki arti "Ngebom Bebas Puter Jewer Ciwit." Kedua-duanya adalah permainan yang memiliki konsep atau cara main yang sama. Beradasarkan bahasa yang dipakai dan apa yang si Penulis alami saat kecil, si Penulis berkesimpulan bahwa permainan ini berasal dari bumi sunda. Akan tetapi, hal tersebut tidak menutup kemungkinan adanya versi atau bahasa yang lain dari permainan ini. Sebenarnya permainan ini diawali dengan permainan lain atau sebagai hukuman dari permainan yang lain. Pemain yang harus dihukum harus ditentukan dulu hukuman apa yang akan didapatkannya dengan cara Bomasterwerwit. Apabila pemain mendapatkan wit, pemain harus diciwit (dicubit) dan seterusnya. Cara melakukannya seluruh pemain harus mengeluarkan jarinya secara bersamaan (kalau hanya 1 pemain yang mengeluarkan jari, permainan tetap sah) dan dihitung dengan kata Bom-mas-ter-wer-wit atau...
Cing ciripit adalah permainan anak-anak umumnya dilakukan oleh kelompok 3 orang atau lebih. Permainan ini merupakan permainan yang dilakukan hanya untuk bersenang-senang dan melatih refleks terhadap lagu. Cara bermain: Dalam permainan ini, satu orang akan membuka telapak tangannya dan yang lainnya akan menaruh masing-masing satu jari telunjuknya di telapak tangan tersebut. Pemain yang membuka telapak tangannya akan menyanyikan lagu: "Cing ciripit Satulang Sabawang Saha nu kacepit Tunggu Lawang!" Ritme dan ketukan lagu ditentukan oleh si penyanyi, ketika lagu berakhir semua pemain yang menaruh telunjuknya harus dengan cepat menarik telunjuknya, dan si penyanyi dengan cepat menutup telapak tangannya. Jika ada pemain yang telunjuknya tertangkap maka dia harus menggantikan posisi si penyanyi. sumber: pengalaman pribadi.