Adalah seorang raja yang bijaksana dan amat sakti, Dewasimha namanya. Ia menjaga istananya yang berkilauan serta dikuduskan oleh api suci Sang Putikewara (Ciwa). Berbahagialah sang Raja Dewasimha karena dewa-dewa telah menganugerahkan dalam hidupnya seorang putera sebagai pewaris mahkotanya. Putra yang kemudian menjadi pelindung kerajaan itu bernama Liswa atau juga dikenal sebagai Gajayana. Adalah Gajayana seorang raja yang begitu dicintai rakyatnya, berbudi luhur dan berbuat baik untuk kaum pendeta serta penuh baktu sesungguh-sungguhnya kepada Resi Agastya. Sebagai tanda bakti yang tulus kepada Resi tersebut, sang Raja Gajayana telah membangun sebuah candi yang permai untuk mahresi serta untuk menjadi penangkal segala penyakit dan malapetaka kerajaan. Jikalau nenek moyangnya telah membuat arca Agstya dari kayu cendana, maka Raja Gajayana sebagai pernyataan bakti dan hormatnya telah memerintahkan kepada pemahat-pemahat ternama di seantero kerajaan untuk membuat arca Agastya dari...
Di Tanah Karo Sumatera Utara terdapat satu kampung yang bernama Kandibata. Dahulu kampung tersebut dikenal oleh semua orang dari segala penjuru karena di kampung tersebut hidup seorang Guru Mbelin (Dukun Sakti) bernama Guru Kandibata. Ia beristrikan seorang Guru Mbelin juga yang menghasilkan dua keturunan yaitu Beru Tandang Karo dan Beru Tandang Meriah. Kesaktian Guru Kandibata tersebut tersiar hingga ke negeri – negeri di luar Tanah Karo Simalem. Beliau bisa meramal hari (Niktik Wari), mengobati segala sakit penyakit, bahkan menghidupkan kembali orang mati, asal jenazah orang tersebut masih utuh dan belum mencapai 4 hari kematian. Pada suatu hari, timbullah penyakit cacar yang menjangkiti Tanah Alas di daerah Aceh. Penyakit yang mewabah tersebut mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit, sehingga timbullah kepanikan yang luar biasa. Keresahan rakyat Tanah Alas menyebabkan Raja Alas menjadi was – was. Raja Alas adalah seorang Raja yang kekayaan beli...
ALKISAH, di hulu sungai Sikurkuren di kawasan Parmonangan ada sebuah air terjun yang cukup tinggi dan seram karena berada di tengah hutan belantara yang sunyi sepi. Suatu ketika sampailah seorang pemburu yang sehari-harian mencari binatang buruan tidak bersua barang seekor juga pun. Tiba-tiba terdengarlah suatu yang bertalu-talu, yang makin lama makin mengasyikkan dan mengesankan. “Eh, suara apakah ini gerangan?” demikian pemburu bicara kepada dirinya. Teringatlah dia akan petuah orang-orang tua, bahwa di tengah hutan yang sunyi sepi tidak jarang orang bersua dengan kumpulan atau perkampungan jin. Tetapi orang-orang halus itu sangat takut akan anjing. Menurut yang empunya cerita wajah jin tersebut mirip dengan wajah manusia tetapi kakinya kecil-kecil dan betisnya menghadapa ke muka, sehingga jejak kakinya berlawanan dengan jejak kaki manusia. Dengan hati-hati pemburu pun mengamankan anjingnya seraya diikat dengan rotan dan diisyaratkan kepada anjingnya agar...
Parmonangan adalah sebuah desa di Pakkat Tapanuli Utara sekarang ini. Desa inilah satu-satunya desa di Kecamatan Pakkat yang memakai bahasa Pakpak Dairi. Walaupun desa ini kecil dan terpencil dari keramaian lalu lintas, namun kaya dengan mitos dan legenda yang pada masa sekarang ini disebut dengan istilah sejarah. Jika hari telah sore (diawal malam) sering orang tua-tua dengan sukarela menyampaikan hal-hal yang aneh dan ajaib dalam bentuk cerita agar cerita yang berharga itu tidak hilang ditelan oleh jaman. Kami coba menuliskannya, mudah-mudahan dapat jadi bahan bacaan yang bernilai bagi remaja yang sedang berkembang. Arkian, di hulu sungai sikurkuren di kawasan parmonangan ada sebuah air terjun yang cukup tinggi dan seram karena berada di tengah hutan belantara yang sunyi senyap. Suatu ketika sampailah seorang pemburu yang sehari-hari mencari binatang buruan namun tidak bersua barang seekor jua pun. Tiba tiba terdengarlah suara yang bertalu-talu, yang makin lama makin men...
AMA RAJA IRUMANA mempunyai anak Perempuan SI TAGAN-TAGAN BULU Br,LUMBAN GAOL ( Muli tu Datu Pargongo ) Sitagan tagan Bulu dihadang Raja op.Pangisi Naiborngin dohot ibotona Si Tagan-Tagan Bulu alai gabe didok Halak doi Boruna,Jolma nahassit ai sopot somarina do Raja Op.Pangisi Naiborngin dohot ibotona sitagan tagan Bulu,ai sorang pe oppui Op.Raja Pangisi Naiborngin tu portibion ai so diberengbe inong pangittubuna. sitagan tangan bulu,goarni sieheton(Leaon) goar naso uli jouon molo dihalak batak omma nidokna goar sopala jouon jala di panggoarhonmai tu nasodi anggap jolma Alana sorangpe namborui so dianggap jolma godangdo mandao tondongna alani rupana sogon tagan,alani dibaenma goarna sieheton sitagan tagan Bulu. dung magodang ibotana Raja Op.Pangisi Naiborngin diboando ibotona siehetoni tudiape ibana mangalakka ai ido ibotona sisada halungunann...
Umum Setelah mempelajari dan membaca beberapa buku-buku sejarah dunia dapatlah diketahui bahwa di daerah Nusantara atau lebih dikenal orang zaman sekarang dengan sebutan Asia Tenggara, telah berdiri tiga kerajaan abad ke-5 Masehi yaitu : Kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat. Kerajaan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur. Kerajaan Nagur di Sumatera Timur. Yang akan diterangkan dalam tulisan ini ialah mengenai keberadaan satu kerajaan di pedalaman Sumatera Timur abad ke-5 Masehi yaitu Kerajaan Nagur (selanjutnya lihat peta). Memang dalam buku-buku sejarah nasional Indonesia bahwa keberadaan Kerajaan Nagur itu tidak ada tercantum, tetapi dari hasil penyelidikan para ahli-ahli sejarah di kemudian hari sepeti H. Maratua Siregar guru sejarah di Vervolg School di zaman Belanda di Pamatang Siantar bahwa ada satu kerajaan di pedalaman Sumatera Timur di tepi sungai Bah Bolon lebih kurang 3 kilometer dari kota Pardagangan sekara...
Alkisah Rakyat ~ Gua ini terletak di Kecamatan Gunung Sitoli kira-kira 7.200 meter arah Idanogawo, terdiri dari batu-batu yang menyeramkan. Letaknya sebelah kanan arah ke bukit. Disana kita dapat lihat batu-batu itu seperti surga duniawi karena indahnya. Dari atas gua itu nampaklah lautan luas dan pulau-pulau serta beberapa semenanjung seperti: Lambaru, Sabngo dan Turemba. Orang sering datang melihat gua ini, baik orang dalam maupun orang luar negeri. Menurut cerita orang tua-tua, kisah Gua Lawomaru ini adalah sebagai berikut : Dahulu kala adalah seorang kuat dan kebal sejak dari kandungan ibunya, tergolong jajaran leluhur orang Nias sekarang ini yakni Sirao. Menururt cerita Sirao ini mempunyai 9 orang anak laki-laki. Salah satu di antaranya adalah ayah dari Laowomary, yang bernama Lahari. Dia ini sangat berbeda dengan saudara-saudaranya karena waktu lahir, pusatnya jadi batu. Setelah Lahari dewasa, iapun kawin dengan seorang gadi...
Alkisah Rakyat ~ Dahulu kala, disebut desa di Tasikmalaya, hiduplah sepasang suami-istri yang merawat seekor harimau. Harimau yang dinamakan si Loreng itu gagah dan tangkas. Ia juga patuh dan bisa mengerti kata-kata yang disampaikan suami-isteri itu. Ketika suami-isteri itu mempunyai anak, si Loreng-lah yang menjaganya saat mereka pergi berladang. Si Loreng semakin disayangi karena anak itu aman dalam jagaannya. Suatu hari, saat suami-isteri itu sedang bekerja, si Loreng berlari kencang melintasi pematang sawah menghampiri mereka. Binatang itu menggeram-ngeram panik. Si Loreng mengibaskan ekornya ke badan suami-isteri tersebut, membuat mereka bingung. Mereka sangat terkejut melihat mulut si Loreng yang penuh dengan darah, Sang suami tersentak, teringat bayi mereka di rumah yang seharusnya dijaga oleh si Loreng. "Jangan-jangan, ia telah memangsa anak kita, Bu! Hai, Loreng kau membunuh anakku?" teriak sang suami sambil mencabut goloknya. H...
Alkisah Rakyat ~ Setiap makhluk diatas dunia ini mempunyai kisah tentang asal-asul terjadinya, termasuk Nike, Buaya dan Biawak.Yang dimaksud dengan Nike ialah sejenis ikan yang terkecil dan halus bentuknya diantara ikan-ikan lainnya. Adapun asal-usul terjadinya Nike, Buaya dan Biawak menurut hikayat bahwa pada masa dahulu orang-orang ataupun yang lazim disebut penduduk Gorontalo belum sebanyak seperti sekarang ini, manusia disana pada waktu itu masih sangat terbatas bahkan dikatakan masih sangat kurang. Di antara mereka yang sudah ada pada waktu itu, terdapat sepasang suami-istri yang sudah sekian lama berpasangan, namun keanehan dan kelainan bahwa sekian kali sang istri melahirkan sebanyak itu pula dilaksanakan upacara pemakaman, dengan kata lain sang bayi langsung meninggal sesaat setelah bayi dilahirkan. Namun mereka tidak berputus asa, disertai usaha terus untuk mencari jalan keluarnya. Pada suatu waktu karena sudah cukup berpengala...