49 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Keramat Bujang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Di satu bagian hutan, dikenal dengan nama Ai’ Membiding, Desa Bantan, terdapat dua buah makam, yaitu Makam Tu’ Rangga Tuban dan isterinya dan di Gunung/Bukit Bujang terdapat pula makam, dikenal sebagai Keramat Bujang. Dari dan untuk ketiga tokoh ini diceritakan tentang kehebatan Tu’ Rangga Tuban dan Bujang. MENURUT cerita yang berkembang di daerah Bantan, Tu’ Rangga Tuban berasal dari Tanah Jawa. Beliau mempunyai dua isteri dan seorang anak angkat bernama Bujang. Kehebatan Tu’ Rangga Tuban ini sangat dikenal dan termasyhur ke seluruh wiayah sekitar Bantan Kecik. Dalam kesehariannya, di lengan kiri beliau selalu terpasang sebuah batu asah yang dikenakan jika akan bertempur menghadapi musuh-musuh yang datang dari sungai dekat Kampung Bantan, yaitu Ai’ Sapai. Batu asah ini sekarang masih ada dan jika kita akan mengasah parang di daerah tersebut memang parangnya akan cepat tajam tapi selalu mengakibatkan luka bagi pemiliknya atau orang yang mengas...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Padang Muang Anak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

DIRIWAYATKAN kira-kira abad XIII, Pulau Belitung pernah mengalami suatu musim Barat Ijau, yakni kemarau panjang yang melebihi kemarau yang datang biasanya. Kemarau ini mengakibatkan dimana-mana terjadi kekurangan air baik untuk keperluan minum maupun kebutuhan rumah tangga. Tersebutlah kisah seorang ibu bernama Dambe’ berjalan terseok-seok mendukung seorang anaknya kesana-kemari. Anak yang ada dalam gendongannya itu baru bisa merangkak. Tangan kirinya nampak menjinjing sebuah gerebog (tempat air beraal dari tempurung kelapa yang diambil dagingnya tanpa memecahkan tempurung, red.). Sementara tangan kanannya mengapit anaknya. Sudah setengah hari Mak Dambe’ mencari air sambil menggendong anaknya. Terakhir ia menyusuri kaki Gunung Tajam, tapi belum juga mendapatkan air. Sementara anaknya sudah mulai menangis kehausan. Saking haus dan kecapekan Mak Dambe’ duduk melepaskan lelah di atas sebuah batu sambil melayangkan pandangannya kalau-kalau ada petunjuk dimana ia bisa m...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Keramat Gunung Tajam
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Pada masa pemerintahan kiai Agus Bustam yang bergelar Depati Cakraningrat IV (1700-1740) di kerajaan Balok,Pulau Belitung,datanglah seorang mubalig islam dari daerah Aceh yang bernama Sayid Hasan Bin Abdullah atau syekh Abubakar Abdullah.Maksud kedatangan beliau ialah untuk menyebarkan agama islam di pulau itu.Beliau masuk ke Pulau Belitung melalui Sungai buding,45 Km dari kota Tanjung Pandan.                 Dari desa ini,beliau menyebarkan agama islam ke seluruh pelosok Pulau Belitung.Beliau selalu di sertai oleh murid nya,yaitu Tuk kundo.Tuk Kundo sering menobatkan orang yang kafir.Tidak terasa sudah banyak daerah yang penduduk nya masuk agama islam.Setiap daerah yang prnduduk nya masuk agama islam,di daerah itu didirikan masjid untuk beribadah.Mesjid pertama di bangun oleh Syekh Abubakar Abdullah berada di kampung Badau.              &nb...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Cerita Layang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

     Tersebutlah sebuah kisah dua orang hulubalang kakak beradik yang tersohor. mereka bernama Ratu Tunggak Rantau Sawangan Ramas Tanduan dan adiknya Cerita Layang. Ratu Tunggak Rantau mempunyai tiga orang anak, yaitu Itam Manis, Sindiran Dewa, dan si bungsu bernama Dewa Pasindiran. Ratu memerintah Tanjung Landan dengan adil, rakyatnya hidup damai dan saling menolong. Sedangkan Cerita layang sejak berumur sepuluh tahun meninggalkan negrinya tanpe meninggalkan pesandan tak ada kabar beritanya.          suatu hari ketika Cerita layang sedang duduk di tepi lautUjung Tanjung di Pulau Rencong, terlihat olehnya Pangeran Cilibumi Aceh berlayar menuju ke hulu Ketahun untuk menagih hutang. Kabarnya pangeran Cili selalu menabur racun bila orang yang berhutang tidak mau membayar hutangnya. Melihat gelagat tersebut Cerita Layang mencegat laju Pangeran Cili.         "Pangeran Cili, sebaiknya kau urungkan niat jahatmu itu. Kau terla...

avatar
Roro
Gambar Entri
Putri Piang Gading
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Pada jaman dahulu kala, di sebuah desa yang bernama kelekak nangak yang terdapat di kecamatan membalong, hiduplah sepasang suami-istri yang miskin dan tidak mempunyai anak. sang suami bernama pak inda, sedangkan sang istri bernama bu tumina. mereka tinggal di sebuah rumah kecil yang beratap rumbia dan berlantai kayu gelegar berlapik jerami. untuk memenuhi kebtuhan kuasa hidup sehari-hari, mereka menanam padi di ladang dan menangkap ikan dengan cara memasang pukat di tepi laut. ketika air surut, ikan-ikan akan terperangkap dalam pukat itu. pada suatu hari, demam isu panen padi bersempurnaan dengan waktu air laut surut. pak inda betare (berpamitan) kepada istrinya untuk melihat sero yang dipasang di tepi laut. “dik! hari ini abang akan pergi memeriksa sero di tepi laut. bagaimana kalau saudara termuda sendiri saja yang berangkat ke ladang memanen padi?” tanya sang suami. “baik, bang! kebetulan juga hari ini kita tidak mempunyai lauk untuk makan siang,”...

avatar
Roro
Gambar Entri
Si Kelingking
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Dahulu, hiduplah sepasang suami istri di sebuah desa di Pulau Belitung. Walaupun hidup miskin, mereka tetap rukun dan bahagia.  Namun, mereka belum mempunyai anak. Mereka tidak putus asa hampir setiap saat berdo'a kepada Tuhan.    "Ya, Tuhan! Karuniakanlah kami seorang anak, walaupun sebesar  kelingking !" Itulah do'a yang selalu mereka panjatkan. Tidak berapa lama sang istri mengandung.    Beberapa bulan kemudian, sang istri pun melahirkan. Alangkah terkejutnya mereka, ketika melihat bayinya hanya sebesar kelingking. Oleh karena itu, mereka memberinya nama  Kelingking .    Si Kelingking  mempunyai kebiasaan aneh. Walaupun badannya sangat kecil, tetapi si Kelingking mampu menghabiskan makanan yang banyak. Orang tuanya jadi sering kerepotan. Mereka miskin. Untuk makan sehari-hari saja susah. Ditambah kerakusan si kelingking maka kesabaran mereka jadi hilang.    Akhirnya, mereka memutu...

avatar
Roro
Gambar Entri
Ketiris dan Kelayang #DaftarSB19
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

                         KETIRIS                 DAN             KELAYANG                   (CERITA RAKYAT DARI BELINYU)                                                                      OLEH:                   &...

avatar
Mariyana
Gambar Entri
Hikayat Budiman
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Cerita ini termasuk cerita berbingkai, sebagaimana cerita klasik pada umumnya dan dapat menjadi bahan bacaan siswa sekolah. Dalam cerita ini disebutlah nama Bayan yang budiman. Bayan adalah nama burung yang dapat berbicara, baik hati, dan memiliki sifat-sifat terpuji seperti layaknya manusia. Ia pun pandai bercerita tentang segala hal yang mengandung hikmah bagi siapapun yang mendengarnya. Isi ceritanya biasanya berupa nasihat yang bermanfaat, khususnya bagi manusia, seperti cerita tentang anak yang harus berbakti kepada kedua orang tuanya, istri yang harus setia kepada suaminya, dan manusia yang harus selalu berdoa memohon pertolongan Allah, Tuhan semesta alam ini. Ia tidak mau berbuat jahat,keji,dan berbicara yang tidak ada manfaatnya.Oleh karena itulah,ia disebut burung bayan yang budiman. Cerita rakyat ini sarat dengan nilai-nilai luhur, seperti imbauan atau ajakan untuk selalu berbuat kebaikan dan unsur keagamaan.

avatar
Widra
Gambar Entri
Karena Berebut Kelekak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kepulauan Bangka Belitung

Ribuan tahun yang lalu Pulau Bangka begitu indah dan memesona. Tanahnya subur. Berbagai jenis pohon tumbuh menghijau sejauh mata memandang. Pantainya berpasir putih dan sangat bersih. Air lautnya berwarna biru, jernih, tenang, dan menyejukkan mata. Suara ombaknya terdengar merdu memecah kesunyian alam. Keindahannnya sungguh menggugah jiwa dan seakan-akan mengundang kita agar selalu memandang dan menikmatinya. Pada waktu itu hanya ada beberapa kampung di pulau itu. Penduduknya pun tidak banyak. Mereka hidup dengan damai dan sejahtera. Tidak pernah terjadi permusuhan antara kampung yang satu dengan kampung yang lain. Semua kebutuhan mereka dipenuhi oleh alam sekitarnya. Ada padi, jagung, ubi, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang tumbuh dengan subur. Apa yang mereka tanam selalu tumbuh dengan baik walau tanpa pupuk. Sungainya jernih sehingga terlihat banyak ikan bergerombol kian kemari. Penduduk dapat menangkapnya dengan memancing atau dengan memakai lukah (alat tangkap khusus yang terb...

avatar
Widra