Tamiang pada awalnya merupakan satu kerajaan yang pernah mencapai puncak kejayaan dibawah pimpinan seorang Raja Muda Setia yang memerintah selama tahun 1330 - 1366 M. Pada masa kerajaan tersebut wilayah Tamiang dibatasi oleh daerah-daerah : · Sungai Raya / Selat Malaka di bagian Utara · Besitang di bagian Selatan · Selat Malaka di bagianTimur · Gunung Segama ( gunung Bendahara / Wilhelmina Gebergte ) di bagian Barat. “Tamiang” adalah sebuah nama yang berdasarkan legenda dan data sejarah berasal dari “Te - Miyang” yang berarti tidak kena gatal atau kebal gatal dari miang bambu. Hal tersebut berhubungan dengan cerita sejarah tentang Raja Tamiang yang bernama Pucook Sulooh, ketika masih bayi ditemui dalam r...
Legenda mengatakan bahwa roh Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi menjaga Gunung Gede Pangrango agar tidak meletus. Bahkan sekarang, pada kurun waktu tertentu, orang-orang berdatangan ke gua-gua di sekitar Gunung Gede untuk bermeditasi atau mengadakan upacara ritual. Menurut legenda masyarakat lokal di Sukabumi, Situ Gunung bukanlah danau alam, itu adalah sebuah danau buatan manusia. Orang-orang mengatakan bahwa pencipta danau itu Rangga Jagad Syhadana, seorang bangsawan dari Kerajaan Mataram. Di Sukabumi, pria yang berasal dari Kerajaan Mataram itu dikenal sebagai Mbah Jalun. Selama masa kolonial sekitar tahun 1800-an, Mbah Jalun melarikan diri dari Kerajaan Mataram. Setelah bersembunyi di beberapa Kesultanan di Jawa Tengah, Mbah Jalun akhirnya tinggal di Kesultanan Banten. Selama perjalanannya sebagai seorang buron, Mbah Jalun mampir di daerah Kuningan, Jawa Barat. Disini Mbah Jalun menikah dengan seorang wanita dari Kuningan. Bersama dengan istrinya, Mbah Jalun kemudia...
Perempuan bermata sipit itu duduk disamping dagangannya. Diujung kaki yang dilunjurkan, Noken (tas bawaan tradisional) tergeletak. Isinya buah Pinang. Dikejauhan, deru mikrolet berkejaran. Seperti Eta, di jalan masuk pasar Mopah, pedagang sayur lain ikut berjejeran. Puluhan perempuan paruh baya ini duduk diatas tikar kusut. Eta tinggal di Kelapa Lima, Merauke. Kompleks perumahan warga asli yang rata-rata dihuni oleh suku Muyu. Mereka telah berada di sana semenjak berpuluh-puluh tahun. Asalnya dari Boven Digoel. Merauke sendiri milik suku Malind Anim. Istilah Muyu diperkirakan muncul bersamaan dengan masuknya Missi Katholik yang dibawa oleh pastor Petrus Hoeboer berkebangsaan Belanda, 1933 di kampung Ninati, daerah Muyu bagian utara, Boven Digoel. Eksplorasi pertama di daerah Muyu awalnya dimulai dengan sebutan Perkemahan Swallow (Swallow Bivouac). Swallow adalah sebuah kapal yang saat itu, Februari 1909, berlabuh di sungai Digoel, dekat muara sungai...
Pada zaman dahulu ada dua orang suami isteri yang sangat baik, hidup di suatu tempat. Mereka mempunyai peliharaan yang cukup banyak jumlahnya, salah satu diantaranya merupakan harimau yang telah jinak serta dipelihara sejak kecil. Kebahagiaan mereka bertambah besar setelah dianugrahi seorang anak yang montok dan mulus. Kehidupan mereka sehari-hari bercocok tanam. Maka, tak aneh jika setiap hari mereka tidak ada dirumah, sedangkan bayinya selalu ditinggalkan dirumah serta dijaga oleh seekor harimau itu. Berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan tidak pernah ada kejadian apapun. Namun, pada suatu hari terjadilah suatu peristiwa yang sangat menyedihkan. Yaitu, pada wakt mereka pulang dari ladangnya di halaman rumahnya disambut si harimau itu dengan riangnya. Denngan mesranya si harimau mengibas-ngibaskan ekornya sambil menggesek-gesekan badannya kepada mereka. Melihat tingkah laku si harimau sangat berbeda dari hari-hari biasanya, tentu saja menimbulkan perta...
P ada jaman dahulu, di Tasikmalaya ada sepasang suami istri di daerah Tasikmalaya. Kehidupan mereka cukup tentram dan bahagia. Pada suatu hari mereka menemukan seekor harimau kecil yang ditinggal mati oleh induknya. Harimau itu dipelihara oleh mereka, dididik dan diperlakukan seperti anggota keluarga sendiri. Ternyata hewan itu tahu diri, ia menjadi penurut kepada sepasang suami istri itu. Harimau itu tumbuh menjadi besar, ia cerdas dan tangkas. Harimau itu dipanggil si Loreng. Demikian erat hubungan si Loreng dengan suami istri itu sehingga ia dapat mengerti kata-kata yang diucapkan suami istri itu. Kalau ia disuruh pasti menurut dan mengerjakan perintah suami istri itu dengan baik. Suami istri yang bekerja sebagai petani itu semakin berbahagia ketika lahir anak mereka, seorang bayi laki-laki yang sehat dan menyenangkan. Inilah saat bahagia yang mereka tunggu-tunggu sejak lama Apabila mereka pergi bekerja disawah, bayinya ditinggal di rumah. Si L...
Sejarah gunung galunggung - Sebagai warga jawa barat dan tasikmalaya pastinya saya tau da kenal dengan GUNUNG GALUNGGUNG, selain sebagai icon pariwisata tasikmalaya gunung ini juga dikenal karena letusanya yang cukup dahsyat pada tahun 1982, dan tentunya saya belum lahir pada saat itu, namun demikian apakah sebagai warga tasikmalaya ini anda tau dengan sejarah gunung galunggung ini,, mari kita bahas tentang sejarah gunung ini. Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain obyek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektare di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Sebenarnya saya juga sebagai warga asli tasikmalaya belum begitu mengetahui tentang sejarah gunung galunggung ini, meskipun saya sudah bebe...
Di balik keindahan Situ Gede, ternyata ada sebuah kisah yang tidak pernah terungkap, yakni tentang sebuah kampung yang hilang. Kampung ini pada masa silam diberi nama Lembur Sinjang Moyang yang letaknya berada di kawasan Situ Gede saat ini. Hanya, dimanakah persisnya, itu pula yang menjadi rahasia secara turun temurun. Kerahasiaan Lembur Sinjang Moyang berkaitan erat dengan cerita pata koruptor di zaman kerajaan. Melalui kisah tersembunyi ini, maka dapat diketahui bila keberadaan koruptor ternyata sudah ada sejak zaman dahulu, khususnya di zaman kerajaan Sunda. Dan kala itu, mereka bersembunyi di Situ Gede, Tasikmalaya. Riwayat Situ Gede sendiri memang tidak banyak diketahui. Sebab memang tidak ada catatan resmi yang bisa dijadikan pegangan. Yang ada adalah cerita dari mulut ke mulut, dan itu pun dari kalangan terbatas. Apalagi menyangkut kisah hilangnya Lembur Sinjang Moyang. Soal cerita tersebut, sebenarnya bukan karena banyak y...
Berawal dari kejadian di Sumedang Larang, lima orang bersaudara yang gagah berani berhasil menumpas gerombolan kejahatan yang seringkali meresahkan rakyat. Kelima orang itu tidak deketahui nama aslinya, namun memiliki julukan dan panggilan masing masing. Sangkleng dikenal sangat kuat dan tidak pernah basi basi dalam menyelesaikan perkara, Kidang memiliki kelebihan dalam berlari seperti Kijang, Jidang seorang alim dan memiliki ilmu tinggi dalam ilmu keagamaan, Gajig seorang pemimpin yang selalu sukses menumpas kejahatan dan Bonan seorang muda memilki ilmu kanuragan yang tinggi. Konon katanya ke lima orang ini memiliki garis keturunan dengan Sumedang Larang. Diceritakan penumpasan dipimpin oleh Gajig sukses menangkap pemimpin penjahat, setelah melakukan pertarungan sengit sebelumnya, karena penjahat melakukan perlawanan yang sengit, dalam pertarungan itu Bonan mengalami luka berat akibat sabetan penjahat. Meliha...
Jalur Maut atau Jalur Tengkorak memang menyeramkan terdengarnya begitulah orang menyebutnya untuk jalur jalan yang berliku dengan tebing yang curam di pinggirnya. Itulah Tanjakan Gentong hampir setiap hari terjadi kecelakaan, pada umumnya dialami supir bis,truk, motor dan yang lainnya. Kecelakaan-kecelakaan tersebut tidak berdiri sendiri, banyak orang yang percaya bukan semata-mata karena kesalahan teknis pengemudi atau gangguan pada kendaraan yang bersangkutan, melainkan adanya peran makhluk halus yang cantik bernama Neng Syarifah. Menurut cerita, Neng Syarifah merupakan sinden panggung. Sayang ia bernasib tragis. Si cantik yang banyak penggemar itu ada yang bilang karena kecelakaan mobil ada yang bilang karena sengaja dibunuh dan dijadikan tumbal atau parepeh untuk pembangunan jembatan di tahun 1940 an yang dikenal sebagai Jembatan Sarongge di Kampung. Gentong, Ds. Buniasih, Kec. Kadipaten, Kab. Tasikmalaya. ( Gbr 1 ) Karena kematiannya yang tidak wajar itulah, arw...