Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Kalimantan
Lilis Lamiang - Manik Pusaka Dayak
- 26 Juli 2018

Orang Dayak terkenal dalam penggunaan manik-manik sebagai aksesoris atau kelengkapan adatnya. Ada beberapa manik yang dianggap berharga atau masuk dalam kategori pusaka salah satunya ialah MANAS LILIS LAMIANG. Manik jenis ini sebenarnya dipakai juga di hampir semua kebudayaan dunia seperti di Mesir Kuno, Romawi, Afganistan, China bahkan di Nusantara juga, beberapa waktu lalu penulis pergi ke daerah trunyan di Bali, dimana disana mayat diletakan begitu saja dibawah pohon taru menyan – sebelum prosesi pemakaman maka di mulut jenazah juga akan diletakan manik jenis lamiang ini.

Bentuk Manas Lilis Lamiang ini – biasanya dipotong berbentuk hexagonal atau octagonal memanjang walau ada juga yang dibuat segi empat atau lonjong. Bahan lamiang yang masuk ke Kalimantan setidaknya ada tiga bahan yang dikenal yaitu batu cornelian, onyx dan fossil amber. Namun jika merunut legenda Dayak Ngaju mengenai batang garing (pohon kehidupan) dimana lilis ini berasal dari buah pohon batang garing itulah juga mengapa istilah sorga atau alam khayangan didalam bahasa Sangiangnya disebut ” lewu tatau habaras bulau, hakarangan lamiang habusung hintan, lewu je dia tau rumpang tulang, rundung iseng baka uhat lesu”

Nah fossil amber berasal dari getah pohon yang terkristalisasi sehingga inilah yang mungkin disebut berasal dari pohon batang garing, namun ada juga yang membuatnya dari bahan kristal bohemian. Proses pengolahan manik kristal bohemia yang menghasilkan warna nerah darah berasal dari timbal emas atau emas cair, makanya wajar lamiang inipun menjadi manik pusaka. Namun saat ini manik lamiang yang asli sudah sukar dijumpai – kebanyakan yang beredar dipasaran adalah manik lamiang yang terbuat dari kaca. Kalau lemiang yang asli warna merahnya tidak merata serta tidak ada gelembung udara dan bunyinya akan berbeda ketika diketuk.

 

UPACARA ADAT

Dalam hal upacara adat lamiang digunakan sebagai “Panekang Hambaruan” atau meperkuat roh/jiwa supaya tidak mengalami gangguang dari roh-roh halus. Makanya didalam acara NAHUNAN (pembatisan Dayak Ngaju) bayi akan diikatkan manas lamiang ini sebagai pelindung. Lamiang juga digunakan sebagai syarat beberapa ritual adat- misal dalam pembuatan mandau pusaka atau beberapa jenis ritual lainnya seperti manggatang sahur.

 

SYARAT PERKAWINAN

Lamiang didalam kebudayaan Dayak Ngaju adalah simbol ketulusan hajat/niat laksana lamiang yang tidak pernah pudar warna merahnya didalam upacara pernikahan manik lamiang disebur LAMIANG TURUS PELEK, dimana TURUS PELEK adalah kayu yang ditancapkan ketanah sebagai tambat perahu agar tidak hanyut terbawa arus, maka nilai pernikahan didalam adat Dayak Ngaju aalah sebagai bentuk perlabuhan terakhir dari sang laki-laki dan wanita. Lamiang juga adalah salah satu wujud cinta dari sang laki-laki, karena warna merah manik lamiang ini tidak akan pudar oleh waktu, demikian juga cinta sang laki-laki tadi. Dan Lamiang seperti yang dijelaskan sebelumnya adalah sebagai PANEKANG HAMBARUAN atau memperkuat jiwa, maka pasangannya nanti akan menjadi orang yang selalu memperkuat jiwa pasangannya. Lamiang juga digunakan sebagai bekal ketika sesorang meninggal, maka juga mengandung makna cinta dan kesetiaan harus dibawa sampai mati.

KELENGKAPAN BASIR / BALIAN

Dalam setiap prosesi belian manas lamiang ini harus dipakai dipergelangan tangan untuk memperkuat jiwa para belian atau basir dalam prosesi berhubungan dengan dunia atas – biasanya dalam prosesi tiwah. Namun saat ini karena lamiang yang sudah semakin langka maka sudah digantikan dengan hal-hal lain.

JIMAT

Ada beberap lamiang yang memang bisa digunakan sebagai ajimat dalam hal perlindungan ketika berpergian, bisa dibuat menjadi kalung maupun gelang, sebagai penolak dan pengusir roh hutan yangg jahat juga sebagai pelepas “pahuni” / “kepuhunan” apabila tak sengaja kita lupa atau bahkan memberikan kekebalan – tidak semua lamiang dapat digunakan sebagai ajimat.

BEKAL KUBUR

Dalam adat Dayak Maanyan adalah kalu orang meninggal lamiang di tumbuk dan di masukan dalam mulut, supaya kalau berada di Tumpuk Gumahari Danrahulu (alam khayangan), dia membuktikan dengan menunjuk mulutnya yang ada tumbukan lamiang – ada juga yang tidak menumbuknya tetapi diletakan dimulut begitu saja sebagai bekal kubur.

BERBURU

Ketika berburu menemukan hewan terutama babi hutan yang sangat besar dan dianggap susah dibunuh maka pada bagian senapannya atau “lantak” akan diikatkan lamiang ini untuk menembus babi hutan tadi.

PENGOBATAN

Pada saat prosesi penyembuhan maka lamiang digunakan sebagai  pengganti / penukar jiwa si sakit agar lekas sembuh, lamiang juga dimasukan pada air pemandian bayi untuk menangkal penyakit liman pada bayi.

PERKASIH

Konon ada lamiang yang bisa digunakan sebagai perkasih atau pemikat wanita – ini konon khusu untuk lamiang yang kedua sisinya berwarna hitam kecoklatan.

ASAL USUL LAMIANG

Asal muasal lemiang ini berasalah dari peradaban Mesir Kuno – ada beberapa catatan sejarah dimana memang dahulu sudah ada jalur perdagangan antara bangsa Dayak dengan bangsa Mesir Kuno namun sebagian besar juga diperoleh dari perdagangan dengan bangsa China dengan cara barter dengan buntat babi, geliga, atau sisik tenggiling sebagian bahkan harus menempuh perjalanan jauh ke bagian Serawak.

Namun ada juga lamiang yang dibuat dengan ritual – biasanya ini ketika dilakukan BALIAN BALAKU UNTUNG, ritual ini disebut MANYELUNG, dimana belian akan menggunakan darah ayam dan mengubahnya menjadi sebuah lamiang. Lamiang yang dihasilkan dari ritual MANYELUNG ini  bisa dgunakan untuk membuka jalan rejeki serta sebagai panyadingen pambelum atau menentramkan kehidupan selain sebagai panekang hambaruan.

 

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2015/07/12/lilis-lamiang-manik-pusaka-dayak/

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya