Legenda ikan dewa cibulan yang konon merupakan prajurit siliwangi yang dikutuk karena membantah Prabu Siliwangi yang kemudian menjadi ikan. Ikan ini dapat dipercaya membawa berkah bagi yang menyentuhnya, karenanya banyak orang-orang datang ke cibulan baik karena hanya sekedar wisata ataupun mencari legenda ikan dewa. Kolam Cibulan dibangun pada tahun 1939 dan sekarang memiliki beberapa area dengan kedalaman kolam yang berbeda. Harga masuknya pun relatif murah dan anda bisa menyaksikan keindahan alam dari sana seperti gunung ciremai.
Watu Layar Bonang Dahulu kala, pelabuhan yang terkenal di pantai utara pulau Jawa adalah Pelabuhan Kota Lasem, Lasem adalah kota tua pusat pemerintahan sebelum adanya Rembang. Alkisah ada seorang kapten kapal berasal dari Negara China dengan nama Laksamana Cheng Ho, tetapi dijuluki Dampo Awang. Julukan itu diberikan karena ia memiliki kemampuan sebagai juru mudi kapal, perdagangan, strategi perang, dan bela diri yang tinggi. Dampo Awang saat itu sedang berlabuh di Lasem untuk berdagang. Lalu dia ingin mengetahui siapa penduduk pribumi yang mempunyai kemampuan ilmu bela diri yang tinggi, dia sesumbar jika dia menang maka seluruh wilayah Pelabuhan Lasem harus menjadi miliknya, sedangkan jika ia kalah maka ia akan berguru pada orang tersebut. Di Lasem ada sebuah desa yang bernama Bonang, di desa tersebut ada seorang guru yang alim bernama Sunan Bonang, beliau merupakan 1 dari 9 wali yang ternama di pulau Jawa. Dampo Awang pun mendengar tentang Sunan Bonang, orang...
Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Buahbatu dan sering melewati Pasar Kordon, pasti mengenal Curug Ece atau Air terjun kecil Ece. Berlokasi tepat dibawah Pasar Kordon dan saat ini bersebelahan dengan Masjid Agung, Curug Ece memiliki kondisi yang mengkhawatirkan. Warna air yang hitam dan sampah yang menumpuk menjadi pemandangan para masyarakat Kordon. Namun, apakah kalian tahu asal usul penamaan Curug Ece? sejauh ini saya menemukan 3 versi yang berbeda dari asal usul curug ini, cerita ini saya dapatkan dari website, literasi, dan narasumber terkait. baiklah mari kita telaah bersama.. Pertama, seorang laki-laki yang biasa dipanggil Mang Ece -penduduk asli sekitar pasar kordon, seringkali melintasi daerah/curug ini bersama kerbau miliknya setelah selesai membajak sawah. suatu ketika Mang Ece bersama kerbaunya mandi di curug tersebut, entah mengapa Mang Ece terpeleset jatuh dan terhimpit diantara batu besar hingga meninggal. konon katanya jasad dari Mang Ece tidak perna...
Minangkabau adalah suatu suku di Padang, Sumatera Barat. Rata - rata suku orang-orang di Padang adalah suku Minangkabau. Ada sebuah cerita mengenai asal nama suku itu. Pada saat itu Sumatera Barat masih dipegang oleh beberapa daerah - daerah yang masih dikuasai oleh penguasa yang dipanggil datuak. Saat itu, untuk penentuan kekuasaan tersebut biasa dilakukan secara adat dengan adu kerbau. Kerbau yang dimiliki oleh si pemenang akan mengambil kekuasaan kerbau penguasa yang kalah. Saat itu datuak parpatiah nan sabatang menantang datuak katumanggungan untuk pertarungan kerbau tersebut. Akan tetapi karena merasa kerbaunya lebih kecil, datuak katumanggungan menggunakan cara licik. Iya memasang "Minang" atau yang biasa disebut besi pada tanduk kerbaunya. Tentu saja pada akhirnya ia menang dan menguasai tempat kekuasaan datuak parpatiah nan sabatang. Maka dari itu ia menamai daerah tersebut Minangkabau yang berasal dari kata "MINANGA-KABAUA" #OSKMITB2018
Dibalik kemegahan situs pemakaman Plangon peninggalan abad ke 15, tersimpan kisah haru yang mendalam, sebab di situs itulah Jasad seorang jaksa jujur lagi baik budinya yang ditakdirkan wafat terbunuh dalam melaksanakan tugas yang bernama Pangeran Kejaksan. Pangeran Kejaksan merupakan anak ke sembilan dari Pangeran Cakrabuana. Selama hidupnya Pangeran Kejaksan dikisahkan sebagai seorang yang bertanggung jawab dalam bidang hukum di Kesultanan Cirebon. Di tangan beliaulah hukum diputuskan. Beliau juga dikenal sebagai seorang yang cekatan dalam menindak lanjuti laporan soal pelanggaran hukum, khusunya laporan menganai adanya perbuatan kriminal dan hal-hal lain yang berkaitan dengan hukum dan ketertiban kerajaan. Pada abad XIV Pangeran Kejaksan dan kakaknya, Pangeran Panjunan, datang ke Giri Toba beserta pasukannya yang berjumalah sekitar enam puluh orang . Sebelum memasuki Giri Toba, Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan terlebih dahulu memantau daerah disekitarnya dan memerintahkan...
