Pakaian Adat Kalimantan Utara - Provinsi Kalimantan Utara memang baru berdiri 25 Oktober 2012 lalu, namun hal ini bukan berarti bahwa masyarakat asli yang mendiami wilayah provinsi ini tertinggal dalam segi budaya. Suku Dayak Kenyah dan sub suku Dayak lainnya yang menjadi suku mayoritas di provinsi Kalimantan memberikan kontribusi terhadap seni dan budaya yang terpupuk dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Utara. Hal ini dapat dibuktikan dengan populernya budaya Dayak di kalangan masyarakat provinsi ini, misalnya dari gaya berbusana dalam pakaian adatnya. Pada artikel kali ini, kami akan menyoroti secara khusus seperti apa pakaian adat Kalimantan Utara yang menjadi ikon budaya provinsi terbaru ini. Selain itu, beberapa perbedaan antara pakaian tersebut dengan pakaian adat Dayak dari Kalimantan Timur juga akan dibahas tersendiri. Pakaian Adat Kalimantan Utara Suku Dayak yang tersebar di wilayah Kalimantan terdiri atas banyak sekali sub suku. Adapun...
Kepastian adanya pakaian adat Pacitan tersebut dikuatkan oleh peraturan bupati pacitan nomor 188.45/134/kpps/408.21/2015 Tanggal 23 Januari 2015. Rencananya, busana yang terdiri dari pakaian resmi dan harian tersebut akan rutin dikenakan di berbagai acara bertema kebudayaan di Pacitan, termasuk hari Jadi Pacitan bulan Februari. Dalam desain baju adat Pacitan ini, ada dua model desain, yakni busana resmi pria dan wanita, serta busana harian pria dan wanita. Untuk busana resmi pria terdiri dari blangkon kalijagan, beskap warna hitam (wulung), jarik (Wiron) sogan dasar krem motif sidomukti, cinde latar hitam, epek timang, keris, rantai lionton gilig (bisa dari batu chalcedony), kancing batu jasper merah jumlah lima knop leher 2, bros gunung limo pacitan, cincin akik (diutamakan chalcedony) dan sandal slop. Kemudian, untuk busana resmi wanita, terdiri dari sanggul atau jilbab/kudung, kebaya hitam (wulung), batik sogan dasar krem motif sidomukti, slop, dengan keterangan yan...
Pakaian Adat Bangka Belitung – Kepulauan Bangka Belitung merupakan sebuah provinsi yang terletak di Selat Malaka. Provinsi Bangka Belitung telah disahkan pada 9 Februari 2001 dan terdiri dari 470 pulau-pulau dengan 2 pulau besar yang terkenal dengan nama Pulau Bangka dan Belitung. Dahulu kala, Bangka Belitung masuk ke dalam provinsi Sumatera Selatan dan memutuskan untuk memisahkan diri sampai menjadi sebvuah provinsi tersendiri saat ini. Letaknya yang strategis dan berada dalam jalur perdagangan laut membuat kebudayaan di kawasan Bangka Belitung sangatlah unik dan beragam. Adanya banyak akulturasi dari budaya Tiongkok, Melayu, hingga Arab membuat provinsi ini memiliki corak yang khas dan unik. Termasuk juga menyangkut pada tarian, musik, rumah dan terutama pakaian adat Bangka Belitung. Baju Adat Bangka Belitung: Sejarah Pakaian Adat Bangka Belitung Pakaian adat Bangka Belitung adalah jenis pakaian adat khas daerah Bangka Belitung yang memiliki perpad...
Lambung merupakan salah satu pakaian khas Lombok.Pakaian ini biasanya digunakan pada waktu menyambut kedatangan tamu dan saat tengah melaksanakan upacara adat seperti Nyongkolan.Bentuknya berupa model kerah berbentuk V yang diberi hiasan pada bagian gigir baju. Kelengkapan pada pakaian Lambung, di antaranya ada Pangkak yang merupakan mahkota emas berbentuk bunga cempaka dan mawar yang diselipkan disela konde atau sanggul. https://www.lomboktourplus.com/pakaian-adat-lombok/
KATTALA/KATERA Teluk Doreri dan Pulau Mansinam dikenal sebagai pintu gerbang peradaban suku-suku di Papua. Suku asli yang mendiami Pulau Mansinam adalah Suku Numfor. Salah satu pakaian adat Suku Numfor adalah tutup kepala yang bernama Kattala/Katera yang merupakan tutup kepala yang terbuat dari kulit kayu dengan bulu-bulu ijuk yang dihiasi dengan kerang. Pada Kattala terdapat b ulu putih sebagai salah satu hiasan kepala yang dipakai saat upacara tertentu seperti upacara kematian. Jumlah bulu pada Kattala/Katera menunjukkan jumlah orang yang telah dibunuh atau diculik pada masa itu sebelum peradaban Papua dimulai. Suku Numfor bermusuhan dengan Suku Arfak yang berada di pedalaman/pegunungan. Selama masa permusuhan tersebut sering sekali terjadi kasus pembunuhan, penculikan dan perbudakan suku lain untuk membalas dendam. Jumlah bulu pada Kattala menunjukkan semakin besar kedudukan orang yang memakainnya. Kattala/Katera biasanya dipakai oleh kepala suku Doreri ataup...
