Alkisah, seorang datuk berdiam di sebuah tempatyang sekarang letaknya kira-kira di sekitar Labuhanruku, di daerah Asahan. Datuk ini mempunyai seorang putri yang sangat cantik parasnya. Putri ini sedang meningkat remaja. Pada suatu hari berlabuhlah sebuah kapal dari kerajaan Pagarruyung di bandar tempat daerah kekuasaan datuk. tersebut (konon khabarnya Labuhanruku yang sekarang masih merupakan sebuah pelabuhan yang besar pada masa itu). Kapal yang ditumpangi raja Pagarruyung itu bernama "Gajah Ruku" dan itulah, konon sebabnya tempat itu sekarang bernama Labuhanruku, pelabuJian tempat berlabuhnya kapal "Gajah Ruku" Raja kerajaan Pagarruyung, ketika melihat kecantikan puteri datuk itu, langsung menyampaikan pinangannya kepada datuk untuk mempersunting puteri menjadi isterinya. Puteri ini tidak sembarang puteri, lalu ia berkata pada ayahandanya: "Ayahanda ampun anakanda, sampaikanlah kepada raja kerajaan P.agarruyung itu bahwa anakanda berkenan akan dia, dan terimalah pinangannya. Tetap...
Dahulukala, Bakkara didiami oleh enam kelompok marga yakni; Sihite, Manullang, Sinambela, Bakkara, Marbun dan Simamora. Keenam marga ini merasa dirinya satu. Setiap awal tahun mereka mengadakan pesta meukul gendang yang disebut pesta gendang mula tahun.Setiap warga nan enam berganti-gantian jadi penanggung jawab pesta itu. Jika marga tertentu mendapat giliran pesta maka segala persediaan seperti, kerbau (kurban yang akan ditambatkan), beras, dan peralatan lainnya, harus ditanggung oleh marga yang bersangkutan. Jadi, setiap anggota marga itu terikat oleh kerjasama, dan iuran dana yang harus ditanggung setiap keluarga mereka. Acara pesta gendang mula tahun ini bertujuan agar Dewa memberi mereka kesuburan dan kemakmuran. Tersebutlah bahwa marga nan lima lainnya telah mendapat giliran pelaksanaan pesta gendang, hanya marga Simamoralah yang masih belum. Menjelang hari baik dan bulan baik awal tahun berikutnya, para pengetua marga-marga di Bakkara memberitahu marga Simamora....
Home » Cerita Rakyat Sumatera Utara » Cerita Balige Raja Saturday, 19 August 2017 Cerita Rakyat Sumatera Utara Cerita Balige Raja Alkisah Rakyat ~ Menurut cerita orang tua-tua kisah Balige Raja Purba adalah kira-kira sebagai berikut : Pantombohobol mempunyai tiga orang anak, yaitu Tuan Didolok, Raja Pargodung dan Balige Raja. Waktu lahirnya Balige Raja kembar dengan Si Boru Tinandangan, sehingga rupa keduanya mirip dan sama cantiknya. Itulah sebabnya maka anak yang dua ini selalu sama-sama mulai dari kecil hinga besar. Menanjak ke masa muda-mudi, keduanya berniat untuk membentuk rumah tangga. Melihat keadaan itu, maka berkumpullah keluarga marga Simamora dan memutuskan agar kedua orang ini dipisahkan,dan tidak dibenarkan bertemu muka lagi. Sehingga bagaimanapun usaha keduanya untuk bertemu, tak dapat lagi terlaksana. Oleh karena itu pergilah Balige Raja merantau ketempat lain. L...
Pantai Muara Indah yang terletak di kawasan Desa Denai Kuala Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang telah disulap menjadi "Romance By Island' atau Pulau Kasih Sayang, Minggu (12/06/2016). Pantai Muara Indah ini diyakini akan membangkitkan gairah wisata di Kecamatan Pantai Labu khususnya dan Kabupaten Deli Serdang pada umumnya. Romance By Island atau Pulau kasih sayang dengan luas lebih kurang 1 Hektar ini yang hanya berjarak 30 Km dari Kota Medan sangat cocok dikunjungi untuk membawa keluarga yang haus akan wisata pantai, bahari maupun Kuliner, beberapa fasilitas seperti tracking dilengkapi dengan gawang-gawang bergambar Love, kamar kelambu, serta hamparan pasir putih bisa dinikmati sesuka hati. Narasumber : http://beritasumut.com/wisata/Pantai-Muara-Indah-Disulap-Jadi-Romance-By-Island
Pada dahulu kala, di Sumatera Utara tinggalah seorang laki-laki lajang. Laki-laki itu bernama Toba. Toba sehari-hari bekerja sebagai petani untuk menanam berbagi tanaman di ladangnya. Namun, Toba juga memiliki hobi memancing ikan di sungai. Selain dijual ikan itu akan dimakan menjadi lauk. Setiap hari Toba pergi ke sungai itu dan mulai memancing. Toba pun selalu mendapatkan ikan yang banyak dan umpannya dilalap habis. Suatu hari, Toba menjalani aktivitasnya sehari-hari. Pergi ke ladang untuk bertani dan kemudian menyempatkan hobinya untuk memancing di sungai dekat rumahnya. Namun, hari itu berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Saat Toba melemparkan pancing dan umpannya, ikan-ikan tidak ada yang menghampiri umpannya. Hari itu Toba menunggu dengan sangat lama sehingga ia hampir putus asa dan ingin pulang dengan tangan kosong. Tiba-tiba saat Toba berkemas pulang, pancingnya bergetar...
Pemandian air panas Tarutung adalah mata air panas yang dihasilkan akibat keluarnya air tanah dari kerak bumi setelah dipanaskan secara geotermal yang berlokasi di daerah Tarutung. Air yang keluar suhunya di atas suhu tubuh manusia, namun sebagian mata air panas mengeluarkan air bersuhu hingga di atas titik didih. Air yang keluar dari mata air panas dipanaskan oleh panas bumi. Sehingga kebanyakan mata air panas muncul di daerah yang memiliki potensi geotermal atau panas bumi. Air panas dapat melarutkan kandungan mineral dari lapisan batuan, sehingga air dari mata air panas mengandung kadar mineral tinggi, seperti kalsium, litium, atau radium. Mandi berendam di dalam air panas bermineral dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Karena alasan tersebut, orang membangun pemandian air panas dan spa untuk tujuan rekreasi dan pengobatan. Di kawasan kota Tarutung terdapat beberapa obyek wisata air panas yaitu Air panas Hutabarat, Air panas Sipoholon, Air panas Sait Ni Huta dan Ai...
PEMANDIAN AIR PANAS SIPAHOLON Bagi masyarakat Sumatera Utara, sumber air panas Sipoholon ini sudah sangat terkenal, apalagi lokasinya dilewati oleh jalur Lintas Sumatera. Obyek wisata yang satu ini cukup unik terletak di daerah Parbabu Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Di sana anda bisa menikmati sumber air belerang yang mirip dengan hamparan salju panas yang punya khasiat kesehatan dan merupakan suatu tempat wisata yang menakjubkan pemandangannya. Sumber Air Panas Sipoholon berada di daerah perbukitan kapur. Suhu air yang dihasilkan oleh perbukitan kapur ini cukup tinggi, yaitu bisa mencapai sekitar 70 derajat Celsius. Karena air ini dari perbukitan kapur, air yang terdapat pada kolam pemandian ini mengandung soda dan sulfur yang dipercaya oleh masyarakat setempat dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Selain dapat menikmati hangatnya mata air alami di Sipoholon, di sini Anda juga bisa menikmati pemandangan perbukitan kapur yang menakjubkan. Jika Anda naik ke atas perbukitan...
Si Luncal hidup sengsara karena ia seorang yatim piatu. Beberapa kali ia mohon kepada penjaga istana untuk menghadap Maharaja Isin yang bertahta di negeri Indra Pati, tetapi permintaannya selalu ditolak, Suatu hari dikenakannya pakaian yang bagus menurut dia, dengan memakai topi berjambul. Sebenarnya pakaian itu sudah robek dan kotor, tetapi menurut Luncai pakaian itulah yang terbagus. Kebetulan ia diizinkan raja untuk menemuinya, dan diterimalah ia oleh raja sambil berpangkas rambut. Ketika ditanya raja apa keperluannya, ia menjawab bahwa ia sekadar ingin bertemu dan melihat raja saja, tidak untuk apa-apa. Tiba-tiba Luncai menangis tersedu-sedu, sehingga raja heran karenanya. Ketika ditanya mengapa ia menangis, ia menjawab bahwa ia merasa sedih melihat dogol (tengkuk= kuduk) raja. Melihat dogol raja ia teringat kepada dogol almarhum ayahnya. Mendengar itu raja sangat murka karena ia disamakan dengan almarhum ayah Luncai. Luncai ditangkap dan disuruh benamkan di sungai. Ia d...
Alkisah, jauh di tengah hutan di tepi sebuah sungai hidup sepasang suami istri. Sudah bertahun-tahun lamanya mereka menikah, tetapi belum juga mempunyai seorang anak. Bilamana mereka sedang berbincang-bincang, sering kali terdengar mereka berucap, “Kalau saja kita mempunyai seorang anak, tentu kita tidak kesepian.” Akan tetapi, mereka tidak putus asa. Setiap hari, kedua suami istri ini terus berdoa kepada Allah mohon dikaruniai seorang anak. Seperti biasanya setiap pagi sang istri pergi mencuci kain. Tetapi kali ini, ketika ia melewati jalan kecil yang biasa dilaluinya, tampak sekuntum bunga melur yang sedang mekar. Bunga ini terlihat indah sekali di antara semak-semak yang mengelilinginya. Seketika terpikir olehnya, “Bila saja aku mempunyai seorang anak perempuan secantik bunga melur ini, alangkah bahagiaku.” Kemudian perempuan itu meneruskan perjalanannya menuju tepi sungai yang dangkal airnya untuk mencuci. Beberapa hari kemudian, ia berm...