Pada zaman dahulu kala hiduplah sepasang suami istri yang bernama Sitti Fatimah dan Syayyid Abdurrahman yang lbih dikenal dengan Birenggono disebuah dusun kecil bernama dusun Langgher Dejeh diperbatasan desa Ketapang Daya dan desa Ketapang Timur kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang. Sepasang suami istri tersebut berasal adri pulau Kalimantan datang ke Madura bersama adik Birenggono yaitu Syayyid Abdurrokhim yang kemudian lebih dikenal dengan Birenggana untuk menyebarkan agama Islam. Mereka dikenal masyarakat setempat memiliki keluhuran budi dan ilmu kesaktian, sehingga masyarakat manaruh hormat kepada mereka. Birenggono dan Birenggana sering melanglang buana dalam waktu yang lama untuk menyebarkan agama Islam. Pada suatu hari ketika Birenggono sedang duduk ditepi jalan dekat rumahnya Nampak dari kejauhan terlihat ada seorang sedang memikul karung, setelah mendekat kemudian Birenggono menyapa pak tua tersebut : “Mau kemana Pak? “. “Mau pulang ke Pancor pak!” j...
Artikel blog The Jombang Taste kali ini membahas salah satu cerita rakyat Jawa Timur, yaitu Babad Tanah Surabaya. Cerita Babad Surabaya menceritakan sejarah dan asalusul daerah Surabaya pada masa lalu hingga memiliki nama seperti saat ini. Kisah sejarah kelahiran Kota Surabaya tidak bisa dilepaskan dari nama Jaka Jumput, Jaka Dolog dan Jaka Truna. Berikut ini cerita selengkapnya. Konon pada zaman dahulu Cakraningrat Bupati Sampang Madura mengutus Gajah Seta dan Gajah Menggala ke Surabaya. Utusan itu diikuti oleh Pangeran Situbondo beserta beberapa pengawalnya. Maksud utusan itu untuk menyampaikan surat lamaran terhadap putri Bupati Surabayayang bernama Putri Purbawati. Pangeran Cakraningrat melamar Purbawati untuk dijadikan istri Pangeran Situbondo. Karena Bupati Sampang dan Bupati Surabaya masih ada pertalian keluarga, lamaran itu diterima dengan senang hati. Akan tetapi, Purbawati mengajukan tiga syarat, yaitu: pertama, Pangeran Situbondo harus dapat menebang hutan Surabaya un...
Pada jaman dahulu terdengar cerita seorang ahli pejalan yang bernama Kadiman. Kadiman adalah orang sakti yang mempunyai ilmu yang tinggi. Beliau adalah perampok yang bengis yang tidak segan melukai korbannya. korban beliau adalah orang-orang kaya yang mempunyai harta berlimpah. tetapi beliau sangat licin seperti belut dia tidak mudah ditangkap. Namun Kadiman tetaplah sosok orang yang berwibawa dan disegani oleh orang banyak dengan latar belakang sebagai perampok. suatu hari kadiman duduk di pinggir jalanbersama teman-temannya, kemudian terdengar bunyi sandal yang menuju ke arah kadiman yang sedang duduk bersama teman-temannya itu, tidak lama berselang bunyi sandal itu semakin dekat dan terlihatlah seorang gadis cantik, alim yang tidak salah lagi gadis itu adalah anaknya seorang kiai terkenal di kampung itu. selang beberapa hari kardiaman masih terbayang-bayang dengan gadis itu dan kardiman terus mencari info tentang gadis itu dan setelah mengetahui informasi ten...
Legenda Sarip Tambak Oso terjadi ketika Belanda dengan kompeninya masih menjajah ibu pertiwi..tidak ada catatan tahun sejarah peristiwa perlawanan Sarip Tambak Oso terhadap kompeni Belanda karena mungkin tokoh Sarip hanyalah “kerikil-kerikil kecil” sejarah bangsa Indonesia dalam melawan Belanda. Dulu cerita ini sering dimainkan dalam kesenian LUDRUK JAWA TIMURAN, dan setiap orang Sidoarjo pasti tau dan kenal siapa SARIP TAMBAK OSO!! SARIP TAMBAK OSO adalah nama pemuda kampung yang tinggal di wetan (timur) sungai Sedati Sidoarjo. Dia dikenal sebagai seorang pendekar yang bertemperamen kasar tetapi sangat perhatian pada penderitaan orang-orang miskin yang menjadi korban pemungutan pajak oleh Belanda. Sarip Tambak Oso memiliki ikatan batin dengan ibunya, seorang janda tua yang miskin. Ketika masih kecil Sarip Tambak Oso memakan “lemah abang” (Tanah Merah) bersama ibunya. Lemah Abang tersebut adalah pemberian ayahnya, ” selama ibunya masih hidup, Sarip...
