|
|
|
|
Mengenal,menumbuhkembangkan dan mempertahankan Budaya di Indonesia Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM_16618077_SAMUEL SIMANJUNTAK. |
Suatu Negara pasti memiliki banyak sekali potensi Budaya yang sangat beragam. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki segudang budaya yang terbentang luas dari sabang sampai merauke. Lebih khusunya Provinsi yang sangat terkenal dengan KOTA "TINUTUAN", yakni SULAWESI UTARA. Provinsi ini menyajikan budaya yang sangat berbeda dari provinsi yang lain.
Masyarakat manado yang masih sangat kental pewarisan budayanya terletak di kabupaten MINAHASA. Masyarakat disini sangat menjaga tradisi yang ada seperti Musik dan lagunya. Alat Musik yang kerap dipakai yakni musik kolintang.Alat musik ini dipakai saat penyambutan, mengiringi upacara adat, pertunjukan tari, pengiring nyanyian dan bisa digunakan untuk pertunjukan musik. Alat musik ini dibuat dari kayu khusus dengan cara dipukul. Musik ini akan berpadu dengan lagu yang dinyanyikan yakni "SI PATOKAAN". Lagu ini merupakan lagu yang sangat terkenal di wilayah MINAHASA, Provinsi Sulawesi Utara. Lagu ini memiliki makna yang sangat dalam bagi yang akan mendengarkannnya. Dalam lagu ini terdapat kata-kata "sayang-sayang si patokaan"yang melukiskan luapan perasaan kasih sayang seorang ibu kepada sosok anaknya yang akan memantapkan diri kearah yang lebih matang/serius/dewasa. Lewat goresan lagu ini lebih mengarahkan pandangannnya kepada anak Pria yang akan merantau seperti keterkaitan dengan lirik lagu "SI PATOKAAN". Tidak hanya meluapkan rasa sayang secara emosional terhadap anak lewat lirik lagu namun, lirik "Matego tego gorokan sayang" menggambarkan kesan Ibu yang menunjukkan keadaan kelam yang sebenarnya telah terjadi. Mengkiaskan dalam kandungan liriknya keadaan orang sakit dan bahkan terjadi kematian.Hal tersebut bukanlah sebuah kesan yang menonjolkan pesimis kepada jati diri anak namun, Ibu memberikan kesan lebih berhati-hati terhadap hal yang baru diperantauan. Dan akhir daripada lirik lagu tersebut ditutup dengan "Mangewo milei lek lako Sayang" yang artinya, Maka pergilah dengan hati-hati sayang. Menjadikan suatu kekuatan baru bagi seorang anak yang akan merantau lewat penutup lirik lagu tersebut. Sehingga lagu ini dapat menambah kesan bagaimana sosok Ibu yang sangat mencurahkan kasih sayangnya kepada anaknya dalam hal ini Putra untuk tetap berhati-hati diperantauan, dan memberikan penguatan lewat doa dan motivasi yang diberikan Ibu.
Lagu ini akan terus diturun-temurunkan bagi anak cucu di wilayah tersebut. Karena menjadikan kekuatan yang tidak akan goyah walau arus globalisasi kian merajalela dikalangan anak muda. Penanaman lagu ini biasanya dinyanyikan di acara-acara resmi dan non resmi dan diajarkan dalam lingkup pendidikan untuk terus memperkenalkan budaya yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |