Dahulu kala, ada seorang raja bernama Prabu Sri Mahapunggung yang hidup bersama empat orang anaknya, yaitu Dewi Sri, Sadana, Wandu, dan Oya. Dewi Sri dan Sadana dikenal sebagai lambang kemakmuran hasil bumi. Suatu hari, Raja dan Ratu meminta Sadana untuk menikahi seorang putri bernama Dewi Panitra. Akan tetapi, Sadana menolak karena tidak ingin mendahului kakaknya. Hal itu membuat Sadana sedih dan dia pun meninggalkan istana. Sang Prabu menjadi murka setelah mengetahui hal tersebut dan melampiaskan amarahnya kepada Dewi Sri sebagai penyebab Sadana meninggalkan istana. Tuduhan tersebut membuat Dewi Sri merasa bersalah dan pada akhirnya ia pun ikut kabur dari istana. Sang Prabu menjadi lebih marah dan mengutuk Dewi Sri menjadi ular sawah, sedangkan Sadana dikutuk menjadi burung sriti. Suatu ketika, ular sawah jelmaan Dewi Sri di Dusun Wasutira. Di dusun tersebut hiduplah seorang petani bernama Kyai Brikhu bersama istrinya yang sedanh mengandung. Pada malam harinya, Kyai Brikhu ber...
Apa itu pantang larang? Pantang larang atau disebut juga dengan pamali adalah kepercayaan orang-orang di suatu daerah tentang perintah atau larangan yang diwariskan oleh nenek moyang dan dipercayai bahwa jika ada seseorang yang melarang pantangan tersebut, maka sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri kita. Sering kali orang-orang beranggapan bahwa pantang larang itu adalah sesuatu yang konyol. Memang kedengarannya tidak masuk akal, namun pantang larang itu dapat kita jadikan sebagai nasihat yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Contoh beberapa pantang larang yang cukup terkenal di Kepulauan Riau: 1. Dilarang potong kuku setalah jam 6 sore, nanti menjadi sial. Terdengar aneh bukan? Namun, makna sesungguhnya dibalik larangan tersebut adalah setelah jam 6 sore, tidak ada lagi matahari sebagai sumber penerangan. Penerangan sebatas lampu pun masih beresiko untuk mata yang kabur, maka resiko tangan terluka saat potong kuku pun semakin besar. 2. Pantang berbual di t...
Tanjakan Cinta, sebuah tanjakan yang berada di wilayah pendakian Gunung Semeru yang berada di ketinggian 2400 mdpl. Siapa yang tidak tahu akan tempat ini? apalagi sesudah dipopulerkan oleh Film 5 cm yang menjadi film yang cukup terbilang sukses di kalangan waktu penayangan nya dahulu. Film 5 cm cukup sukses membuat keindahan akan Gunung Semeru tersebar luas sehingga memancing para pendaki yang berpengalaman untuk turut mendaki Gunung Semeru yang memiliki puncak tertinggi di Pulau Jawa. Namun apakah kalian tahu bahwa Gunung Semeru ternyata banyak mempunyai hal hal mistis yang banyak disebut sebagai mitos, salah satunya yaitu ada pada tanjakan cinta. Tanjakan cinta mempunyai kisah yang fenomenal di dunia pendakian Indonesia. Salah satu destinasi yang tidak terlewatkan dari pendakian Gunung Semeru. Tanjakan cinta ini terletak setelah danau ranukumbolo yang sangat indah. Tanjakan cinta merupakan jalan setapak menuju bukit dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Untuk menuju oro-oro om...
LEGENDA PETILASAN DUSUN KLABANG Narasumber : Bapak Djundjung-Tokoh masyarakat Dusun Klabang terletak di Kabupaten Tuban , Provinsi Jawa Timur. Di daerah ini terdapat petilasan mengenai asal usul dusun tersebut yang melegenda di masyarakat. Seiring dengan berkembangnya cerita rakyat tersebut meninggalakan jejak budaya di lingkungan masyarakat sekitar hingga kini. Pada zaman dahulu hiduplah seorang penggembala yang bernama Kekures. Setiap hari Kekures menggembala kambing-kambingnya di wilayah Punden. Masyarakat sekitar menganggap Punden tersebut sebagai “sarang siluman ular”. Walaupun Kekures sudah mengetahui mitos tersebut, Kekures tetap menggembala kambing-kambingnya di wilayah Punden. Alasannya, rumput di sana sangat subur, ternaknya tumbuh dengan sehat dan menghasilkan susu yang banyak. Menurut mitos yang berkembang di masyarakat, Ontobugo adalah nama dari siluman ular tersebut. Punden menjadi sangat dikeramatkan oleh kehadirannya, terlihat angker da...
Pada zaman dahulu di Purbalingga ada 2 penyebar agama Islam yang bernama Akhmad dan Mohammad serta pengikut setianya yang bernama Bangas dan Bangis. Dalam menyebarkan agama Islam kedua mubaligh tersebut memperoleh tekanan dari pemerintah Kerajan Majapahit yang sedang berada pada posisi puncaknya. Seorang bernama Ki Sutaraga ditugaskan untuk membendung penyebaran agama Islam di wilayah lereng Gunung Slamet. Untuk menghadapi kekuatan Ki Sutaraga, Akhmad dan Mohamad terpaksa melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gua yang bernama Gua Lawa. Setelah itu mereka merubah nama mereka menjadi Taruna dan Taruni, sehingga keberadaan mereka tidak diketahui dan disangka telah meninggal. Mendengar Akhmad dan Mohammad telah meninggal, Bangas dan Bangis merasa murka pada Ki Sutagara dan mengajaknya untuk berperang tanding. Dengan kesaktiannya Ki Sutagara dengan mudah mengalahkan Bangas dan Bangis dan mengutuknya menjadi Badak yang dalam bahasa Jawa disebut Warak, sehingga desa tempat terjadinya p...
Bebaso atau Bahasa Palembang Alus yaitu bahasa Palembang yang dituturkan untuk orang-orang yang dihormati, biasanya diperuntukan kepada orang yang lebih tua karena bahasanya yang halus dan sopan. Ada yang mengatakan bebaso hampir sama dengan bahasa Jawa, hal ini disebabkan oleh hubungan baik yang pernah terjalin antara kerajaan-kerajaan di Palembang dengan kerajaan di pulau Jawa yang mengakibatkan banyak pencampuran budaya, salah satunya adalah bahasa. Sayangnya pada era sekarang bebaso hampir tidak digunakan lagi. Sangat jarang orang palembang menggunakan bebaso dalam berkomusikasi sehari-hari, karena memang bebaso memiliki bahasa yang agak sulit dan sangat berbeda dengan bahasa sehari hari orang palembang saat ini yang sudah terpengaruh oleh perubahan zaman yang lebih modern. Jadi tak heran bila bebaso pada era sekarang hampir tersingkir oleh bahasa sehari-hari orang palembang yang di anggap lebih mudah. Note: Namun apakah benar membiarkan salah satu budaya asli palembang tersi...
Asal Usul Desa Putih Pada zaman dahulu, di sebuah desa tepatnya di Kota Kediri, hiduplah sejumlah penduduk yang hidup dengan sejahtera. Mereka mencukupi kebutuhannya dari hasil bertani di tanah desa tersebut. Tanah yang subur membuat hasil bertani mereka berkualitas dan memiliki nilai jual yang tinggi. Pada suatu hari, hasil panen padi sebagian penduduk tersebut hilang. Para pemilik hasil panen tersebut marah dan menuduh semua penduduk desa tersebut yang merupakan pencurinya. Kericuhan pun terus menerus terjadi tanpa ada yang memberikan solusi. Hingga suatu ketika, datanglah seorang Kyai yang singgah di desa tersebut setelah melakukan perjalanan yang jauh. Ketika duduk di warung, Kyai melihat kerumunan orang tersebut. Karena penasaran akan kericuhan tersebut, maka Kyai tersebut mendatangi kerumunan itu. Kyai tersebut berusaha melerai dengan meneliti apa yang menjadi penyebabnya hilangnya hasil panen padi tersebut. Ternyata, lumbung padi mereka berlubang dan padi...
Sungai Kapuas di Kalimantan Barat adalah sungai terpanjang di Indonesia dan bermuara di Kota Pontianak. Banyak kehidupan di Kalbar yang bergantung pada aliran airnya, contohnya ketika orang Dayak mendirikan rumah betang(rumah panjang, mereka akan mendirikan rumah di sepanjang aliran sungai untuk memudahkan aktivitas kehidupan, seperti mengambil air, transportasi, dan lain sebagainya. Di daerah setempat ada cerita bahwa sungai tersebut memiliki penunggunya. Berikut adalah cerita yang saya peroleh dari orang dewasa daerah kota Pontianak. Legenda Puaka Legenda tentang suatu mahluk mistis yang dinamakan puaka ini sudah tersebar luas di daerah Kalimantan Barat. Puaka ini gambarkan sebagai sosok ular / buaya yang berukuran sangat besar. Di percayai pula kepala sosok penunggu ini merupakan gerbang menuju dunia lain, dimana terdapat banyak sekali jin dan siluman yang berada disana. Ada banyak versi cerita di masyarakat mengenai cerita penunggu Sungai Kapuas yang sulit untuk dijel...
Dalam kebudayaan Sunda kita seringkali mendengar istilah pamali, layaknya kebudayaan Sunda, orang Jawa juga memiliki kebudayaan yang serupa. Orang jawa sendiri biasa menyebutnya dengan istilah Gugon Tuhon yang dapat didefinisikan sebagai berikut, kahanan kang ora oleh utowo ora kena dierak , yang dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak boleh dilanggar . Gugon Tuhon sendiri adalah suatu kekayaan dari kearifan lokal masyarakat Jawa sebagai suatu adat istiadat yang diturunkan secara turun-temurun dari orang-orang tua kepada generasi berikutnya dari mulut ke mulut dan dari wejangan yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa tetangga dan kerabat di desa dekat kota Surakarta, masyarakat Jawa percaya apabila larangan-larangan yang ada tersebut dilanggar maka akan memiliki konsekuensi tersendiri tak lepas dari percaya atau tidak. Pernah ada cerita warga yang menuturkan bahwa ada sepasang suami istri, sang suami...