Gambang Semarang merupakan lagu daerah khas Semarang. Lagu ini digunakan dalam seni pertunjukan tari semarangan. Terdapat akulturasi unsur China-Jawa yang dipadukan, bahkan konon penulis lagu ini adalah warga keturunan Tiongkok yang telah lama bermukim di Semarang. Semarang memang terkenal kerap didatangi berbagai etnis karena lokasinya yang sangat strategis. Gambang Semarang saat ini telah dipadukan dengan kolaborasi musik, vokal, tari, dan lawak. Berikut merupakan lirik lagu Gambang Semarang : Ampat penari kian kemari jalan berlenggang, aduh… Langkah gayanya menurut suara irama gambang Sambil bernyanyi, jongkok berdiri kaki melintang, aduh… Sungguh jenaka tari mereka tari berdendang Reff: Bersuka ria, gelak tertawa semua orang kar’na hati tertarik gerak-gerik si tukang gendang Ampat penari membikin hati menjadi senang, aduh… itulah dia malam gembira Gambang Semarang
Judul lagu : Gadis Ngantat Sandi dulu sampai mak ini Gunung Dempo ngak Buket Serelo Maseh saje sededakan Ade di ulu ade di iler Di lembahnye oi sungguh ribang Adat bahi maseh gi ade Benameannye gadis ngantat Peribang bujang begadesan Kebile ngetam ngak musem kawe Itulah name musem di Lahat Begagukan besak-besakan Sanak famili oi balek gale Sandi mane sandi rantau Sandi mane sandi rantau sandi rantau Alangkah senang alangkah ribang Bunteng datang ngak gadis ngantat Malam kele besigekan Malam lah kele begadesan Malam kele besigekan Malam lah kele begadesan Lagu di atas berjudul Gadis Ngantat, diciptakan oleh Alm. Nenenda Kafrawi Rahim. Lagu Gadis Ngantat berasal dari daerah Lahat, Sumatera Selatan. Isi dalam lagu Gadis Ngantat ini menceritakan tentang daerah Lahat itu sendiri, seperti Gunung Dempo dan Bukit Serelo yang letaknya berjauhan, Gunung Dempo di daerah hulu dan Bukit Serelo di daerah hilir.Selain itu, lagu ini juga menceritakan musim di daerah Lahat, yaitu mu...
Pupuh merupakan puisi tradisional sunda yang menggabungkan antara seni sastra dan lagu sunda. Pupuh mempunyai pola rima dan pola jumlah suku kata di setiap barisnya. Pupuh terdiri dari 17 macam pupuh. Pupuh diatur oleh aturan-aturan atau patokan tertentu yang sudah ditentukan seperti guru wilangan, guru lagu, dan watek ( watak ). Istilah istilah dalam pupuh : Pada : bait dalam pupuh sunda yang terdiri dari beberapa baris ( padalisan ). Padalisan : baris atau larik di dalam satu pada ( bait ). Guru wilangan : jumlah suku kata ( engang ) yang terdapat pada setiap padalisan ( baris ). Guru lagu ( sora panungtung ): bunyi huruf vokal terakhir yang terdapat dalam setiap padalisan ( baris ). Watek ( watak ): karakteristik dari pupuh sunda yang berupa sifat, makna, atau tema dari isi yang dimiliki oleh pupuh sunda tersebut. Pupuh Sunda sendiri dibagi ke dalam dua bagian besar, yaitu sekar ageung dan sekar alit. Sekar Ageun...
Ahtoi Porosh, yang berarti sedih hati, merupakan lagu daerah yang berasal dari provinsi Kalimantan Tengah, lebih tepatnya dari suku Dayak Ot Danum. Lagu ini berkisah tentang seorang laki-laki yang sedang jatuh cinta kepada seorang wanita, dan ia mengungkapkan betapa ia sangat mencintai wanita tersebut, seakan dunia milik mereka berdua. Namun, pada akhirnya laki-laki tersebut tidak dapat bertemu wanita itu lagi. Ia juga tak yakin bahwa sang wanita merasakan hal yang sama dengan dirinya. Ia kemudian marah, galau, benci pada dirinya sendiri, sebab jika dahulu ia tidak bertemu dengan sang wanita, ia takkan merasa sedih seperti yang ia alami sekarang. Lagu ini sering dibawakan dalam versi paduan suara, salah satunya dibawakan oleh Paduan Suara SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya saat berlomba di Singapore International Choral Festival tahun 2017. Berikut adalah lirik dari Ahtoi Porosh: Aruk na uash yaku bavikyotaak Eam na ihkok tundah nu ihkok Tahkan ka kiak pelik tongah...
Musik tradisional khas suku Mandar yang biasa disebut Sayang-sayang adalah musik yang dimainkan menggunakan kecapi yang juga alat musik tradisional dari suku Mandar. Namun, seiring kemajuan zaman musik tradisional ini juga mengalami perubahan mulai dari aransemen dan sekarang menggunakan alat musik modern gitar. Sudah sangat jarang sekali dijumpai pemain sayang-sayang tulen yang menggunakan alat musik kecapi. Sayang-sayang sendiri memiliki ikatan spiritual yang sangat kuat sekali bagi suku mandar, karena dianggap sebagai warisan nenek moyang, disamping itu musik tradisional yang biasa dibarengi dengan lagu tradisional suku mandar ini memiliki ke-khasan nya sendiri dari musik-musik lain sehingga sangat mudah dikenali, yaitu pada petikan-petikan senar yang dapat mendamaikan hati dan jiwa pendengar. salah satu contoh musik tradisional suku mandar - > https://www.youtube.com/watch?v=JyIpQxD3Xho
Kompor Meleduk merupakan sebuah lagu yang diciptakan oleh musisi betawi Benyamin Sueb. Lagu tersebut merupakan lagu khas Betawi yang telah dicampur dengan unsur modern. Kompor Meleduk Aah?! Nya' banjir! Jakarta kebanjiran, di Bogor angin ngamuk Rumeh ane kebakaran gare-gare kompor mleduk Ane jadi gemeteran, wara-wiri keserimpet Rumeh ane kebanjiran gara-gara got mampet Aa~ti-ati kompor meledug Aa~ti ane jadi dag-dig-dug (heh.. jatuh duduk) Aa~yo-ayo bersihin got Jaa~ngan takut badan blepot Coba eneng jangan ribut, jangan pade kalang kabut Aarrrggh!! Referensi: https://www.liriklaguindonesia.com/kompor-meledug-benyamin-sueb #OSKMITB2018
Lagu Manuk Dadali yang berarti lagu tentang burung garuda atau elang merupakan lagu asal tanah Sunda dari Jawa Barat, Indonesia. Lagu ini diciptakan oleh Sambas Mangundikarta. Lagu ini mempunyai lirik yang cukup menarik dan alunan nada yang enak untuk didengar juga membangkitkan semangat nasionalisme dan kebangsaan kita disaat kita mengetahui arti dari lagu ini. Lagu manuk dadali ini juga menceritakan tentang kehidupan harmonis sebuah negara yang punya banyak perbedaan namun harus saling toleransi. Sebanyak apapun orang yang ingin memecah-belah negeri ini, pasti akan selalu ada orang-orang yang mendukung kesatuan dan persatuan Tanah Air Indonesia. Lagu ini mempunyai lirik sebagai berikut : Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang (Terbang melesat tinggi jauh di langit) M é b é rkeun jangjangna bangun taya karingrang (Merentangkan sayapnya tegak tanpa ragu) Kukuna ranggaos reujeung pamatukna ngeluk (Kukunya kokoh dan paruhnya melengkung) Ngapak...
Endah basisir Carita Panorama Selat Sunda Dijugjug parawisata Datang ti mancanagara Ombak nu paudag-udag Kikisik meresik resik Batu karang patarenggang Cita rasa kaendahan Mun pareng srangenge surut beungeut laut mungpuhurung kulayut pamayang geus bebelayat nyungsruk irup nyungsi urip keur isuk Makna dari lagu ini kental dengan wisata Pantai Carita yang selalu penuh akan pengunjung baik dari domestik dan mancanegara. Selain itu Pantai Carita dimanfaatkan oleh para nelayan untuk melaut mencari nafkah . Adapun untuk pencipta lagu tersebut tidak diketahui (Anonim), karena lagu tersebut biasanya dinyanyikan turun-temurun di masyarakat Banten. #OSKMITB2018 #FITB2018 #CintaBudayaBangsa
Calung Dalengket merupakan kesenian yang dimainkan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri atas 9 orang. Setiap anggota memainkan alat musik yang berbeda. Satu orang bertugas sebagai juru suling toleat. Alat musik gong dimainkan oleh tiga orang. Sisanya, yaitu pemain kesembilan, bertugas sebagai pemain pengganti. Calung Dalengket berkembang di Kecamatan Lemah Abang. Saat ini Lemah Abang memang sudah tidak terdaftar dalam peta administratif Kabupaten Bekasi. Kecamatan tersebut telah mengalami pengubahan nama menjadi Cikarang Timur. Mulanya kesenian Calung Dalengket merupakan permainan anak-anak gembala. Mereka biasa memainkannya setelah musim di sawah. Saat ini kesenian tersebut juga dimainkan oleh orang tua dan warga lain dari berbagai kalangan usia Saat ini Calung Dalengket dimainkan dengan sistem kompetisi. Acara yang digagas oleh Bapak Ahmad dan Bapak Endang ini dapat diikuti oleh semua warga baik laki-laki maupun perempuan. Meski berlabel kompetisi, lomba Calung Dale...