Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Sidoarjo
Kedung Duro
- 11 Juli 2018
Didaerah sidoarjo tepatnya dikecamatan taman desa krembangan dusun kedung duro ada cerita (mitos) yang dilakukan masyarakat setempat mengenai asal muasal dusun Kedung Duro. Dahulu sampai sekarang dusun tersebut masi di apit dua kali yang sama-sama dari anak kali brantas. Asal muasal di sebutnya dusun kedung duro, berawal dari seorang madura yang memakai kapal melintasi kali tersebut tiba-tiba kapal tersebut terkena pusaran air yang ada di dusun tersebut sehingga kapal tersebut tenggelam dalam pusaran air,yang konon katanya pusaran tersebut menuju kelaut. Sesudah kejadian itu masih menjadi misteri bagi warga setempat,sehingga warga takut mendekat ke area sungai. Waktu pun terus berputar sehingga sungai itu semakin menjadi misteri yang sangat menyeramkan dengan penghuni buaya-buaya besar sebagi  penghuni pusaran sungai tersebut.
Disaat gencar-gencarnya agama islam disebarluaskan pada abad 12 datanglah Sayed mas nidhomudin bin hajji bin muhammad bin abdulloh manshur bin abdul karim bin Abdurohhman Basyaiban dari Sidoresemo melakukan nadar, dengan menaiki kapal bambu(getek) yang sejalur anak sungai brantas yang berarus ke Surabaya, dari posisi ke timur air mengalir. Mbah Sayed berkata aku bakal leren nek kapal iki mandek manud kersane alloh lan aku bakal nyebarno islam nang daerah seng dipanggoni getekku (kapal) mandek, dengan kekusaan Alloh air yang seharusnya membawa kapal tersebut kelaut,malah kapal tersebut berjalan berlawanan dengan arus, kapal pun berjalan kebarat sampai didaerah yang terdapat pusaran air yang menyebabkan bayak korban misterius yang tidak diketaui akirnya. Kapal yang dinaiki mbah nihomudin pun terkena pusaran tersebut sampai beberapa hari, menurut cerita ada dua versi, mbah Sayed ditolong warga setempat, ada juga yang bilang mbah sayed ditolong buaya sungai tersebut.
Sesuai dengan nadarnya, mbah Sayed pun singgah didaerah tersebut sesuai petunjuk ilahi. Mbah Sayed pun menyebarkan agama islam didaearah tersebut yang terkenal ke angkeranya, mbah Sayed dikenal sangat alim, dia juga membabad daerah tersebut dan menamai dusun tersebut dengan dengan sebutan kedung yang artinya pusaran air dan duro artinya orang madura yang tenggelam dalam pusaran air tersebut,maka dusun itu pun dinamai “kedung duro”.Sampai sekarang keturunan dari mbah nidhomudin masih tinggal di dusun tersebut dan ada juga peninggalan beliau dari mulai pondok sampai rumah-rumah belanda yang besar yang ditempati keturunanya sampai sekarang ini.
Kisah karomah beliau.
Ada seorang dari Cirebon yang pingin nyantri,umumnya nyantri kan membawa bekal makanan/uang, santri ini malah sebalikya membawa seekor harimau. Santri dan mbah sayed berdialog.
Santri               : “Yai kulo pengen nderek mondok,dados santri jenengan.......?
Mbah S            : “Iyo cah ora popo,,awakmu teko ndi cah.........?
Santri               : “Kulo ndugi cirebon yai..
Mbah S            : “Awakmu mrene nupak opo cah,kok ngerti nang kene ono pondok........?
Santri               : “Kulo mriki numpak macan yai,lan ngertos pndok niki ndugi ilham..
Mbah S            : “Saiki macanmu mbok dekek endi loh,kok orah ketok......? Ndang lapo koe     dekek kono cah,gumbulno wedus nang kandang konoloh, ben akur....
Santri               : :Mboten yai,engken macan kulo mangan weduse jenengan...
Mbah S            : “Ora popo cah,nek dipangan eo kersane pengeran,ndang agi lebokno mrunu
   macanmu gumbul wedusku..?
Santri               : “Enje yai,leres..
Akirnya santri pun menaru harimau tungganganya kedalam kandang kambing,pastinya kambing itu akan menjadi santapan seekor harimau. Keesokan harinya santri  pun ingin memastikan yang akan terjadi pada kambing kyainya. Dengan kekuasaanAllah kambing mbah sayed sehat-sehat kayak habis makan rumput banyak, si santri pun berkata hammdalla karena kambing kyainya masih hidup. Disisi lain santri pun melihat harimaunya,betapa kagetnya si santri melihat harimaunya yang tinggal tulang belulang.Akirnya mbah Sayed pun menghampiri santrinya dan  berkata,, loh kan cah, awakmu ngerti kan macanmu dipangan wedusku, ngunu kui dudukno kekuasaane Alloh ta’allah,yo wes cah, dadikno iku pelajaran kanggo awakmu, gak selamae wong kuat bakal kuat,mesti ono mongsone kalah, kencengno imanmu, ilmumu gawe panguripan akirat. Santri pun berkata enje yai leres.
 
Sumber: http://alawy7.blogspot.com/2013/10/kedung-duro-cerita-rakyat_5262.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa