Naskah Batak Pustaha ditulis di atas kulit kayu. Naskah-naskah Batak pada umumnya ditulis pada tiga jenis bahan: kulit kayu (laklak), bambu, dan tulang kerbau. Putaha Laklak merupakan kitab peniggalan nenek moyang batak yang bertuliskan Aksara Toba. Putaha Laklak yang ada di Sumatera Utara umumnya berisi tentang ilmu-ilmu hitam seperti pangulubalang, tunggal panaluan, pamunu tanduk, gadam, dan lain sebagainya.
Pustaha, dikenal juga sebagai pustaka dalam kelompok bahasa Batak Utara dan laklak dalam bahasa Simalungun, adalah naskah tradisional Batak yang utamanya digunakan oleh pendeta adat Batak (Datu) sebagai catatan pribadi mengenai ilmu kedukunan (hadatuan). Naskah ini terbuat dari olahan kulit kayu yang dilipat-lipat dan ditulisi dengan surat Batak, seringkali dengan selingan gambar dan diagram esoteris. Isi utama pustaha merupakan pembahasan ilmu hadatuan yang seringkali diselingi dengan gambar dan diagram esoteris. Kadang, cuplikan legenda atau mitos asal-muasal disertakan untuk memberikan konteks makna pada aspek hadatuan tertentu. Secara garis besar, ilmu hadatuan yang dibahas di dalam pustaha dapat dibagi menjadi tiga macam ilmu: ilmu menyambung hidup, menghancurkan hidup, dan meramal. Isi pustaha ditulis menggunakan surat Batak dan varian bahasa Batak arkais yang disebut hata poda, secara harfiah berarti "bahasa amanat". Bahasa ini khusus digunakan oleh para Datu dan calo...
Bataksch-Nederduitsch woordenboek by Tuuk, Hermanus Neubronner van der, 1825-1894 Publication date 1861 Topics Batak language, Dutch language Publisher Amsterdam, F. Muller Collection americana Digitizing sponsor Google Book from the collections of University of Michigan Language Dutch Book digitized by Google from the library of University of Michigan and uploaded to the Internet Archive by user tpb. Mode of access: Internet Addeddate 2009-12-02 10:58:46 Copyright-region US Google-id TZ1kAAAAMAAJ Identifier batakschnederdu01tuukgoog Identifier-ark ark:/13960/t72v34p73 Ocr ABBYY FineReader 8.0 Pages 631 Possible copyright status NOT_IN_COPYRIGHT Ppi 600 Scandate 20080519000000 Scanner google Source http://books.google.com/books?id=TZ1kAAAAMAAJ&oe=UTF-8
MERAMAL KARAKTER MANUSIA MENURUT PARMESA NA SAMPULU DUA (VERSI ZODIAK BATAK) TRANSLITERASI: MESA hambing ma inon ale datu. (Kambing) MARSOBA saba saba ma i (kupu-kupu) NITUNA goea ma inon. (cacing tanah) HARAHATA tohuk ma inon (Kodok besar) SINGA babiat ma inon ale datu (harimau) HANIA lali ma i ale amang datu nami (Elang) TULA (Tola?) hayu ma inon (Pohon) MENA bulan hurung denghe (Ikan) MORTIHA batu. (Batu) DANO ayok. (air) MAHARA sigurampang (kepiting) MARHUMBA hajo ma inon. (Guci) Zodiak merupakan astrologi yang digunakan untuk meramalkan nasib dan kepribadian seseorang. Zodiak dengan nama rasi bintang ini berasal dari tradisi Yunani. Nah, Leluhur orang Batak juga memiliki kearifan untuk meramalkan krakter seseorang dengan membaca ramalan "Parmesa Na Sampulu Dua". Zodiak dalam tradisi peramalan Batak disebut dengan PARMESA NA-12, adalah 12 rasi bintang dalam bahasa Sansekerta yang biasa dituliskan para datu pada Pustaha-nya. Zod...
PANE NA BOLON adalah dewa dalam mitologi Batak sebagai penguasa dunia tengah/Banua Tonga. Pane nabolon berbentuk seekor ular naga. Karena kekuasaannya adalah dunia tempat manusia tinggal, ia juga memiliki simbol delapan arah mata angin. Cahayanya Pane Nabolon bisa kelihatan kasat mata di kejauhan langit pada malam hari. Dalam siklus tahunan dia bergerak dari arah; Timur - Selatan - Barat, dan ke Utara. Pada setiap "desa" itu (namanya desa na ualu) dia berdiam dan mendirikan kampung menetap selama kurun waktu 3 (tiga) bulan. Sejak zaman dahulu orang batak sudah mengetahui perjalanan bulan dan bintang setiap harinya. Nujumnya selalu berhubungan dan berdasarkan astrologi. Parhalaan Batak adalah cerminan Pane Na Bolon terkait hukum alam terhadap setiap manusia. Hal-hal apa yang akan terjadi, kelak seperti apa kehidupan seorang anak yang lahir, bagaimana nasib seseorang, sembuh atau tidak penyakit seseorang, dimana posisi barang hilang, serta langkah mujur atau sial kah...
