1.686 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Prasasti Karang Berahi
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jambi

Prasasti  Karang Berahi terletak di Dusun Batu Bersurat, Desa Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi. Secara astronomis berada pada koordinat 02º03’16.22” LS dan 102º28’09.73” BT. Di situs ini ditemukan sebuah prasasti batu kemudian dikenal dengan nama Prasasti Karang Berahi. Prasasti ini bertuliskan aksara Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno, pertama kali ditemukan pada tahun 1904 oleh  L. Berkhout , seorang kontrolir Belanda untuk daerah Bangko. Penemuan prasasti ini kemudian diteliti N.J. Krom, yang menyatakan Prasasti Karang Berahi  merupakan salah satu prasasti yang dikeluarkan Kedatuan Sriwijaya. Krom juga membandingkan baik isi dan karakter huruf Prasasti Karang Berahi mirip dengan Prasasti Kotakapur (686 M) yang ditemukan di Pulau Bangka. Masih terkait dengan Situs Karang Berahi, yaitu adanya temuan struktur bata di lahan bekas persawahan penduduk di barat desa sekitar 200 m...

avatar
Oase
Gambar Entri
Bahasa Petjo / Bahasa Pecok
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
DKI Jakarta

Van Wely (1906: 47) mengungkapkan bahwa bahasa Belanda-Indo di Hindia- Belanda lahir sekitar abad ke-18 sebagai pengganti kreol Portugis dan digunakan sebagai bahasa pergaulan antara tentara Belanda dengan penduduk asli. Cress (1998: 23) mengartikan bahasa Pecok sebagai sebuah variasi dari bahasa Belanda yang kosa kata, pengucapan dan penerapan aturan tata bahasanya dipengaruhi oleh bahasa Melayu, Jawa atau bahasa setempat lainnya – kadang secara langsung, kadang turunan dari bahasa itu dan kadang dalam bentuk campuran hingga membuat kata-kata dan aturan sendiri.   Seperti yang telah dinyatakan oleh De Gruiter (1990: 17), bahasa Belanda- Indo merupakan bahasa yang lahir akibat persentuhan bahasa Belanda dengan bahasa lain di tempat lahirnya bahasa Indo tersebut. Contohnya adalah bahasa Krojo, bahasa Belanda-Indo yang lahir akibat persentuhan bahasa Belanda dengan bahasa Jawa di Semarang dan Petjo – bahasa Belanda-I...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Bahasa Sunda (Basa Sunda)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Bahasa Sunda (Basa Sunda)  merupakan Bahasa Tradisional Indonesia  adalah sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 34 juta orang (sekitar 1 juta orang di luar negeri) dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia. Bahasa Sunda dituturkan di hampir seluruh provinsi Jawa Barat, melebar hingga sebagian Jawa Tengah mulai dari Kali Pemali (Cipamali) di wilayah Brebes dan Majenang, Cilacap, di kawasan provinsi Banten dan Jakarta, serta di seluruh provinsi di Indonesia dan luar negeri yang menjadi daerah urbanisasi Suku Sunda. Sejarah Dan Peyebarannya: Bahasa Sunda  terutama dipertuturkan di sebelah barat pulau Jawa, di daerah yang dijuluki Tatar Sunda/Pasundan. Namun demikian, bahasa Sunda juga dipertuturkan di bagian barat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Brebes dan Cilacap. Banyak nama-nama tempat di Cilacap yang masih merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seper...

avatar
Oase
Gambar Entri
Pustaka Ginting : Si Matangken Sibayak Lau Lingga
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Maka lit me turin-turin Ginting mergana i Urang Kalasen nari ku Tinjo, emaka tubuh me anak pengulu Tinjo sintua sekalak anak dilaki, i tiktikna warina niat akapna, emaka ipepulungna kalimbubuna ras anak beruna,”Bunuhlah anak enda, adi la kin ibunuh mate me aku” bage nina pengulu Tinjo kempak kalimbubuna ras anak beruna, “Adi bunuh nindu bunuh” nina kalak e  ngaloi, emaka reh agi pengulu Tinjo “Ola ibunuh, banci kami lawes, kawan enda dua ras aku jadi sirembahku, maka lawes kami kujuma” nina agi pengulu Tinjo, emaka lawes me agi pengulu Tinjo kujuma ibabana anak e, ikut ras ia dua kalak man sirembahna. Seh i juma ibuat bapa ngudana ndai duruh mbetung man inemen anak e. Maka tubuh anak kerbo bapa ngudana ndai, jagat indungna jagat anakna, i bunuh anak kerbona ndai. Bas kesain sapah galuh sitabar sengkebenna, itambatkenna kerbona bas batang galuh sitabar ndai, gempang kerbona ndai emaka minem anakna ndai erlape-lapeken galuh sitabar. S...

avatar
Amst3n
Gambar Entri
PUSTAKA ALIM KEMBAREN
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Silsilah Merga Sembiring Pagaruyung Silsilah Sembiring Pagaruyung : Kembaren, Sinulaki (Silalahi), Keloko (Haloho), Sipayung (Sinupayung)   Dikutip dari buku Karo dari Zaman ke Zaman, PUSTAKA ALIM KEMBAREN (Terjemahan LIPI) Diedit seperlunya sesuai kebutuhan redaksi tanpa mengurangi makna aslinya dalam bahasa Karo.   PUSTAKA ALIM KEMBAREN (red)   (sejarah kedatangan merga Kembaren ke Karo-Haru)   (I) -seh i Karo-Haru- Lit me ndube anak Pagaruyung dua sembuyak, duna nande; sintua tading Pagaruyung, singuda laws ngkelewati Pulo Perca enda, renen inganna, iban ia denga jelma ibas Pulo Perca enda. Amin empak apa pe ia lawes, ibabana nge cap surat kerajan, CAP SI SIWAH, PISO BALA BARI, piso kerajan si bereken kakana ndubé. Rusur nenna inganna, langnga ia jumpa bagi ukurna tengteng; si kitik kitiksa, si mbelin mbelinsa. Émakana seh ia i BANGKO, redagang ia i BANGKO. Enggo cukup sinuwan-sinuwanna : “kug...

avatar
Amst3n
Gambar Entri
Aksara Lampung
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Lampung

Aksara Lampung  atau biasa disebut dengan Had Lampung adalah bentuk tulisan masyarakat Suku Lampung. Para ahli berpendapat bahwa aksara ini berasal dari perkembangan aksara devanagari yang lengkapnya disebut Dewdatt Deva Nagari atau aksara Pallawa dari India Selatan. Aksara tersebut berbentuk suku kata seperti halnya aksara Jawa ca-ra-ka atau bahasa Arab alif-ba-ta. Had Lampung terdiri dari huruf induk yang berjumlah 20 buah, yakni: ka–ga–nga–pa–ba–ma–ta–da–na–ca–ja–nya–ya–a –la–ra–sa–wa–ha–gha. Serta atribut lain seperti; anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambang, angka dan tanda baca. Had Lampung disebut dengan istilah Kaganga ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan. Maka pemerian vokal dan diftongnya menggunakan tanda-tanda serupa fathah pada baris atas dan tanda-tanda kasrah pada baris bawah, tetapi tidak menggunakan tand...

avatar
Oase
Gambar Entri
Bahasa Jawa
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Tengah

Bahasa Jawa merupakan bahasa yang digunakan Suku Jawa, baik yang bermukim di belahan Utara Pulau Jawa (sekarang Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta) sebagai tempat lahir bahasa tersebut, maupun di berbagai tempat lainnya, yang dihuni secara signifikan oleh para pendatang dari tanah Jawa, dengan berbagai latar belakang. Artikel ini mengulas sejumlah isu populer yang berkenaan dengan bahasa Jawa, dan tidak menyinggung hal-hal yang berhubungan dengan ilmu tatabahasa. Persebaran Bahasa Jawa ( basa Jawa ) termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesian, yang hari ini menjadi bahasa ibu bagi lebih dari 40 persen penduduk dari populasi masyarakat Indonesia, yang tersebar hampir di seluruh penjuru tanah air. Sensus tahun 1980 menunjukan, bahasa Jawa digunakan di Yogyakarta oleh 97,6% dari populasi penduduk, di Jawa Tengah (96,9%), di Jawa Timur (74,5%), di Lampung (62%), di Sumatera Utara (21%), di Sumatera Utara (17%), di Bengkulu (15,4%) di Sumatera Selatan (12,4%), di Jaw...

avatar
Oase
Gambar Entri
Arca Manusia Dibelit Ular
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Selatan

Arca Manusia Dibelit Ular  berada di Dusun Tanjung Aro, Keluruhan Kuripan Babas, Kecamatan Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan. Pada kegiatan inventarisasi yang dilaksanakan pada tahun 2010 oleh Tim Kelompok Kerja Dokumentasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi. Tinggalan megalitik yang berada di kaki Gunung Dempo ini, didatasebagaiinventaris  nomor : SML/PGR/02/2010. Secara astronomis  Arca Manusia Dibelit Ular  berada di titik S S 04º001’17.2” E 103º14’11.1” Arca ini berada di area persawahan yang tidak jauh lokasinya dari pemukiman masyarakat.  Arca Manusia Dibelit Ular  memiliki ukuran ; panjang 1, 21 m, lebar 1 m dan tinggi arca 1 m. Dilihat dari posisi keletakan arca,  Arca Manusia Dibelit Ular  ini tidak jauh posisinya dari Kubur Batu yang berada di tengah pemukiman masyarakat Dusun Tanjung Aro. Arca figur manusia dibelit ular i...

avatar
Oase
Gambar Entri
Lontaraq Dan Aksara Lontara
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Selatan

Lontaraq  adalah sebutan naskah bagi rakyat Sulawesi Selatan. Kata ini diambil dari bahasa Jawa/Melayu yaitu lontar atau palem tal ( Borassus flabellifer ). Dengan begitu, lontaraq adalah naskah yang ditulis pada daun tal, tradisi yang juga dilakukan oleh orang Sunda, Jawa, dan Bali dalam menulis naskah rontal mereka. Ada pula yang berpendapat bahwa secara etimologis kata lontarak terdiri dari dua kata:  raung  (daun) dan  talak  (lontar). Kata  raung talak mengalami proses evolusi menjadi  lontarak . Ada sebuah  lontaraq  yang unik, mirip dengan pita atau kaset audio/video. Teksnya ditulis satu baris pada daun tal sempit yang digulung, hanya dapat dibaca bila gulungan diputar balik. Tulisan pada gulungan bergerak di depan mata pembaca, dari kiri ke kanan. Salah satu  lontaraq  gulung tersebut adalah  La Galigo , sebuah epos asli masyarakat Bugis, diperkirakan ditulis pada abad ke-14, masa pra Islam. Karya sast...

avatar
Oase