Bahan: 1/2kg Singkong potong kotak kotak 2cm Kunyit giling 7 Bawang putih giling Garam 1bungkus Kaldu bubuk/ penyedap rasa 1sdm Ebi goreng/gongseng (untuk Kerupuk nepo) 1 lembar daun kunyit iris tipis tipis (untuk Kerupuk nepo) Cara: Singkong potong kotak kecil kecil,lumuri kunyit giling. Goreng 1/2 matang Siapkan di mangkok air,yang sudah di beri bawang putih giling,garam,dan kaldu bubuk. Singkong yang setengah matang tadi di angkat,di masukkan ke dalam mangkok yang berisi air berbumbu.tunggu hingga singkong mekar dan lembut. Goreng kembali singkong yang sudah mekar tadi,hingga garing.angkat tiriskan. Goreng daun kunyit hingga garing,angkat Goreng ebi/bisa juga di gongseng tanpa minyak.aduk bersama singkong yang sudah di tiriskan,beri daun kunyit goreng.siap di santap. sumber : bunda-inong.blogspot.co.id/2014/06/karupuk-nepoganepo.html
Di Rengat, Riau, kedondong ternyata diolah menjadi dodol yang nikmat rasanya. Dodol kedondong terbuat dari bahan-bahan seperti buah kedondong, gula, dan wijen. Warna dodol ini cokelat terang, tidak seperti dodol lainnya yang biasanya berwarna gelap. Rasanya tidak terlalu manis dan tidak terlalu asam namun baunya harum memikat. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/01/jajanan-khas-riau/
Mie sagu juga merupakan makanan khas masyarakat Melayu Riau khususnya di daerah Selat Panjang, Kabupaten Meranti, Provinsi Riau. Tekstur mie sagu berbeda dengan mie kebanyakan. Mie sagu memiliki tekstur yang kenyal dan biasanya dioleh dengan tambahan teri, daun kuncai dan juga tauge. Bumbu-bumbu yang digunakan juga cukup sederhana namun nikmatnya sangat menggoda. Mie sagu ini sangat baik disantap setiap hari khususnya bagi mereka yang mau diet atau sedang menderita diabetes sebab mis sagu ini memiliki kandungan karbohidrat yang sangat rendah dan terbukti mampu menurunkan gula darah. Mie sagu terbuat dari sari pati sagu murni. Di Indonesia pohon sagu terdapat di daerah Maluku, Papua, dan Riau. Namun, daerah yang benar-benar menjadikan sagu ini sebagai mie hanya ada di provinsi Riau. #OSKMITB18
Memiliki lebih dari 17.000 pulau, Indonesia merupakan salah satu, atau mungkin negara dengan diversitas budaya dan etnis paling beragam. Tiap daerah, dari Sabang hingga Merauke, seperti memiliki keunikan dan kearifan masing-masing. Mulai dari elemen seni, bahasa, folklore, dan juga kuliner. Membahas tentang kuliner Indonesia seperti tidak ada habisnya. Indonesia memiliki keberagaman kuliner yang mencerminkan warna kehidupan di daerahnya masing-masing, yang tentu saja menjadikannya suatu daya tarik tersendiri. Berbicara tentang makanan Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa makanan 'Rendang' pasti selalu muncul sebagai topik perbincangan. Siapa yang tidak tahu rendang? Makanan olahan daging khas Sumatra Barat ini telah terkenal hingga mancanegara. Rendang pun pernah dinobatkan oleh media luar CNN sebagai World's Number 1 Best Food . Tapi tahukah kamu, bahwa ada beberapa versi Rendang dari daerah lain yang tak kalah ciamik nam...
Kacang pukul adalah makanan khas provinsi Riau, yang tepatnya berasal dari daerah Bagan Si Api-Api. Makanan ini adalah makanan ringan dan biasa menjadi buah tangan bagi orang-orang yang berkunjung ke Riau. Bahan dasar kacang pukul adalah kacang tanah, yang dicampur dengan gula dan dibuat dengan cara dipukul-pukul, serta digiling hingga bahan-bahan menyatu, lalu dicetak sesuai dengan bentuk kemasan. Dalam penyajiannya, kacang pukul biasanya disajikan untuk satu atau dua kali gigitan. Rasa yang timbul dari kacang pukul sendiri adalah manis gula dan asin kacang. Kalau singgah ke Riau, cobalah untuk membeli dan mencicipi kacang pukul ini. #OSKMITB2018
Jika biasanya mie dibuat dari tepung terigu, lain halnya dengan mie sagu ini yang dibuat dari sagu sesuai dengan namanya. Ciri khas lain dari mie sagu khas Riau ini adalah adanya tambahan ikan bilis, tauge dan potongan daun kucai ketika disajikan, tentunya menambah cita rasa mie sagu menjadi lebih mantap dan lezat. Mie sagu merupakan salah satu makanan khas dari Kota Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Mie ini banyak ditemui dan dijual di daerah Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti dan daerah Pekanbaru serta beberapa daerah lainnya yang ada di Riau. Mie sagu merupakan mie yang terbuat dari tepung sagu lansung dari pabrik sagu Selatpanjang. Selatpanjang merupakan kota dengan penghasil sagu dengan kualitas terbaik di Dunia. Sagu pohon sagu disini tumbuh dengan subur walaupun tanpa di rawat. Salah satu bentuk olahannya yang terkenal dan paling digemari ialah Mie Sagu. Mie sagu ini Kenyal, berkhasiat tinggi, karena mengandung karbohidrat tinggi sehingga sagu jug...
Jika biasanya mie dibuat dari tepung terigu, lain halnya dengan mie sagu ini yang dibuat dari sagu sesuai dengan namanya. Ciri khas lain dari mie sagu khas Riau ini adalah adanya tambahan ikan bilis, tauge dan potongan daun kucai ketika disajikan, tentunya menambah cita rasa mie sagu menjadi lebih mantap dan lezat. Mie sagu merupakan salah satu makanan khas dari Kota Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Mie ini banyak ditemui dan dijual di daerah Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti dan daerah Pekanbaru serta beberapa daerah lainnya yang ada di Riau. Mie sagu merupakan mie yang terbuat dari tepung sagu lansung dari pabrik sagu Selatpanjang. Selatpanjang merupakan kota dengan penghasil sagu dengan kualitas terbaik di Dunia. Sagu pohon sagu disini tumbuh dengan subur walaupun tanpa di rawat. Salah satu bentuk olahannya yang terkenal dan paling digemari ialah Mie Sagu. Mie sagu ini Kenyal, berkhasiat tinggi, karena mengandung karbohidrat tinggi sehingga sagu jug...
Bolu kemojo adalah kue bolu khas Kota Pekanbaru. Apa yang membedakan bolu ini dengan bolu-bolu yang lainnya? Jika bolu yang lainnya memiliki struktur seperti bolu pada umumnya, bolu kemojo berbeda, karena struktur bolu ini sedikit seperti bika ambon. Bolu kemojo memiliki sedikitnya dua varian rasa, yaitu pandan dan durian. Mengapa juga dinamakan bolu kemojo, karena bolu ini berbentuk seperti bunga kemboja. Oleh-oleh khas Riau ini tidak akan bisa ditemukan di daerah selain Provinsi Riau. Maka kalau main ke Riau, jangan lupa untuk mencicipi bolu kemojo ya!
Tanjung Pinang dulunya merupakan ibu kota provinsi Riau. Namun, dengan seiring berjalannya waktu, ibu kota Riau diganti menjadi pekanbaru. Sekarang, Tanjung Pinang merupakan pusat pengolahan atau sumber bahan baku. Buktinya, Pada tahun 2001, sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun perekonomian Kota Tanjungpinang yaitu sebesar 35,54% kemudian diikuti oleh sektor industri pengolahan 15,37%, sektor bangunan 13,29%, sektor jasa-jasa 12,51%, dan sektor pengangkutan dan komunikasi 10,82%. Sedangkan sektor lainnya meliputi sektor listrik, gas, dan air bersih, keuangan, pertanian, dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 12,47%. Tanjung Pinang terkenal dengan berbagai macam makanan yang menggunakan bahan-bahan yang tidak biasanya digunakan dalam masakan sehari-hari. Contohnya seperti; bambu (muda) dan siput. Siput seringkali diolah menjadi makanan gulai, yang dikenal dengan gulai siput. Meskipun banyak orang yang t...