Andai Dewi Kilisuci bersedia menjadi ratu di Kahuripan, barangkali sejarah tidak mengenal kerajaan Jenggala. Tetapi karena sang dewi lebih tertarik pada kesunyian gua Selomangleng (Kediri) daripada pesta pora hedonistik istana, maka Ayahnya, Airlangga merasa perlu membagi kerajaan menjadi dua. Pembelahan kerajaan Kahuripan bukan saja merubah wajah Jawa secara geografis, tapi juga geopolitik dan ekonomi. Pusat pemerintahan yang sebelumnya ada di satu tempat kini menjadi dua. Hanya sayangnya pusat ekonomi tetap menjadi hak sebuah daerah belahan dari Kahuripan. Masing-masing dua daerah belahan Kahuripan ini mempunyai kekuatan dan kelemahan. Jenggala, belahansebelah utara ini kuat dalam ekonomi karena bandar dagang di Sungai Porong termasuk dalam wilayahnya. Sedangkan Dhaha (Kediri) yang bercorak agraris ini lebih kuat dalam bidang Yudhagama, olah keperajuritan, militer, bahkan mempunyai pasukan gajah....
Apa kabar sobat blogger Jombang pembaca setia blog The Jombang Taste? Salah satu kekayaan sejarah budaya Nusantara adalah cerita rakyat yang dituturkan dari mulut ke mulut secara turun-temurun. Beragam asal-usul desa Indonesia diceritakan dari kakeknenek kita saat kita masih kecil. Pada umumnya, cerita asal-usul desa tempat tinggal kita diceritakan sebagai pengantar tidur. Entah karena asyik menyimak cerita dengan khidmat atau karena faktor kelelahan setelah aktitas seharian, biasanya kita pun segera tertidur begitu cerita asal-usul desa itu disampaikan. Kali ini The Jombang Taste akan membahas sejarah dan asal-usul Desa Sidomulyo yang berada di Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Saya mendapatkan sumber cerita ini dari salah satu kerabat yang tinggal di Sidomulyo. Di waktu senggang, kami bercakap dengan santai tentang asal-usul Desa Sidomulyo. Ternyata sosok penting dibalik pembukaan hutan untuk wilayah Desa Sidomulyo bernama Kyai Kabul Singomenggolo. Kyai Kabul Singomenggolo...
Asal mula desa Gedangan Kelurahan Gedangan sudah ada sejak penjajahan belanda dan jepang yang datang ke Indonesia yang menjajah seluruh Negara Indonesia nah salah satunya adalah desa Gedangan yang kena jajah belanda dan inggris. Belanda menyuh atau memerintah rakyat desa Gedangan dipaksa untuk tanam paksa yang diterapkan oleh pemerintah Belanda sejak tahun 1903 yang mengubah pertanian di kota Sidoarjo salah satunya adalah pertanian di desa Gedangan, peraturan yang diterapkan oleh pemerintah belanda adalah tanam paksa tanaman palawija atau baha jawanya adalah “polowijo” yang berupa jagung, ubi kayu dan tanaman yang berada atau yang tumbuh ditanah biasanya orang jawa jaman dulu menyebutnya adalah “polo pendem” seperti kacang-kacangan, kentang, dan wortel. Tahun demi tahun konsisi masyakat desa Gedangan semakin memperhatindan dengan kondisi yang kurang pangan, perintah yang diberikan pemerintahan Belanda kepada masyarakat desa Gedanga...
Didaerah sidoarjo tepatnya dikecamatan taman desa krembangan dusun kedung duro ada cerita (mitos) yang dilakukan masyarakat setempat mengenai asal muasal dusun Kedung Duro. Dahulu sampai sekarang dusun tersebut masi di apit dua kali yang sama-sama dari anak kali brantas. Asal muasal di sebutnya dusun kedung duro, berawal dari seorang madura yang memakai kapal melintasi kali tersebut tiba-tiba kapal tersebut terkena pusaran air yang ada di dusun tersebut sehingga kapal tersebut tenggelam dalam pusaran air,yang konon katanya pusaran tersebut menuju kelaut. Sesudah kejadian itu masih menjadi misteri bagi warga setempat,sehingga warga takut mendekat ke area sungai. Waktu pun terus berputar sehingga sungai itu semakin menjadi misteri yang sangat menyeramkan dengan penghuni buaya-buaya besar sebagi penghuni pusaran sungai tersebut. Disaat gencar-gencarnya agama islam disebarluaskan pada abad 12 datanglah Sayed mas nidhomudin bin hajji bin muham...
Desa Rengel, Kecamatan Rengel, mempunyai tempat wisata alam andalan. Goa Ngerong, namanya. Goa dengan aliran sungai di bawahnya, dan tempat hidup jutaan kelelawar itu menjadi salah satu andalan pendapatan asli desa setempat. Selain sebagai tempat wisata, goa itu juga mempunyai cerita menarik berkaitan dengan Desa Rengel. Cerita yang berkembang secara turun temurun, dan masih akrab di telinga warga desa sampai sekarang. Ada tokoh Dewi Laras, Ki Kumbang Jaya, dan Jala Ijo. Siapakah mereka? Konon, kekeringan pernah melanda di wilayah sekitar Goa Ngerong. Warga kesulitan air karena sumber-sumbernya mengering. Seorang perempuan yang diketahui bernama Dewi Laras juga mengalami hal serupa. Dia sedang hamil tua, dan membutuhkan air untuk persalinan. Dewi Laras terus berusaha mencari air sampai dia harus naik turun bukit (bahasa jawa: Kerengkelan). Cerita dari usaha Dewi Laras menemukan sumber air inilah yang disebut-sebut sebagai awal mula wilayah it...