Pakaian ini merupakam lambang kebesaran wanita Minangkabau yang disebut "Limpapeh Rumah nan gadang". Busana ini hanya dipakai pada acara-acara tertentu yang menggunakan acara adat, seperti jamuan pengantin, pengukuhan penghulu, dan lainnya. Limpapeh sendiri artinya tiang tengah pada sebuah bangunan dan tempat memusatkan segala kekuatan tiang-tiang lainnya. Apabila tiang tengah ini ambruk maka tiang-tiang lainnya ikut jatuh berantakan. Pakaian ini melambangkan kebesaran perempuan suku Minangkabau dalam mengatur rumah tangga. Dengan kata lain perempuan di Minangkabau merupakan tiang kokoh dalam rumah tangga. Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang tidak sama ditiap-tiap nagari, seperti dikatakan "Lain lubuk lain ikannyo, lain padang lain bilalangnyo". Akan tetapi, beberapa kelengkapan khusus yang pasti ada dalam jenis-jenis pakaian tersebut. Perlengkapan ini antara lain tingkuluak (tengkuluk), baju batabue, minsie, lambak atau sarung, salempang, dukuah (kalung), galang (gelang), dan bebera...
Kain ulos ditenun menggunakan benang dengan berwarna merah, hitam dan polos. Benang tersebut berasal dari kapas yang sudah memiliki warna polos dan diberi pewarna merah dan hitam oleh parsigira. Proses mendapatkan warna merah disebut manubar , sedangkan warna hitam disebut mansop . Warna merah yang digunakan berasal dari kayu jabi-jabi dan kayu sona(angsana). Warna hitam berasal dari fermentasi buah itom, warna indigo atau biru laut dari daun salaon. Pada jaman dahulu tumbuh-tumbuhan ini biasa ditemukan di sepanjang pinggiran Danau Toba. Bahan pewarna alami tersebut kemudian direbus. Setelah jadi zat pewarna dicampur dengan tiga larutan (air bening endapan) yaitu fiksasi dengan tawas, kapur bangunan dan besi berkarat. Tujuannya untuk mengikat warna pada benang saat dicelup ke zat warna. Setelah proses pencelupan, benang kemudian dijemur sampai kering. Proses pengeringan tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Dibutuhkan 3-4 kali penjemuran. Setelah itu, dilakukan pr...
Baju Bodo adalah pakaian tradisional perempuan suku Bugis Makassar Masyarakat Sulawesi Selatan tentu sudah familiar dengan pakaian adat ‘Baju Bodo’. Baju Bodo merupakan pakaian adat Bugis Makassar yang dikenal sebagai salah satu busana tertua di dunia. Terdiri dari berbagai macam warna baju bodo yang dikenakan oleh perempuan utamanya dalam acara-acara adat seperti acara pengantin dan acara-acara adat yang lain, Baju bodo berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, yaitu setengah atas bagian siku lengan. Tapi kalian sudah tahu belum?? bahwa ternyata perempuan yang memakai baju bodo ini tidak asal memilih warna. Menurut adat Bugis, setiap warna baju bodo yang dipakai oleh perempuan Bugis Makassar menunjukkan usia ataupun martabat pemakainya. Makna warna Baju Bodo suku Bugis Makassar: Warna jingga, dipakai oleh perempuan umur 10 tahun. Warna jingga dan merah digunakan oleh perempuan umur 10-14 tahun. Warna merah unt...
Busana tradisional Adat Dayak adalah pakaian khas yang digunakan oleh Suku Dayak disaat mengadakan upacara adat, acara perkawina dan acara lainnya. Busana tradisional Dayak juga memiliki fungsi sebagai pemberian kasta dimana desain corak yang berbeda atau lebih menonjol dari corak yang dikenakan pada umumnya menandakan orang tersebut adalah keturunan bangsawan, contohnya adalah corak bergambar harimau. Busana Suku Dayak Kenyah Suku Dayak Kenyah Kalimantan Timur memiliki busana tradisional yang disebut sapei sapaq untuk kaum laki-laki dan ta'a untuk kaum perempuan, pakaian ta a terdiri dari semacam ikat kepala yang disebut da a yang dibuat dari pandan, umumnya yang menggunakan da a ini adalah para orang tua, baju atasannya disebut dengan nama sapei inoq serta bawahan dari busana tersebut berupa rok yang dikenal dengan nama ta a. Busana sapei sapaq untuk l...