Sampuraga adalah sebuah cerita rakyat dengan beberapa versi, versi pertama berasal dari kisah nama tokoh cerita dari suku Dayak Tomun yang berasal daerah Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah , Indonesia , di Lamandau Legenda Bukit Sampuraga bercerita tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi bukit batu. Sebuah bukit yang mirip reruntuhan kapal yang telah membatu di desa Karang Besi , Kabupaten Lamandau , tepatnya 2 kilometer dari tepian sungai Belantikan , dinamai menurut legenda ini. Bukit Sampuraga , demikian nama obyek wisata Pemerintah Kabupaten Lamandau tersebut, diyakini memiliki bagian dek dan layar kapal Sampuraga.
Suku Dayak Maanyan (olon Maanjan/meanjan) atau Suku Dayak Barito Timur merupakan salah satu dari bagian sub suku Dayak dan juga merupakan salah satu dari suku-suku Dusun (Kelompok Barito bagian Timur) sehingga disebut juga Dusun Maanyan. Suku-suku Dusun termasuk golongan rumpun Ot Danum (Menurut J.Mallinckrodt 1927) walaupun dikemudian hari teori tersebut dipatahkan oleh A.B Hudson 1967 yang berpendapat bahwa orang Maanyan adalah cabang dari "Barito Family". Mereka disebut rumpun suku Dayak sehingga disebut juga Dayak Maanyan. Suku Dayak Maanyan mendiami bagian timur provinsi Kalimantan Tengah, terutama di Kabupaten Barito Timur dan sebagian Kabupaten Barito Selatan yang disebut Maanyan I. Suku Dayak Maanyan juga mendiami bagian utara provinsi Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Tabalong yang disebut Dayak Warukin. Dayak Balangan (Dusun Balangan) yang terdapat di Kabupaten Balangan dan Dayak Samihim yang terdapat di Kabupaten Kotabaru juga digolongkan ke dalam suku Dayak...
Syahdan di daerah aliran Sungai Mahoroi hiduplah seorang lelaki bernama Sangi. Ia dikenal sebagai pemburu tangguh. Piawai ia menyumpit. Sangat jarang sumpitannya meleset dari sasaran yang dibidiknya. Pada suatu hari ia kembali berburu di hutan. Ketika itu Sangi merasakan keanehan yang sangat mengherankannya. Sama sekali ia tidak melihat seekor hewan buruan. Tidak juga hewan-hewan besar maupun hewan-hewan kecil. Karena tidak juga menemukan hewan buruan setelah berusaha keras mencari, Sangi pun berniat pulang kembali ke rumahnya. Hatinya kesal berbaur sedih. Serasa untuk pertama kali dalam perburuannya, Sangi pulang dengan tangan hampa. Dalam perjalanan pulangnya, Sangi melewati pinggir sungai. Terbelalak ia ketika melihat kondisi pinggir sungai itu yang terlihat keruh. Sangi mengerti, itu pertanda ada babi hutan yang baru saja minum air dari sungai itu. Dengan hati-hati Sangi meneliti. Benar dugaannya. Ia menemukan jejak-jejak kaki babi hutan di tanah di dekat sungai itu. San...
Seorang gadis cantik tampak kebingungan menyusuri Sungai Rungan. "Tapih, apa yang sedang kau cari?" teriak ayahnya. Gadis bernama Tapih itu menjawab, "Topiku Ayah, topiku hanyut saat aku mandi." Mereka berdua menyusuri Sungai Rungan untuk mencari topi itu. Tak terasa, mereka telah sampai di desa tetangga, Desa Sepang Simin. Ternyata topi Tapih ada di desa itu. Pemuda bernama Antang Taung menemukannya. Ayah Tapih menawarkan hadiah pada Antang Taung sebagai ucapan terima kasih, namun pemuda itu menolaknya. "Jika diizinkan, saya bermaksud menikahi putri Bapak," pinta Antang Taung yang jatuh cinta pada Tapih sejak pandangan pertama. Tapih tersipu mendengar permintaan Antang Taung itu. Ketika ayahnya meminta pendapatnya, Tapih hanya mengangguk setuju. Pesta pernikahan pun digelar dengan meriah. Setelah menikah, sesuai dengan adat setempat, pasangan pengantin baru harus tinggal di rumah orangtua masing-masing secara bergantian. Adat itu dirasa berat oleh Antang Taung dan Tapih...
Cerita rakyat papalui mengisahkan tentang seorang ayah yang budeg di karenakan kotoran telinganya yang begitu banyak kadang cerita ini di ceritakan oleh orangtua pada jaman dulu untuk meniduri anaknya atau kadang cerita ini di ubah oleh sang pendongeng untuk menakuti anak anak yang nakal dan tidak ingin tidur siang lalu papalui di ceritakan sebagai orang yang mengerikan namun papalui memiliki keluarga yang sangat menyayanginya.Sekian dari saya jika anda ingin menambahkan kalian bisa mengatakannya kepada saya.
“Hi hi hi!” Suara tawa nenek sihir terdengar menyeramkan. Nenek buruk rupa itu baru saja turun seorang diri dari bukit batu tempatnya balampah. Bukit batu itu berbentuk aneh, batu-batunya seperti disusun dengan rapi. Mendengar suara tawa yang menyeramkan itu, Puteri Intan ketakutan. Jantungnya berdetak kencang. Sambil berjalan mundur, ia mengelus dada. Tak berani ia mengarahkan pandangan ke arah nenek sihir. “Gadis cantik, siapa namamu? Kenapa kamu ada di tengah hutan ini?” tanya si nenek sihir. Dengan ujung tongkat, ia mengangkat dagu Puteri Intan agar dapat melihat wajahnya. “Aku Puteri Intan. Ayahandaku, Raja Kalang, telah mengusirku dari istana,” jawab Puteri Intan dengan suara bergetar. “Emmm, kebetulan sekali aku bertemu dengan gadis yang terbuang. Aku akan menyihirmu menjadi seekor binatang dengan ilmu yang baru kuperoleh, hi hi hi!” tawa nenek sihir. “Ampun, Nek! Jangan sihir aku!...
Alkisah, di sebuah desa tinggallah seorang janda dan dua anak laki-lakinya. Oleh penduduk desa, sang ibu dipanggil Indu Palui, sebab anaknya yang sulung bernama Palui. Setiap hari Indu Palui bekerja di kebun sayur yang terletak di pekarangan belakang rumahnya sambil momong anak bungsunya. Berkat tangan dinginnya, tanaman di kebun itu tumbuh subur sehingga ada saja sayuran yang bisa dijual di pasar. Indu Palui sangat menyayangi kedua anaknya, terutama Palui. Akibatnya, Palui tumbuh menjadi anak yang pemalas. Suatu hari, Indu Palui sedang berada di kebunnya untuk menyiangi rumput liar yang tumbuh di antara tanaman sayurnya. Tiba-tiba ia menemukan dua ekor sangkalap montak, yaitu belalang yang berukuran sangat besar dan biasa dimakan sebagai pengganti daging. Indu Palui sangat senang karena belalang itu bisa dimasak untuk dijadikan makan siang mereka bertiga. Bergegas dibawanya kedua belalang itu ke dapur rumah dan mengurungnya dalam sangkar kayu kecil...
Danau Malawen adalah sebuah danau yang terletak di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Indonesia. Menurut cerita yang beredar di kalangan masyarakat setempat, danau yang di tepiannya terdapat beragam jenis anggrek ini dahulu merupakan sebuah aliran sungai yang di dalamnya hidup berbagai jenis ikan. Namun karena terjadi peristiwa yang mengerikan, sungai itu berubah menjadi danau. Peristiwa apakah yang menyebabkan sungai itu berubah menjadi danau? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita Asal Mula Danau Malawen berikut ini. * * * Alkisah, di tepi sebuah hutan di daerah Kalimantan Tengah, Indonesia, hidup sepasang suami-istri miskin. Meskipun hidup serba pas-pasan, mereka senantiasa saling menyayangi dan mencintai. Sudah sepuluh tahun mereka berumah tangga, namun belum juga dikaruniai seorang anak. Sepasang suami-istri tersebut sangat merindukan kehadiran seorang buah hati belaian jiwa untuk melengkapi keluarga mereka. Untuk itu, hampir setiap mal...
Pada jaman dahulu kala, di sebuah desa yang kini disebut dengan Candiwulan, di desa tersebut tinggallah seorang wanita cantik berparas anggun dan bertubuh molek. Dia pun pandai menari, ketika itu adalah masa kejayaan bagi para penari. Para penari itu biasa dipanggil ronggeng atau nyai ronggeng. Kecantikannya terkenal sampai ke penjuru desa, hampir semua pemuda di desa itu pun jatuh cinta padanya. Ia pun bingung bagaimana untuk memutuskan siapa yang pantas mendapatkannya. Mengingat bahwa ia adalah seorang ronggeng yang cukup popular, ia pun tidak ingin jual murah kepada mereka. Maka untuk memutuskannya, di adakanlah sayembara untuk memutuskan secara adil siapa yang berhak mendapatkan sang ronggeng ini. Lalu diadakanlah sayembara itu, persaingan sangat ketat di antara mereka. Dari sekian banyak pemuda yang mengikuti sayembara tersebut, hanya menyisakan tiga orang pemuda saja. Lalu sang ronggeng pun bingung bagaimana untuk memilih satu dari ketiga pemuda ters...