3.422 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
SISTEM PEMBAGIAN WAKTU SUKU DAYAK NGAJU
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Mungkin tidak banyak yang tahu sekarang ini bahwa orang Dayak mengenal system pembagian waktu. Orang Dayak Ngaju membagi waktu satu tahun berdasarkan perubahan musim dan kegiatan kegiatan yang dilakukan pada musim-musim itu. Sehingga dalam kalender Dayak Ngaju, satu tahun akan terbagi menjadi 11 masa atau bulan, nama nama masa itu antara lain: RAPAT TANDUK Ini masa memusyawarahkan membuat rencana tentang perladangan yang akan datang. Misalnya dimana dan bagaiman ladang yang akan datang dibuat. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada bulan Januari TAHALUYANG Ini adalah masa untuk mempersiapkan alat-alat berladang, antara lain beliung, parang, tikar, alat menampi, luntong, palundu dan sebagainya. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Februari. SARANG NYARING Masa untuk tebas-tebang hutan untuk tempat berladang dan kegiatan ini dilakukan pada bulan Maret – April TIMBUK PAMBUK Kayu tebang ditempat yang akan dijadikan lading...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Lilis Lamiang - Manik Pusaka Dayak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Orang Dayak terkenal dalam penggunaan manik-manik sebagai aksesoris atau kelengkapan adatnya. Ada beberapa manik yang dianggap berharga atau masuk dalam kategori pusaka salah satunya ialah MANAS LILIS LAMIANG. Manik jenis ini sebenarnya dipakai juga di hampir semua kebudayaan dunia seperti di Mesir Kuno, Romawi, Afganistan, China bahkan di Nusantara juga, beberapa waktu lalu penulis pergi ke daerah trunyan di Bali, dimana disana mayat diletakan begitu saja dibawah pohon taru menyan – sebelum prosesi pemakaman maka di mulut jenazah juga akan diletakan manik jenis lamiang ini. Bentuk Manas Lilis Lamiang ini – biasanya dipotong berbentuk hexagonal atau octagonal memanjang walau ada juga yang dibuat segi empat atau lonjong. Bahan lamiang yang masuk ke Kalimantan setidaknya ada tiga bahan yang dikenal yaitu batu cornelian, onyx dan fossil amber. Namun jika merunut legenda Dayak Ngaju mengenai batang garing (pohon kehidupan) dimana lilis ini berasal dari buah pohon batang...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asal usul Nama Kota Ampenan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Tersebutlah pada zaman dahulu, kerajaan Bali berhasil membakar Desa Kenaga. Saat itu, yang menjadi pusat pemerintahan kerajaan Kenaga adalah Suradadi. Paihnya bernama Raden Satria Nata. Setelah kalah perang dengan Bali, Raden Satria Nata bersama pengikutnya mencari tempat untuk membuka desa baru. Akhirnya, dijumpailah tempat yang mirip dengan desa Kenaga. Desa itu bemama desa Madya. Raden Satria Nata dan pengikutnya kemudian membuka ladang dan bercocok tanam di situ. Tanaman yang paling cocok adalah jenis “komak” (dalam bahasa Jawa disebut “kara”). Konon, pada saat komak sedang berbunga, datanglah putri Jin mengisap sari bunga komak. Salah satu putri Jin tertangkap oleh Raden Satria Nata. Singkat cerita, putri Jin itu kemudian menjadi permaisuri Raden Satria Nata. Namun, kedua belah pihak telah bersepakat untuk tidak saling berbicara selama menjadi suami istri. Dalam perkawinan mereka, lahirlah seorang putra yang sangat disayang oleh Raden Satria Nata...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Nama Timang-Timang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Salah satu tradisi dayak adalah memberikan nama timan-timang kepada anak atau keponaka, kadang orang tua pun punya julukan yang pasti jauh dari nama aslinya. Kadang nama timang-timang ini jika diterjemahkan secara harfiah bermakna tidak baik atau bahkan tidak ada makna sama sekali. Tetapi nama timang-timang ini justru membuat hubungan kekerabatan dan pertemanan semakin akrab. Saya sendiri memilki berbagai nama timang-timang, missal karena saya anak bungsu sering dipanggil “ucun” – mungkin dari kata “busu” atau bungsu.. kadang anak bungsu dipanggil “bucu neneng ewaw ranteng” – artinya “si bungsu neneng bau pesing”, alm. Ayah saya kadang memanggil saya “Atak” atau juga “Bowak” – saya lupa kenapa dipanggil demikian.. Tapi dikalangan keponakan san sepupu saya juga sering dipanggil “abah idak”.. berbeda dengan alm. Nenek saya karena berasal dari basarang, maka dipanggil “ta...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Semong
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Aceh

Semong  adalah kearifan lokal masyarakat di Pulau Simeulue dalam membaca fenomena alam pantai telah menyelamatkan banyak masyarakat dari bencana tsunami. Teriakan  semong  merupakan peringatan dini yang diartikan adanya situasi dimana air laut surut dan masyarakat harus lari ke bukit. Ini adalah pengetahuan yang diperoleh dari leluhur belajar dari kejadian bencana yang pernah terjadi puluhan tahun lalu.  Semong  ini yang menyelamatkan masyarakat di pulau Simeulue padahal secara geografis letaknya sangat dekat dengan pusat gempa. Semong bagi masyarakat pulau Simeulue disosialisasikan turun temurun melalui dongeng dan legenda oleh tokoh masyarakat sehingga istilah ini jadi melekat dan membudaya di hati masyarakat pulau itu. Dengan pengetahuan ini yang dimiliki orang Simeulue banyak masyarakat pesisir pantai lainnya di Aceh terselamatkan saat tsunami terjadi. Mereka memaksa orang untuk lari ke gunung. Berbeda dengan di Simeulue, ketika fenom...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Mitigasi Gempa Bumi melalui Lagu Teteu Amusiast Loga
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Masyarakat Mentawai adalah kelompok individu yang tinggal di pulau-pulau kecil di bagian barat Provinsi Sumatera Barat. Wilayah Mentawai tercatat kerap dilanda gempa bumi dengan skala tinggi. Oleh karena kerap dilanda gempa bumi, masyarakat Mentawai memiliki mitigasi yang berbasis kearifan lokal tersendiri. Berdasarkan uraian Ade Rahadian, penulis berdarah Minangkabau, mereka memiliki lagu berjudul Teteu Amusiast Loga (gempa akan datang tupai sudah menjerit). Lagu tersebut kerap dinyanyikan oleh anak-anak Mentawai saat bermain gasing dari batang bakau atau manggis hutan juga saat bermain petak umpet. Namun, mereka yang menyanyikannya ini tidak tahu bahwa ada makna lain di balik lagu ini. Kata 'Teteu' diartikan sebagai kakek atau juga bisa sebagai gempa bumi. Menurut kepercayaan masyarakat Mentawai yang beraliran Arat Sabulungan, mereka percaya pada roh-roh penguasa alam sejagat. Teteu adalah salah satu penguasa bumi. Jika Teteu murka, mak...

avatar
adhaagary
Gambar Entri
Bawin Ayah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Dalam legenda Suku Dayak Ngaju, leluhur manusia adalah Raja Bunu, karena dalam suatu peristiwa (nanti akan saya tuliskan)maka keturuna Raja Bunu ditetapkan oleh Ranying Hatalla untuk mati pada generasi yang ke-10, dan untuk dapat kembali ke Alam Atas maka keturuan Raja Bunu ini harus mengamalkan ritual dan adat yang sudah diajarkan kepada nenek moyangnya di Alam Atas, namun karena 10 generasi sudah tinggal di bumi, keturunan Raja Bunu semakin lupa akan hukum adat dan ritual yang pernah diajarkan. Maka Ranying Hatalla menurukan pembantuNya untuk mengajarkan ajaran-ajaran Ranying, mereka adalah 177 imam wanita yang disebut Bawin Belian atau Bawin Ayah. Bawin berasal dari kata bawi = perempuan dan ayah artinya banyak. Ada juga yang mengatakan bahwa balian yang diturunkan ini tidak hanya perempuan tetapi juga belian laki-laki, ada juga yang mengatakan para laki-laki ini bersifat keperempuanan. Beberapa catatan Belanda pernah menyebutkan beberapa Belian laki-laki zaman dahulu ada...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Kinyah Mandau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Sejak akhir tahun 1900an, tradisi mengayau semakin ditinggalkan oleh semua sub suku Dayak di Kalimantan, semenjak ada deklarasi damai Tumbang Anoi 1896 ditambah semakin banyak orang dayak yang memeluk agama semawi. Tetapi ada satu bagian dari tradisi itu yang masih bertahan walau saat ini sudah mulai menghilang yaitu “Kinyah”. Kinyah adalah tarian perang suku Dayak, merupakan suatu tarian persiapan untuk membunuh dan memburu kepala musuh. Pada masa lalu para pemuda dayak dikalimantan harus melakukan perburuan kepala untuk bermacam-macam alasan, karena setiap sub suku dayak memiliki alasan yang berbeda-beda. Sebagi contoh anak laki-laki iban pada usia 10 tahun harus bisa mendapatkan setidaknya 1 kepala manusia, karena ini akan menunjukan bahwa anak laki-laki ini sudah memasuki usia dewasa dan dapat menikah. Persiapan fisik untuk perburuan kepala ini pada budaya dayak ngaju disebut “kinyah” – Tarian perang. Hampir semua sub suku dayak memiliki t...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Upacara Baritan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Masyarakat Kecamatan Dongko mempunyai cerita sendiri mengenai munculnya kesenian Jaranan Turonggo Yakso dari Trenggalek. Pada awalnya daerah itu dikenal upacara adat yang biasa disebut Upacara Baritan yang diaadakan setahun sekali bertepatan dengan tanggal 1 longkang(jawa : 1 suro) atau 1 muharam. Tempat upacara adat ini biasanya dilakukan di sawah/ladang yang selesai dipanen. Upacara ini bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada dewa pembagi rejeki yaitu Bathara Guru. Bentuk upacara masih sangat sederhana, hanya berupa sesajian yang diperuntukkan bagi nenek moyang dan pembawa rejeki. Menurut cerita rakyat setempat pada jaman dahulu kala, daerah Dongko khususnya dan Kabupaten Trenggalek umumnya adalah daerah yang sangat subur, panen selalu berhasil melimpah. Namun karena kemakmuran dan kehidupan yang berlebihan tersebut membuat warga melupakan upacara adat Baritan yang biasanya dilakukan setiap setahun sekali. OSKMITB2018

avatar
Oskm18_fttm_muhammadfatih