26 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kayon Gapuran Yogya
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gunungan adalah sebuah gambar wayang yang menyerupai gunung. Di bawah gunungan ini terlihat gambar pintu gerbang yang dijaga oleh dua raksasa yang memegang pedang dan juga perisai, gunungan ini memperumpamakan sebuah pintu gerbang istana sewaktu wayang main, gunung ini dipergunakan sebagai istana.   Di sebelah atas gunungan terdapat sebuah pohon kayu yang dibelit seekor ular besar dan juga berbagai binatang hutan. Gambar di dalam gunungan ini keseluruhannya melukiskan sebuah keadaan di dalam hutan. Menurut riwayatnya, gunungan ini melambangkan keadaan dunia serta isinya.   Sebelum wayang dimainkan, gunungan-gunungan ini ditancapkan di tengah-tengah kelir dengan cenderung sedikit ke kanan, yang berarti lakon wayang belum dimulai. Sesudah wayang ini mulai dimainkan, maka gunungan-gunungan ini akan dicabut dan dijajarkan di sebelah kanan. Gunungan ini juga dipakai sebagai sebuah pertanda akan bergantinya cerita atau lakon, untuk melakukan keperluan ini gununga...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Anglo - Jogja - DI Jogjakarta - Peralatan Masak
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

  Anglo adalah jenis alat memasak lain selain dhingkel. Anglo juga disebut tungku yang terbuat dari tanah liat. Alat memasak ini masih sering digunakan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini, walaupun jumlah penggunanya terus berkurang.   Namun, para pedagang makanan mulai dari warung angkringan, bakmi, soto, hingga gudeg banyak yang masih menggunakan “kompor tanah” itu. Para pedagang yang tetap menggunakan anglo punya alasan yakni untuk mempertahankan cita rasa masakannya yang khas. Mereka khawatir jika menggunakan alat memasak lain akan mempengaruhi rasa masakannya.   Anglo dibuat secara tradisional oleh perajin gerabah, yang hingga saat ini masih banyak dijumpai di sejumlah desa di Jawa, termasuk di sentra-sentra gerabah seperti desa Kasongan dan desa Pundong Bantul. Sebagian perajin perorangan juga masih memproduksi. Mereka memproduksi anglo dan peralatan memasak lain dari gerabah biasanya mewarisinya secara turun-temurun. Anglo dan p...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Arang - Jogja - DI Jogjakarta - Peralatan Masak
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Arang adalah bahan bakar yang digunakan untuk memasak menggunakan anglo.   Arang bisa dibeli dari perajin arang atau pedagang arang. Arang yang berwarna hitam ini terbuat dari kayu-kayu yang dibakar dan mengalami proses pendinginan. Arang yang baik untuk bahan bakar anglo biasanya terbuat dari kayu-kayu yang keras, seperti kayu asem, kayu mlanding, maoni, dan sebagainya. Dianggap arang baik karena bara apinya bisa bertahan lama, dan tidak mudah menjadi abu.     Sumber: http://arsip.tembi.net/ensiklopedi-aneka-rupa/anglo-si-kompor-tanah-liat

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Siwur - Jogja - DI Jogjakarta - Peralatan Masak
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Siwur adalah salah satu alat dapur yang berfungsi untuk mengambil air dari gentong atau tempat penampungan air lainnya. Siwur sama dengan gayung dalam bahasa Indonesia.   Siwur biasanya dibuat dari bahan tempurung kelapa yang diberi pegangan bambu. Tempurung kelapa yang digunakan setidaknya separuh lebih. Di salah satu bagian atas berlubang. Lalu pada bagian tengah dilubangi sebagai tempat untuk memasukkan dan mengikatkan bambu pegangan. Bentuknya memang sangat sederhana. Namun keberadaannya begitu penting di dapur.   Berdasarkan rekaman kamus bahasa Jawa bernama “Baoesastra Djawa” karangan WJS Poerwadarminta terbitan tahun 1939, pada halaman 566 kolom 2 disebutkan, siwur adalah “cidhuk sing digawe saka bathok lsp digarani” (dalam bahasa Jawa). Dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti ‘gayung yang terbuat dari tempurung kelapa dan sejenisnya yang diberi tangkai/pegangan’.   Pencatatan siwur di kamus terseb...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Siwur - Jogja - DI Jogjakarta - Peralatan Masak
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Siwur adalah salah satu alat dapur yang berfungsi untuk mengambil air dari gentong atau tempat penampungan air lainnya. Siwur sama dengan gayung dalam bahasa Indonesia.   Siwur biasanya dibuat dari bahan tempurung kelapa yang diberi pegangan bambu. Tempurung kelapa yang digunakan setidaknya separuh lebih. Di salah satu bagian atas berlubang. Lalu pada bagian tengah dilubangi sebagai tempat untuk memasukkan dan mengikatkan bambu pegangan. Bentuknya memang sangat sederhana. Namun keberadaannya begitu penting di dapur.   Berdasarkan rekaman kamus bahasa Jawa bernama “Baoesastra Djawa” karangan WJS Poerwadarminta terbitan tahun 1939, pada halaman 566 kolom 2 disebutkan, siwur adalah “cidhuk sing digawe saka bathok lsp digarani” (dalam bahasa Jawa). Dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti ‘gayung yang terbuat dari tempurung kelapa dan sejenisnya yang diberi tangkai/pegangan’.   Pencatatan siwur di kamus terseb...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Luweng - Bantul - DI Yogyakarta - Peralatan Masak
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Alat memasak yang satu ini bentuknya mirip dhingkel, hanya saja lebih panjang. Artinya, lubangnya lebih dari satu, bisa dua atau tiga memanjang ke belakang. Jadi sekali memasak, bisa dipakai untuk dua atau tiga masakan sekaligus. Sementara bara api yang dimasukkan dalam luweng itu hanya melalui satu mulut, yaitu di bagian depan. Itulah sebuah tungku tradisional yang disebut dengan luweng. Umumnya luweng juga berbentuk U memanjang ke belakang. Bisa dibuat permanen atau sementara. Tungku jenis ini sering digunakan untuk memasak partai besar, baik untuk keperluan hajatan maupun warung, seperti jualan gudeg, sambal goreng, atau lainnya. Dibuat permanen jika digunakan dalam waktu lama. Biasanya luweng yang bersifat permanen ini, dibuat dari batu bata merah yang dipoles atau dilumuri dengan adonan tanah liat atau semen, sehingga lebih kuat. Sementara yang bersifat sementara seringkali dijumpai saat masyarakat mempunyai hajatan. Bentuknya sederhana, hanya terbuat dari bat...

avatar
Oase
Gambar Entri
Kuwali - DI Yogyakarta - DI Yogyakarta - Peralatan Masak
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pengguna kuwali hanya tinggal para pedagang makanan, seperti soto dengan label soto kuwali, pedagang gudheg, bubur, dan lainnya. Sementara warga pedesaan yang menggunakan alat ini tinggal sebatas di kala ada keperluan hajatan saja. Kuwali, kwali atau dalam bahasa Indonesia disebut belanga, adalah sebuah alat masak yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa tempo dulu. Namun sekarang, keberadaan alat ini telah diganti oleh peralatan yang lebih modern, seperti panci, dandang, magiccom, ricecooker, dan sejenisnya. Tentu saja peralihan barang ini karena modernisasi dan akibat perkembangan zaman. Kuwali setidaknya masih banyak digunakan oleh masyarakat Jawa sebelum kemerdekaan RI hingga di tahun 1970-an. Bahkan, istilah ini telah terekam dalam kamus Jawa “Boesastra Djawa” karangan WJS. Poerwadarminta tahun 1939. Hal itu membuktikan bahwa barang ini jamak digunakan oleh masyarakat Jawa, khususnya, kala itu, sebagai peralatan untuk memasak sayur atau air, sepe...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pengaron - Parangtritis - DI Yogyakarta - Peralatan Masak
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Ada sebagian masyarakat di Jawa menyebut pengaron sebagai kemaron. Bentuk pengaron seperti kuali. Bedanya, bagian bawah pengaron datar, agar mudah diletakkan di tanah atau lantai. Diameter bagian alas lebih kecil dibandingkan dengan bagian atas. Pengaron juga mirip silinder. Sementara bagian atas berdiameter lebih besar dan mempunyai bibir melingkar selebar sekitar 5 cm. Pengaron juga umumnya terbuat dari tanah liat atau gerabah. Pengaron biasa dipakai setelah dibakar, seperti peralatan dapur lain yang terbuat dari tanah liat. Ada dua macam pengaron, yakni pengaron besar dan pengaron kecil. Untuk pengaron kecil, warga Parangtritis, Kabupaten Bantul, menyebutnya dengan kabaran. Disebut pengaron besar jika diameter lingkaran bagian atas sekitar 50 cm, tingginya 27 cm, dan disebut pengaron kecil (kabaran) jika diameter lingkaran bagian atas sekitar 35 cm serta tingginya 19 cm. Alat dapur yang satu ini multifungsi. Bisa untuk “ngaru” nasi, tempat air bersih, tempat...

avatar
Oase
Gambar Entri
Cowek - DI Yogyakarta - DI Yogyakarta - Peralatan Masak
Ornamen Ornamen
Daerah Istimewa Yogyakarta

Cowek adalah salah satu alat memasak tradisional yang hingga sekarang masih banyak dijumpai dan digunakan oleh rumah tangga sebagai salah satu kelengkapan untuk memasak di dapur. Boleh jadi, dapur-dapur sekarang sudah modern, tetapi alat ini tetap masih eksis digunakan. Apalagi bagi warga di pedesaan, jelas alat ini selalu hadir dalam kegiatan memasak sehari-hari. Selain cowek, orang Jawa sering menyebutnya layah. Dalam bahasa Indonesia disebut cobek. Tidak jauh berbeda. Namun menurut WJS Poerwadarminta dalam kamus Jawa “Baoesastra Djawa” (1939) membedakan pengertian cowek dan layak. Dalam kamus itu, pada halaman 257, disebutkan jika istilah layah itu untuk menyebut cowek berukuran besar. Namun tidak disebutkan secara jelas, ukuran besar itu dengan diameter berapa sentimeter. Sementara istilah cowek, seperti diterangkan pada halaman 647, dijelaskan sebagai layah kecil yang digunakan untuk membuat sambal atau sejenis piring kecil. Namun umumnya, masyarakat Jawa...

avatar
Oase