Poda Sagu-Sagu Marlangan diadakan untuk mencegah pertengkaran antara keturunan Raja Silahisabungan dengan Keturunan Si Raja Tambun. Untuk menyelenggarakan Poda Sagu-Sagu Marlangan ini, Raja Silahisabungan meminta istrinya, Pinggan Matio menempa Sagu-Sagu Marlangan berbentuk manusia yang ditaruh di kedalaman ampang (bakul). Raja Silahisabungan lantas memanggil seluruh putra-putri dan istrinya mengelilingi Sagu-Sagu Marlangan tersebut, sembari menyampaikan pesan (wasiat) berikut. ***Hamu Anakku Na Ualu Ingkon masihaholongan ma hamu sama hamu ro di pomparanmu, sisada anak sisada boru na so tupa masiolian, tarlumobi pomparanmu na pitu dohot pomparan ni si Raja Tambun on. Ingkon Humolong rohamu na pitu dohot pomparanmu tu boru pomparan ni anggimu Si Raja Tambun on, suang songon i nang ho Raja Tambun dohot pomparanmu ingkon humolong roham di boru pomparan ni haham na pitu on. Tongka dohononmu na ualu na so saama saina hamu tu pudian ni ari. Tongka pungkaon bada manang salisi t...
Naskah ini berisi petunjuk di dalam penggunaan rambu siporhas . Rambu Siporhas biasa digunakan untuk peramalan dalam konteks berperang, dan naskah ini merupakan salah satu koleksi dari Museum aan de Stroom di kota Antwerp, Belgia . Diduga, naskah ini diperoleh dari Hans Christoffel , dia yang membunuh Raja Si Singamangaraja XII . Wichelboek 'pustaha laklak' | AE.1922.0001.1007 | Toba-Batak [volk] | Sumatra [eiland] Verwervingsdatum : 1958 | Formaat : breedte: 22.8 cm | hoogte: 14 cm | diepte: 6.3 cm Het boek is gemaakt van een met rijstwater behandelde strook bast van de alimboom, in harmonika gevouwen tot 56 bladen. Met zwarte, in water onoplosbare kleurstof, werden rijen schrifttekens aangebracht, op enkele bladzijden ook half-mens-half-dier-figuren, naast magische motieven. Van alle Batak-groepen zijn de Toba veruit de meest talrijke ; op het schiereiland Samosir, in het Tobameer, hielden zij hun oorspronkelijke cultuur lange tijd ongeschonden. In het dagelijks leven sp...
Pehu Na Pitu merupakan nama Batak yang ditujukan untuk tujuh planet, yaitu Matahari, Bulan, Mars, Merkurius, Jupiter, Venus, dan Saturnus. Darisini lah bangsa Batak menjadikan nama-nama hari dalam seminggu, antara lain Artia (Matahari), Suma (Bulan), Anggara (Mars), Muda (Merkurius), Boraspati (Jupiter), Singkora (Venus), dan Samisara (Saturnus). Pehu Na Pitu juga digunakan datu (cendekiawan) untuk peramalan hari baik dan hari buruk. Sumber Naskah: Museum Antropologi Ubersee, Bremen | Pustaha A 12332
Cuplikan naskah (dari 159 halaman) Pustaha Laklak berisi "Tambar ni Hulit". Naskah kuno ini beraksara dan berbahasa Batak varian Batak Simalungun. Resep Obat Luka terkena Tombak : I ya pangubung hosah ni na hona Hujur ta di baliyan asa da Buhat ma hosaya ni hapur Bang dohot jarango asa da giling Asa da poroh mambuhat ay- Yek ni jarango dohot minak Asa da bayen ma di baba ni buang Ni halak // I ya pangubung hosah ni Halak di baliyan na hona Hujur asa da buhat ma tinaru Ni manuk sada na gorsing Ni da buhat rondang sanggo- Lom dohot poge dohot ha- Lahas dohot lasina hunting do- Hot hasiyor pitun na......... Sumber : Manguji Nababan