Di sebuah desa di wilayah Sumatera Utara di Tapanuli tinggallah seorang laki-laki bernama Toba hidup seorang diri di gubuk kecil. Toba adalah seorang seorang petani yang sangat rajin bekerja setiap hari menanam sayuran kebunnya sendiri. Sampailah dia dimana tempat biasa dia memancing, mata kail dilempar sembari menunggu, agannya tadi tetap mengganggu konsentrasinya. Tidak beberapa lama tiba-tiba kailnya tersentak, sontak dia menarik kailnya. Diapun terkejut melihat ikan tangkapannya kali ini. Hari demi hari, tahun demi tahun umur semakin bertambah, petani tersebutpun mulai merasa bosan hidup sendiri. Terkadang untuk melepaskan kepenatan diapun sering pergi memancing ke sungai besar dekat kebunnya. Menjelang siang setelah selesai memanen beberapa sayuran dikebunnya diapun berencana pergi kesungai untuk memancing. Peralatan untuk memancing sudah dipersiapkannya, ditengah perjalanan dia sempat bergumam dalam hati berkata, "seandainya aku memiliki istri dan anak tentu aku tidak sendiri...
Datuamas merupakan raja asli yang berada di Kab. Tolitoli, Sulawesi Tengah. Dalam suatu daerah di Indonesia, pastinya tidak terlepas dari suatu sejarah, mitos, maupun legenda yang mempelopori berdiri tegaknya suatu pemerintahan di daerah tersebut. Seperti karakteristik legenda di daerah Tolitoli yang belum diketahui oleh banyak orang. Awalnya daerah ini sama sekali tidak memiliki pemimpin satupun, sampai datangnya 3 pendekar / penggagas daerah Tolitoli. Mereka datang dari berbagai asal yang tidak bisa dipastikan secara akal manusiawi keberadaannya, untuk itulah marilah kita simak asal-usul para Datuamas ini. Datuamas yang pertama diberi nama “ Olisanggulan ” yang berarti bambu emas / bambu kuning, Datuamas yang kedua diberi nama “ Umbunglanjat ” yang berarti Putri Langsat dan Datuamas yang ketiga diberi nama “ Uwesaka ” yang berarti manusia dari rotan. Namun yang akan saya jelaskan legendanya hanyalah yang Olisanggulan dan Umbunglanjat sedangkan y...
Setiap tempat punya ritualnya sendiri dalam menunjukkan rasa kehilangan ketika ditinggal salah satu anggota keluarga untuk selamanya. Ada yang mengadakan doa dan syukuran, sampai melakukan tradisi ekstrem yang bikin merinding seperti yang dijalani oleh Suku Dani di Papua. Ya, begitu ada orang dekat yang meninggal mereka akan langsung memutuskan salah satu ruas jarinya. Bagi kita ritual ini mungkin ekstrem, tapi menurut masyarakat suku Dani, nggak ada cara yang lebih baik untuk mengungkapkan rasa kehilangan selain melakukan ritual berbahaya ini. Rasa sakit yang diterima bagi mereka melambangkan hati dan jiwa yang juga tercabik karena kehilangan. Berbicara soal prosesi, sebenarnya nggak ada yang terlalu khusus dalam ritual Iki Palek ini. Asalkan bisa putus maka cara apa pun sah dilakukan. Biasanya orang-orang di sana menggunakan semacam kapak atau pisau tradisional.Nggak hanya memakai alat, bahkan kadang ada juga yang memakai gigi alias digigit sampai putus. Soal rasa sakit, j...