Suku Karo adalah salah satu suku yang mendiami tanah Sumatera di bagian utara, dan biasanya dikenal dengan 'Batak Karo'. Meskipun memiliki embel-embel 'Batak', bahasa Karo berbeda dari bahasa asli Batak, begitupun adat istiadatnya. Jika pembaca pernah menghadiri sebuah pesta perkawinan adat Karo, pembaca mungkin pernah mendengar lagu Simbaba Kampil dinyanyikan. Ya, lagu ini merupakan lagu yang cukup fenomenal di kalangan suku Karo karena pada umumnya, selalu dinyanyikan di pesta perkawinan diiringi dengan tarian-tarian lambat. Lagu ciptaan Alm. Djaga Depari ini juga dilatari oleh paduan dari alat musik tradisional. Berikut ini adalah sepenggal lirik dari lagu Simbaba Kampil. Enda reh kel kami simbaba kampil Ate kami reh ngelegisa kena Sendah ola-ola kami la tampil Adi la tampil keri nge suina Adi la tampil keri nge suina Lagu ini umumnya dinyanyikan oleh bibi atau tante dari pengantin pr...
Lagu Daerah Jambi Batik Jambi Judul lagu : Batik Jambi Pencipta Lagu : Yahya AB Malam lah iko malam bainai sayang Esok luso kanti besanding Mano lah kain nan kan di pakai Kain nan lamo idak sebanding Apolah pulak idak sebanding sayang Pakaian lamo tu elok jugo Tekabar kanti duduk besanding Kito di rumah jangan belago Cubo la tengok tetanggo bang Kain nyo elok bebungo-bungo Dak bosan mato memandang Kain besulam benang berado Oooii...kalulah itu nan adik katokan Rasonyo abang dak salah lagi Kain tenamo tenunan seberang Itulah dio si batik Jambi Buah keduduk buah belimbing.... Sayang Jangan di petik di pagi hari Nengok penganten duduk besanding Kito beduo be batik jambi Lirik dari lagu Batik Jambi diatas mengandung banyak makna. Adapun maknanya yaitu kedua suami istri yang bertengkar karena bingung harus mengenakan pakaian apa saat menghadiri pernikahan dalam adat Jambi. Hingga akhirnya diputuskanlah untuk mengenakan kain te...
Suatu Negara pasti memiliki banyak sekali potensi Budaya yang sangat beragam. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki segudang budaya yang terbentang luas dari sabang sampai merauke. Lebih khusunya Provinsi yang sangat terkenal dengan KOTA "TINUTUAN", yakni SULAWESI UTARA. Provinsi ini menyajikan budaya yang sangat berbeda dari provinsi yang lain. Masyarakat manado yang masih sangat kental pewarisan budayanya terletak di kabupaten MINAHASA. Masyarakat disini sangat menjaga tradisi yang ada seperti Musik dan lagunya. Alat Musik yang kerap dipakai yakni musik kolintang.Alat musik ini dipakai saat penyambutan, mengiringi upacara adat, pertunjukan tari, pengiring nyanyian dan bisa digunakan untuk pertunjukan musik. Alat musik ini dibuat dari kayu khusus dengan cara dipukul. Musik ini akan berpadu dengan lagu yang dinyanyikan yakni "SI PATOKAAN". Lagu ini merupakan lagu yang sangat terkenal di wilayah MINAHASA, Provinsi Sulawesi Utara. Lagu ini memiliki makna yang s...
Kok hujan hujanlah ari janlah sampai balaruik-laruik Kok hujan hujanlah ari janlah sampai balaruik-laruik Kok rusuah-rusuahlah ati bak kicauan murai Tapi rusuah jan mambao sansai Tapi rusuah jan mambao sansai Oh tuan si biran tulang ubek rusuah belaian sayang Oh tuan si biran tulang ubek rusuah belaian sayang Bacarai bia bacarai bara ka lamonyo Jauah di mato di ati tido Jauah di mato di ati tido Kato usah disampaikan risau usah dipaturuikan Kato usah disampaikan risau usah dipaturuikan Pandanglah awan baarak di langit nan biru Pesanlah rindu di angin lalu Pesanlah rindu di angin lalu #OSKMITB2018
Seperti banyak daerah-daerah di Indonesia, Bali pun mempunyai berbagai naungan tembang tradisional unik yang disebut dengan "Pupuh". Terdapat beberapa macam pupuh yang memiliki arti dan aturan aptisme penulisan lirik tersendiri. Aturan-aturan yang digunakan dalam penulisan lirik Pupuh disebut dengan padanglisa yang biasanya mengatur jumlah suku kata/baris dan rima vokal terakhir dari Pupuh tersebut. Pupuh ini biasanya dinyanyikan saat pelaksanaan upacara adat. Pupuh dan padalingsa-nya termasuk dalam kurikulum muatan lokal mata pelajaran Basa Bali untuk siswa siswi yang berdomisili di Bali, hal tersebut merupakan upaya untuk melestarikan budaya tradisional dan penanaman wawasan kultur kepada siswa untuk diaplikasikan saat upacara adat. Lirik dalam Pupuh dapat diubah sesuai keinginan asalkan sesuai dengan aturan padalingsa (baris dan vokalnya). Beberapa jenis Pupuh yang terkenal adalah Pupuh Sinom, Pupuh Maskumambang, Pupuh Ginada, Pupuh Ginanti, Pupuh Mijil, Pupuh Pangk...
Hujan adalah lagu minang yang dipopulerkan oleh Tiar Ramon. Lagu ini menceritakan tentang hujan, dimana hujan sendiri adalah bahasa kiasan yang pada liriknya mengarah kepada kesedihan. Lagu ini menceritakan tentang kesedihan dan kenangan seorang laki-laki, saat masa-masa ia bersama kekasihnya. Namun apa daya sang kekasih dipinang oleh lelaki lain. Berikut adalah lagu dan lirik lagu hujan oleh Tiar Ramon Hujan.. jikok lah hujan hati Den ibo Takana maso kisah nan lamo Maso sapayuang kito baduo Hujan.. mimpi Den paneh manganduang hujan Kironyo mimpi manjadi nyato Kasiah tajalin putuih jadinyo Lah Den tarimo surek undagan Samaso Adiak di suntiang urang Basandiang duo Hujan.. sairiang hujan si aie mato Usah di sasa putuihnyo cinto Suratan tangan Tuhan Kuaso Lah Den tarimo surek undangan Samaso adiak di suntiang urang Basandiang duo Hujan.. sairiang hujan si aie mato Usah di sa...
Menurut Bapak Tri Atmo, seorang pemerhati sejarah di Purbalingga, dahulu kala Rajawana bersahabat erat dengan Kerajaan Pajajaran. Namun setelah Pakuan Pajajaran berkoalisi dengan Portugis untuk menyerang Sunda Kelapa, hubungan antara Rajawana dan Pajajaran melemah. Setelah itu, Sultan Demak yaitu Sultan Trenggono mengutus Fatahillah untuk merebut kembali Sunda Kelapa. Usaha Fatahillah membuahkan hasil, yakni berhasil merebut kembali Sunda Kelapa pada 22 Juni 1527 yang sampai saat ini masih diperingati sebagai hari jadi Kota Jakarta. Lalu prajurit-prajurit yang masih bersimpati kepada Pajajaran dikirim menuju Rajawana untuk menangkap pimpinan Rajawana, Syekh Machdum Kusen. Syech Machdum Kusen adalah salah satu penyebar agama Islam di Purbalingga. Beliau mempunyai pondok pesantren yang bernama Pondok Pesantren Cahyana. Beliau memerintahkan para santri wanita pondok pesantrennya untuk menabuh terbang/rebana. Bersamaan dengan bunyi rebana, datanglah Tawon Gung yang selanj...
PUPUH BALAKBAK Pupuh merupakan puisi tradisional sunda yang terpaut dengan aturan, Pupuh Balakbak merupakan salah satu macam pupuh dari 17 pupuh yang ada. Pupuh Balakbak termasuk kedalam golongan pupuh Sekar Alit yang bertemakan banyolan, candaan, atau lawakan tentang kehidupan sehari - hari. Balakbak memiliki aturan tersendiri, yaitu dengan hitungan 15-e 15-e 15-e, yang berarti didalam 1 pada (bait), terdapat 3 padalisan (baris). Di padalisan (baris) pertama, terdapat 15 éngang (suku kata) yang diakhiri dengan sora panungtung (huruf vokal terakhir) e. Begitu pun di padalisan ke dua dan terakhir. Contoh Pupuh Balakbak Aya warung sisi jalan ram é pisan ; citam éng Aw éw éna luas luis geulis pisan ; ngagor éng Lalakina, lalakina los ka pipir nyoo mony ét ; nyangg ér éng Aya mony ét ting guntayang dina tangkal ; n ér ék él...
Wait kuna mengkuna wis ana gendhing, Pacul Gowang Banyumasan, Dualulu u u u u u u u wing, Senggake melung-melung, Randha rindhi randha, Pacule Gowang Begitu bunyi lirik salah satu gendhing karawitan Banyumas yang berjudul 'Pacul Gowang'. Lagu tersebut dinyanyikan oleh para sinden dan gerong dengan alunan gendhing khas Banyumas. Berbicara tentang karawitan sendiri, karawitan berasal dari kata rawit yang berarti kecil, halus, dan rumit. Unsur dari karawitan adalah adanya penggunaan laras pelog/slendro secara instrumental, vokal, maupun gabungan keduanya. Seperti jenis kesenian lain di Indonesia, Karawitan memiliki banyak jenis atau aliran. Diantaranya adalah karawitan Surakarta dan karawitan Banyumas. Karawitan Banyumas sendiri masih dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Banyumas Asli, Banyumas Wetanan, serta Banyumas Sunda. Karawitan Banyumas disebut sebagai&...