×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Pakaian

Elemen Budaya

Pakaian Tradisional

Provinsi

Sulawesi Tenggara

Asal Daerah

Pulau Buton

Baju Kombo

Tanggal 15 Jan 2018 oleh hallowulandari .

Baju Kombo merupakan pakaian kebesaran kaum wanita Buton yang terbuat bahan dasar kain satin dengan warna dasar putih yang dihiasi dengan manik-manik, benang emas atau perak serta berbagai ragam hiasan yang terbuat dari emas, perak maupun kuningan. Pakaian ini terdiri atas baju dengan bawahan sarung yang disebut Bia Ogena (sarung besar). Pemilihan warna putih pada baju kombo diunakan sebagai lambang kesucian, kepolosan wanita Buton, serta harapan-harapan atas kebaikan, kesuburan, dan kesejahteraan. 

Baju kombo adalah pakaian kebesaran kaum wanita buton. Bahan dasar baju adalah kain satin dengan warna dasar putih, penuh dihiasi dengan manik-manik, benang-benang berwarna yang biasanya terdiri dari benang emas atau benang perak serta berbagai ragam hiasan yang terbuat dari emas, perak maupun kuningan.

Pakaian ini terdiri dari satu pasang, bagian atasan adalah baju dengan bawahan sarung yang disebut bia ogena (sarung besar). Bia ogena adalah sarung yang terdiri dari gabungan beberapa macam warna polos seperti merah, hitam, hijau, kuning, biru dan putih dan dijahit secara bertingkat-tingkat.

Pada permukaan baju dijahitkan rangkaian manik-manik dengan formasi belah ketupat. Pada setiap petak-petak belah ketupat terdapat hiasan dari perak atau kuningan dengan motif tawana kapa (daun kapas) dan pada ujung daun kapas tersebut dijahitkan sekuntum bunga yang berdiri tegak.

Berikut ini adalah kutipan hasil wawancara mengenai makna yang terdapat pada baju kombo:

Makna yang terdapat pada baju kombo adalah sebagai berikut :

1. Dasar warna baju adalah putih yang melambangkan kesucian, kepolosan wanita buton

2. Bunga-bunga yang tumbuh tegak pada ujung tawana kapa adalah melambangkan harapan-harapan atas kebaikan, kesuburan, kesejahteraan, kelapangan dan hal-hal yang memiliki pengertian yang sama pada saat ia menjadi mempelai wanita dikemudian hari untuk membangun satu keluarga yang madani

3. Perhiasan yang digunakan khususnya gelang tangan sebagai pertanda bahwa wanita buton selalu taat dan patuh pada ikatan sistem peradatan dan ajaran agama yang dilingkarkan pada pergelangan tangannya

4. Punto,berwarna dasar hitam yang dimaksudkan untuk melindungi rembesan darah haid wanita jika sedang datang bulan sehingga dapat tersamarkan

5. Bia ogena atau sarung yang dijahit secara bertingkat-tingkat adalah menunjukkan alam kejadian manusia dan jagad raya.

Selanjutnya warna-warna tersebut bagi masyarakat buton memiliki makna. Sebagai contoh warna biru bagi masyarakat buton adalah lambang ketaatan dan kepatuhannya terhadap berbagai hal utamanya hukum adat dan agama yang harus selalu dikuti dan dijaga secara terus menerus.

Baju kombo syarat akan makna. Warna dasar baju adalah warna putih yang melambangkan kesucian, kedamaian dan sejenisnya. Pada  permukaan baju dijahitkan manik-manik (tawana kapa) yang beraneka rupa, dimana pada bagian ujung tawana kapa dijahitkan pula masing-masing sebuah hiasan bunga-bunga yang disebut sebagai bunga rongo. Bunga inilah yang kemudian melambang keinginan-keinginan atau harapan-harapan wanita buton untuk kehidupan masa depannya dalam upaya membentuk suatu keluarga.

Gelang yang berjumlah masing-masing empat buah pada tangan kanan dan kiri merupakan arti dari bahwa wanita buton dalam semua aspek kehidupannya telah diikat oleh adanya hukum adat dan agama yang harus selalu menjadi sandaran dalam berkehidupan dengan lingkungannya.

Bia ogena yang terdiri dari beberapa warna yang dijahit menjadi sebuah sarung merupakan lambang  proses kejadian alam dan manusia. Sesuai dengan kepercayaan agama masyarakat buton yang dijahit secara  bersusun, pertama adalah warna hitam. Warna ini khususnya pada punto atau sarung hias yang berfungsi untuk mencegah merembesnya darah haid wanita pada saat datang bulan sehingga tidak terlalu nampak. Selanjutnya warna kuning. Warna kuning ini dimaksudkan sama, yaitu apabila darah telah merembes dari punto maka darah tadi masih dapat pula disamarkan oleh warna kuning. Susunan kain ini sampai kebawah akan berfungsi sama dengan warna kuning dan hitam”.

Baju kombo pada prinsipnya mengandung arti adanya harapan-harapan kebaikan atas segala kebaikan dalam berkehidupan, disamping itu juga baju ini mempunyai makna yaitu warna dasar baju yang putih merupakan lambang  kesucian wanita buton untuk selalu dijaga. Sedang kain berwarna yang dijahit secara bersusun disebut sebagai lonjoLonjo dijahit secara bersusun bukan tanpa maksud tetapi dikandung maksud apabila rembesan darah haid tersebut telah menembus punto, maka selanjutnya darah tersebut dapat pula tersamarkan oleh warna hijau atau kuning sampai pada bagian bawah susunan kain yang berwarna merah. Lonjo juga berarti susun atau tata. Lonjoini diatur tiga susun warna yang menandakan bahwa di buton terdapat 3 golongan masyarakat yaitu kaomu, walaka dan papara.

Dari sudut pandang islam buton, lonjo bermakna hubungan yang harus dijalani oleh manusia yaitu:

(1) hubungan manusia dengan tuhan/hablum minallah

(2) hubungan antar sesama manusia/hablum minannas,

(3) hubungan manusia dengan alam.mengandung dua makna yaitu makna lahir dan makna batin. Makna lahir adalah bahwa warna-warna yang  digunakan tersebut digunakan sebagai pencegah rembesan darah haid wanita agar tidak tampak pada saat wanita yang bersangkutan berada di keramaian, atau juga berfungsi sebagai sarung kebesaran wanita buton itu sendiri. Makna batin yaitu adanya kaitan antara pemahaman atas pengertian warna terhadap proses kejadian alam dan manusia begitu juga dengan kepercayaan beragama masyarakat buton dulu maupun sekarang.

 

Sumber:

1] https://fitinline.com/article/read/7-ragam-pakaian-adat-buton/

2] http://wolio-molagi.blogspot.co.id/2012/11/makna-pakaian-adat-tradisional-buton.html

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...