permainan bekles atau sering juga disebut beklen acap kali dimainkan oleh anak anak perempuan. permainan ini berasal dari belanda namun di adopsi menjadi permainan tradisional. Permainan bekles terbilang cukup mudah untuk dimainkan, alat yang dibutuhkan untuk memainkan permainan ini hanyalah cangkang kerang  hingga yang dikenal dengan sebutan kewuk dan bola karet yang bisa memantul. biji kewuk memiliki besar bervariatif antara 2-5 cm. biji kewuk banyak dijual di pasar pasar tradisional dengan harga cukup terjangkau (kurang dari Rp.10.000 satu kantungnya)

aturan permainan ini di antaranya :

1. terdiri dari empat babak atau tahap

2. tahap pertama ; dengan satu tangan, mengambil kewuk sambil memantulkan bola, berurut dari satu satu, dua-dua hingga seluruh kewuk dalam sekali ambil sebelum bola itu memantul untuk kedua kalinya.

3. tahap kedua  disebut "kar" berasal dari bahasa sunda "nangkarak" yang artinya terlentang ; sama seperti tahap pertama, namun sebelum kewuk diambil seluruh kewuk harus dibalikkan sehingga lubangnya terlihat atau "di tangkarakkeun" 

4. tahap ketiga disebut "kup" berasal dari bahasa sunda "nagkub" yang artinya telungkup ; sebelum kewuk diambil seluruh kewuk harus di telunggkupkan "ditangkubkeun"

5. tahap keempat ; seluruh kewuk di bariskan lalu lalu dibalikan atau  "tangkarakkeun" semua lalu ditelungkupkan semuanya atau "ditangkubkeun" kemudian dalam interval satu lemparan bola pemain harus mengambil kewuk satu persatu secara cepat disebut"dicokcrok"

bermain kewuk biasanya dilakukan oleh  lebih dari 3 orang, pemain yang tidak bisa mengambil  kewuk sebelum  bola memantul untuk kedua kali dianggap kalah dan harus menyerahkan gilirannya kepada pemain lain.