741 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
TENUN iKAT lAMONGAN
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Jawa Timur

TENUN IKAT PARENGAN LAMONGAN Kabupaten Lamongan banyak memiliki budaya yang menarik. Dalam bidang makanan Lamongan dikenal dengan Soto, Wingko Babat, Tahu Campur, Tahu Tek, Nasi Boranan. Sedangkan dalam bidang tekstil di Lamongan terdapat Batik Sendang dan Tenun Ikat Parengan. Tenun ikat perkembang di Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kab. Lamongan. Sejarah tenun ikat dimulai dari zaman penjajahan Belanda. Pada zaman penjajahan Belanda orang Lamongan sudah mulai membuat tenun ikat sebagai kerajinan yang ada di kota Lamongan. Sampai saat ini kerajinan tenun ikat masih tumbuh lestari di Desa Parengan. Di desa ini terdapat industri rumah tangga  tenun ikat yang dikelola oleh masyarakat Desa Parengan. Produsen tenun ikat yang terkenal di Desa Parengan, yaitu “Bintang Mas”, “Paradilla”, dan “Al-Maidah”.  Selain ketiga produsen tersebut masih banyak produsen lain yang skalanya lebih kecil. Bagi masyarakat Parengan yang tidak bisa m...

avatar
Rasmian
Gambar Entri
Ulos Polang-polang
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sumatera Utara

Marga Silalahi di tanah Batak mengenal ulos khas tradisi marga-marga Batak yang termasuk dalam rumpun Silalahi, yang disebut Ulos Polang-polang atau Pelang-pelang. Ulos Polang-polang atau Pelang-pelang ini dipakai keluarga suhut (tuan rumah, penyelenggara) pada upacara adat Batak di kawasan Silalahi, Sumatera Utara. Dalam perkembangannya terdapat berbagai variasi Ulos Polang-polang atau Pelang-pelang, dan telah dikenal luas pula di kalangan masyarakat Batak di luar kawasan marga Silalahi. Dimensi umum ulos ini antara lain panjang sekitar 2 m, lebar sekitar 110 cm.

avatar
hokky saavedra
Gambar Entri
Baju Ajo Bantea
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Tenggara

Pakaian adat ajo bantea hanya terdiri dari celana panjang (sala arabu) dan dijadikan sebagai lambang keterbukaan dan kesederhanaan para anak golongan bangsawan tanpa memandang status sosialnya masing-masing. ajo bantea atau pakeana mangaanaana merupakan pakaian yang khusus dikenakan oleh anak-anak yang belum menduduki jabatan khusus dalam sistem pemerintahan kesultanan buton. sebagai pelengkap ditambahkan pula penggunaan kampurui bewe patawala atau kampurui tumpa atau kampurui  palangi yang dikenakan bersama lepi-lepi, keris, sarung samasili kumbaea atau bia ibeloki , dan bia ogena.    sumber :  https://fitinline.com/article/read/7-ragam-pakaian-adat-buton/

avatar
Deckytri
Gambar Entri
Baju Kaboroko
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Tenggara

Kaboroko   berarti krah (leher) dikatakan demikian karena baju ini agak berbeda dengan jenis baju Buton lainnya, dimana baju ini mempunyai kerah yang disertai dengan adanya berbagai macam hiasan dan aksesoris yang dilekatkan padanya. Terdapat empat buah kancing logam pada leher sebelah kanan dan tujuh buah kancing pada lengan baju. Kancing-kancing itu tidak berfungsi sebagaimana lazimnya kacing baju, namun hanya merupakan pertanda golongan. Sarung lapisan dalam berwarna putih sedangkan lapisan luas (atas) sarung warna dasar hitam dengan corak garis-garis. Sarung tersebut disebut sebagai  Samasili Kumbaea  atau  Bia-Bia Itanu . Pada sanggulnya diikatkan potongan-potongan yang digulung dari kain yang berwarna putih dan kuning.   Mengenai makna yang terkandung dalam pakaian  Kaboroko   ini berikut akan disajikan kutipan hasil wawancara :   Kaboroko   berarti baju berkerah atau memiliki kerah. Penggunaan baju&...

avatar
Deckytri
Gambar Entri
Rimpu, Hijab Tradisional Bima
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Nusa Tenggara Barat

Rimpu adalah pakaian adat khas yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Rimpu dibentuk dengan menggunakan 2 kain tenun khas Bima yang di kenal dengan nama "Tembe Nggoli" yang terkenal 'adem' ketika digunakan pada saat hawa panas dan 'hangat' disaat hawa dingin. Yang unik dari Rimpu adalah pakaian ini seolah sedang mengajarkan bagaimana syariat Islam diterapkan di masyarakat Bima. Dulu(sayangnya saat ini sudah sangat jarang), bagi seorang wanita Bima ketika hendak keluar rumah maka biasanya mengenakan rimpu. Rimpu sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu Rimpu Mpida dan Rimpu Colo. Rimpu Mpida adalah jenis Rimpu yang ada cadarnya, biasanya diperuntukkan bagi wanita Bima yang belum menikah. Sedangkan RImpu Colo adalah jenis Rimpu yang tidak menggunakan cadar, umumnya Rimpu Colo digunakan oleh wanita Bima yang telah berumah tangga.  Semoga Bima sampai kapanpun akan tetap menjadi Bima dengan keluhuran budaya berpadu dengan nilai keislaman yang indah teta...

avatar
Ugyastro
Gambar Entri
Pakaian Balahadada
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Tenggara

Pakaian balahadada merupakan pakaian kebesaran yang dikenakan oleh kaum laki-laki buton baik bagi seorang bangsawan maupun bukan bangsawan. Pakaian dengan warna dasar hitam ini dijadikan sebagai perlambang keterbukaan pejabat atau sultan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan masyarakat demi pencapaian kesejahteraan dan kebenaran hukum yang diputuskan dengan jalan musyawarah untuk mufakat. Kelengkapan pakaian balahada terdiri atas destar, baju, celana, sarung, ikat pinggang, keris, dan bio ogena atau sarung besar yang dihiasi dengan pasamani diseluruh pinggirannya. Bukan hanya balahadada saja yang diketahui sebagai pakaian adat suku buton dan diketahui juga ada beberapa macam pakaian adat suku buton misalnya pakaian ajo bantea, ajo tandaki, pakeana syara, kambowa, kaboroko, dan kombo. Pakaian balahadada merupakan pakaian kebesaran bagi seorang laki-laki suku buton baik bagi seorang bangsawan maupun bukan bangsawan. Hal ini disebabkan karena pada masa lampau pakaian...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Baju Kombo
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Tenggara

Baju Kombo merupakan pakaian kebesaran kaum wanita Buton yang terbuat bahan dasar kain satin dengan warna dasar putih yang dihiasi dengan manik-manik, benang emas atau perak serta berbagai ragam hiasan yang terbuat dari emas, perak maupun kuningan. Pakaian ini terdiri atas baju dengan bawahan sarung yang disebut Bia Ogena (sarung besar). Pemilihan warna putih pada baju kombo diunakan sebagai lambang kesucian, kepolosan wanita Buton, serta harapan-harapan atas kebaikan, kesuburan, dan kesejahteraan.  Baju  kombo  adalah pakaian kebesaran kaum wanita buton. Bahan dasar baju adalah kain satin dengan warna dasar putih, penuh dihiasi dengan manik-manik, benang-benang berwarna yang biasanya terdiri dari benang emas atau benang perak serta berbagai ragam hiasan yang terbuat dari emas, perak maupun kuningan. Pakaian ini terdiri dari satu pasang, bagian atasan adalah baju dengan bawahan sarung yang disebut  bia ogena  (sarung besar).  Bia ogena  ada...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Kampurui Buton
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Tenggara

"Kampurui" adalah sejenis ikat kepala dari Buton yang dipakai pada saat acara kebudayaan dan keagamaan, kampurui dibuat dari kain batik, kain polos dan kain dua warna seperti merah dan kuning, hijau dan merah muda, dari kampurui juga menunjukkan strata seseorang Apakah dia Golongan "LALAKI"/ KAOMU (Bangsawan), golongan "Walaka" (Penasehat) dan golongan papara (rakyat) mempunyai bentuk berbeda" dan filosofi masing-masing bentuk yang dikenakan, bentuk kampurui / "Bewe" dalam bahasa buton tidak terdiri dari berbagai macam jenis dari beberapa golongan mempunyai peruntukkannya masing-masing apakah ia sedang memangku jabatan atau telah selesai, seperti "Bewe Poporoki"dan "Bewe Patawala" serta jenis" lainnya yang tersebar di daerah Ex kesultanan Buton yang terbagi 72 Kadie (Wilayah).   Sumber: https://www.instagram.com/p/BVprQxeDkrB/

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Tali Bonto
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Tengah

Tali Bonto (pengikat) Bahan : Pelepah sagu atau pelepah enau dan kain serta manik-manik.  Bentuk : Pipih dibentuk bulat disesuaikan dengan ukuran kepala. Cara membuatnya . Mula-mula menyiapkan pelepah atau pelepah sagu, lalu dibersihkan kemudian diiris sepanjang 55 cm sampai 65 cm. Setelah itu bahan tadi dibungkus dengan kain. Pada umumnya kain pembungkus berwarna merah. Setelah itu dipasangkan manik-manik sampai seluruh permukaan (bagian luar) dari tali tadi, dengan jalan menjahit manik-manik tersebut. Setelah itu tali siap dipakai pada kedua ujung dan dapat langsung dijahit sehingga tali langsung berbentuk bulat atau dengan jalan mengingat kedua ujung tali atau membuat kancing kait. Cara memakainya . Tali dipakai diatas kepala tepat di atas dahi sebagai penahan rambut. Fungsinya . Tali mempunyai fungi sebagai penahan rambut. Pemakai tali rambutnya harus dilipat keatas. Tali selain sebagai penahan rambut juga sebagai hiasan kepala. Persebarannya...

avatar
Fennec_fox