Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Barat Cirebon
Pangeran kejaksan
- 15 Agustus 2018

Dibalik kemegahan situs pemakaman Plangon peninggalan abad ke 15, tersimpan kisah haru yang mendalam, sebab di situs itulah Jasad seorang jaksa jujur lagi baik budinya yang ditakdirkan wafat terbunuh dalam melaksanakan tugas yang bernama Pangeran Kejaksan. Pangeran Kejaksan merupakan anak ke sembilan dari Pangeran Cakrabuana. Selama hidupnya Pangeran Kejaksan dikisahkan sebagai seorang yang bertanggung jawab dalam bidang hukum di Kesultanan Cirebon. Di tangan beliaulah hukum diputuskan. Beliau juga dikenal sebagai seorang yang cekatan dalam menindak lanjuti laporan soal pelanggaran hukum, khusunya laporan menganai adanya perbuatan kriminal dan hal-hal lain yang berkaitan dengan hukum dan ketertiban kerajaan.

Pada abad XIV Pangeran Kejaksan dan kakaknya, Pangeran Panjunan, datang ke Giri Toba beserta pasukannya yang berjumalah sekitar enam puluh orang . Sebelum memasuki Giri Toba, Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan terlebih dahulu memantau daerah disekitarnya dan memerintahkan pasukannya untuk membuat tempat peristirahatan, tempat peristirahatan ini kemudian dikenal dengan nama Plangon. Setelah membuat tempat peristirahatan, Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan mendirikan pandai besi untuk membuat alat-alat pertanian seperti perkakas golok, gergaji, parang, cangkul, bajlong, bodem, linggis, serta perkakas lainnya . Pandai Besi ini kemudian diberi nama Pande Domas yang berlokasi disebelah barat jembatan gantung yang melintas menuju daerah Wanantara . Di Pande Domas ini pula Pangeran Panjunan menanam tujuh buah pohon beringin sebagai kenang-kenangan atas keberadaan mereka ketika bermukim, ketujuh beringin itu oleh masyarakat babakan dikenal dengan nama Beringin Pitu. Karena daerah ini sering terkena longsor dan erosi, Pande Domas kemudian dipindahkan ketempat lain yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya .

Setelah mendirikan Plangon dan Pande Domas, Pangeran Panjunan memerintahkan pasukannya untuk segera memulai pekerjaan membangun pemukiman . Pasukan Pangeran Panjunan membangun pemukiman dengan cara meratakan gundukan-gundukan tanah dan menebangi pohon sehingga menjadi sebuah lapangan luas. Karena tempat yang dijadikan pemukiman itu dibuka dengan cara menebang pohon dan meretakan bukit (bahasa cirebon: ''Babak'') maka tempat itu dinamakan Babakan.

Pangeran Kejaksan sangat dicintai masyarakat Babakan dan sekitarnya. Beliau merupakan sosok yang adil, bijaksana sekaligus penjaga ketentraman dan kenyamanan warganya. Hampir setiap hari Pangeran Kejaksaan membaktikan hidupnya demi tegaknya hukum di berbagai wilayah Kesultanan Cirebon. Tapi tragis, akibat dari jabatannya yang berkaitan dengan dunia kriminal itu, rupanya beliau kemudian wafat ditangan seorang penjahat. Kisah terbunuhnya Pangeran kejaksan ditangan penjahat itu dikisahkan dalam naskah mertasinga pupuh LIV,15-LIV,20. Adapun kisah selengkapnya adalah sebagai berikut:

Diceritakan, Pangeran Kejaksan tengah memeriksa laporan tentang adanya seorang penjahat yang mengamuk di Beringin Pitu. Penjahat itu dikisahkan mengamuk dengan membabi buta menggunakan senjata tajam. Dalam upaya melumpuhkan penjahat tersebut, rupanya pangeran Kejaksan ikut terlibat didalamnya, tapi malang, dalam pergerumulan meringkus penjahat itu, rupanya senjata yang digunakan penjahat mengenai sang Pangeran. Beliaupun kemudian wafat dalam peristiwa itu.

Mendengar kabar terbunuhnya Pangeran Kejaksan dalam peristiwa penangkapan Penjahat. Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga segera datang ke waringin pitu untuk menyempurnakan jenazahnya. Dan sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa sang Pangeran yang Syahid dalam menjalankan tugas. Sunan Gunung Jati kemudian memakamkannya di Plangon. Dan kini nama Pangeran Kejaksan menjadi nama jalan penghubung desa yaitu Jalan Pangeran Kejaksan.

Sumber : - wikipedia.org/wiki/Babakan,Sumber,Cirebon - www.historyofcirebon,id

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline